Hasil Belajar KAJIAN PUSTAKA

Berdasarkan beberapa penjelasan, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa atau peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran adalah kefektifan model pembelajaran yang digunakan akan sangat berpengaruh pada lingkungan belajarnya, sehingga menarik dan menjadikan peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran. Apabila dalam diri peserta didik sudah termotivasi untuk belajar, maka ini akan mempengaruhi indikator penilaian dalam pembelajaran dari peserta didik.

C. Hasil Belajar

Hasil Belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil product menunjukkan pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan karena adanya kegiatan mengubah bahan raw materials menjadi baranghasilnya finished goods Purwanto, 2014: 44. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Perubahan perilaku yang harus tercapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar disusun dalam tujuan pembelajaran. Tujuan tersebut merupakan gambaran dari perubahan perilaku yang diinginkan dalam kegiatan pembelajaran Rifa ‟i et al, 2010:85. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian- pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne dalm Suprijono, 2013: 5-6, hasil belajar berupa: 1. informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan, 2. keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Kemampuan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip- prinsip keilmuan. Kemampuan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas, 3. strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memcahkan masalah, 4. keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkain gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani, dan 5. sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilain terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik Bloom dalam Suprijono, 2013:6-7. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Ketiga ranah tersebut dibagi menjadi kategori-kategori, sebagai berikut. 1. Ranah kognitif a Pengetahuan knowledge didefinisikan sebagai perilaku mengingat atau mengenali informasi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan ini meliputi pengingatan kembali tentang rentangan materi yang luas, mulai dari fakta spesifik sampai teori yang kompleks. b Pemahaman comprehension didefinisikan sebagai kemampuan memperoleh makna dari materi yang telah dipelajari. c Penerapan application mengacu pada kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari di dalam situasi baru dan konkret. Hal ini mencakup penerapan hal-hal seperti aturan, metode, konsep, prinsip-prinsip, dalil dan teori. d Analisis analysis mengacu pada kemampuan memecahkan material ke dalam bagian-bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya. Hal ini mencakup identifikasi bagian-bagian, analisis hubungan antar bagian dan mengenali prinsip-prinsip pengorganisasian. e Sintesis synthesis mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian- bagian dalam rangka membentuk struktur yang baru. Menurut Anderson dalam Yanti, 2011:252-253 hasil belajar ranah kognitif mencakup: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, dan harus dievalusi. 2. Ranah afektif a Penerimaan receiving mengacu pada keinginan peserta didik untuk menghadirkan rangsangan atau fenomena tertentu aktivitas kelas, buku teks, musik dan sebagainya. b Penganggapan responding mengacu pada partisipasi aktif pada diri peserta didik. Siswa diusahakan untuk merespoon fenomena tertentu dengan berbagai cara. c Penilaian valuing berkaitan dengan harga atau nilai yang melekat pada objek, fenomena atau perilaku tertentu pada diri siswa. d Pengoganisasian organization berkaitan dengan perangkaian nilai-nilai yang berbeda, memecahkan kembali konflik-konflik antar nilai, dan mulai menciptakan sistem nilai yang konsisten secara internal. e Pembentukan pola hidup organization by a value complex mengacu pada individu peserta didik memiliki sistem nilai yang telah mengendalikan perilakunya dalam waktu cukup lama sehingga mampu mengembangkannya menjadi karakteristik gaya hidupnya. 3. Ranah Psikomotorik a Persepsi perception berkaitan dengan penggunaan organ penginderaan untuk memperoleh petunjuk yang memandu kegiatan motorik. b Kesiapan set mengacu pada pengambilan tipe kegiatan tertentu. Kategori ini mencakup kesiapan mental dan jasmani. c Gerakan terbimbing guided resonse berkaitan dengan tahap-tahap awal di dalam belajar keterampilan kompleks. Hal ini meliputi peniruan dan mencoba-coba dengan menggunakan pendekatan gerakan ganda. d Gerakan terbiasa mechanism berkaitan dengan tindakan kinerja dimana gerakan yang telah dipelajari itu telah menjadi biasa dan gerakan dapat dilakukan dengan sangat meyakinkan dan mahir. e Gerakan kompleks complex overt response berkaitan dengan kemahiran kinerja dari tindakan motorik yang mencakup pola-pola gerakan yang kompleks. Kecakapan ditunjukkan melalui kecepatan, kehalusan, keakuratan, dan yang memerlukan energi minmum. f Penyesuaian adaptation berkaitan dengan keterampilan yang dikembangkan sangat baik sehingga indinvidu partisipan dapat memodifikasi pola-pola gerakan sesuai dengan persyaratan baru atau menemui situasi masalah baru. g Kreativitas originally mengacu pada penciptaan pola-pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi tertentu atau masalah-masalah tertentu Rifa ‟i, 2010:86-90. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar kognitif lebih menekankan pada aspek pengetahuan. Ranah afektif lebih menakankan pada sikap peserta didik dan ranah psikomotorik berkenaan dengan respon dan kesiapan dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini hasil belajar siswa adalah ranah kognitif yaitu hasil akhir proses belajar mengajar yang ditunjukkan oleh angka-angka atau nilai tertulis dalam kertas evaluasi dari pendidik.

D. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn

Dokumen yang terkait

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh Penggunaan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Menggunakan Strategi Peta Konsep (Concept MAP) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa

0 25 295

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Pembelajaran Ips Terpadu Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1 Slogohimo Di Kabupaten Wonogiri

0 4 72

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA.

0 1 33

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII-1 MTSN 1 MODEL MEDAN.

0 1 28

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Siswa Kelas VIII di Smp Negeri 13 Semarang.

0 0 2

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe JIGSAW terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika pada Peserta Didik Kelas VIII Semester I SMP Negeri 4 Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009.

0 7 124

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABELMENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS VIII SMP SKRIPSI

0 0 22