belajar peserta didik mengalami peningkatan yaitu dari sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan
respon siswa terhadap pembelajaran. Selain itu, rata-rata hasil belajar akan dikomparasikan dan diukur manakah yang lebih efektif antara model
pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan metode ceramah bervariasi dalam meningkatkan hasil belajar.
B. Tinjauan Tentang Konsep Pembelajaran
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang
dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan,
kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang. Oleh karena itu mempelajari konsep dasar tentang belajar, seorang
mampu memahami aktivitas belajar. Menurut Hilgard dan Brower dalam Hamalik, 2010:45 belajar
mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku. Belajar adalah perubahan dalam perbuatan
melalui aktivitas, praktek, dan pengalaman. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto, 2003:2.
Menurut Gage dalam Hardini, 2011:4 belajar adalah proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat dari pengalaman. Belajar juga
dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, jika ia tidak belajar responnya menurun.
Dengan demikian, belajar diartikan sebagai suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respon. Robert M Gagne dalam
Hardini, 2011:4 juga menambahkan belajar adalah suatu proses yang kompleks dan hasil belajar berupa kapabilitas, timbulnya kapabilitas
disebabkan stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar.
Belajar merupakan aktivitas interaksi aktif individu terhadap lingkungan sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Sementara itu,
pembelajaran adalah penyediaan kondisi yang mengakibatkan terjadinya proses belajar pada diri peserta didik Sani, 2013:40. Penyediaan kondisi
dapat dilakukan dengan bantuan pendidik atau ditemukan sendiri oleh individu.
Morgan et.al dalam Rifa ‟i, 2010:82, menyatakan bahwa belajar
merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. Sejalan dengan Morgan et.al, Slavin juga mengungkapkan
bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.
Belajar secara umum dapat diartikan sebagai prosedur perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan. Proses perubahan
perilaku ini tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi ada yang sengaja direncanakan dan ada yang dengan sendirinya terjadi karena proses
kematangan. Proses yang sengaja direncanakan agar terjadi perubahan perilaku ini disebut dengan proses belajar. Proses ini merupakan suatu
aktivitas psikismental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan yang relatif konstan dan
berbekas Solihatin, 2012:5. Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata
dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar juga dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri
seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Kalau tangan seorang anak menjadi bengkok karena patah tertabrak mobil, perubahan seperti itu
tidak dapat diartikan perubahan dalam arti belajar. Demikian pula perubahan tingkah laku seseorang dalam keadaan mabuk, perubahan yang terjadi dalam
aspek-aspek kematangan, pertumbuhan, dan perkembangan tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.
Berdasarkan beberapa definisi belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar pada dasarnya berbicara tentang tingkah laku seseorang berubah
sebagai akibat pengalaman yang berasal dari lingkungan. Dari pengertian tersebut tersirat bahwa agar terjadi proses belajar atau terjadinya perubahan
tingkah laku sebelum kegiatan belajar mengajar di kelas, seorang guru perlu menyiapkan atau merencanakan berbagai pengalaman belajar yang akan
diberikan pada peserta didik dan pengalaman belajar tersebut harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Proses belajar itu terjadi secara internal dan bersifat pribadi dalam diri peserta didik, agar proses belajar tersebut mengarah pada tercapainya tujuan
dalam kurikulum, maka pengajar atau guru harus merencanakan dengan saksama dan sistematis berbagai pengalaman belajar yang memungkinkan
perubahan tingkah laku peserta didik sesuai dengan apa yang diharapkan. Apabila terjadi proses belajar, bersama itu pula terjadi proses mengajar.
Hal ini kiranya mudah dipahami karena jika ada yang belajar sudah tentu ada yang megajar dan begitu juga sebaliknya. Dalam proses belajar mengajar,
guru sebagai pengajar dan peserta didik sebagai subjek belajar, dituntut adanya profil kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap,
dan tata nilai, serta sifat-sifat pribadi, agar proses itu dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.
Dalam dunia pendidikan, peserta didik yang melakukan proses belajar, tidak melakukan secara individu, tetapi ada beberapa komponen yang terlibat,
seperti pendidik atau guru, media dan strategi pembelajaran, kurikulum, dan sumber belajar. Dari kata belajar itulah kemudian lahir kata pembelajaran.
Pembelajaran dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, Bab 1 Pasal 1 Ayat 20 adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne dalam Khanifatul, 2012:14, intruction atau pemebelajaran
adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa
untuk memengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.
Terlepas dari perbedaan redaksi atas pendefinisian kata pembelajaran tersebut, diantara kesemuanya tetap ada titik kesamaan definisi. Titik
kesamaan tersebut yaitu pembelajaran adalah usaha sadar yang dilakukan oleh guru atau pendidik untuk membuat siswa atau peserta didik belajar
mengubah tingkah laku untuk mendapatkan kemampuan baru yang berisi suatu sistem atau rancangan untuk mencapai suatu tujuan.
2. Pembelajaran Efektif Menurut Miarso dalam Warsito, 2008:287 pembelajaran efektif
adalah belajar yang bermanfaat dan bertujuan bagi peserta didik, melalui pemakaian prosedur yang tepat. Pengertian ini mengandung dua indikator,
yaitu terjadinya belajar pada peserta didik dan apa yang dilakukan guru. Oleh karena itu, prosedur pembelajaran yang dipakai oleh guru dan terbukti peserta
didik belajar akan dijadikan fokus dalam usaha untuk meningkatkan pembelajaran.
Menurut Dick dalam Warsito 2008:287 pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk belajar
keterampilan spesifik, ilmu pengetahuan, dan sikap serta yang membuat peserta didik senang. Pembelajaran efektif memudahkan peserta didik untuk
belajar sesuatu yang bermanfaat, seperti: fakta, keterampilan, nilai, konsep, cara hidup serasi dengan sesama, atau sesuatu hasil belajar yang diinginkan.
Pembelajaran efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus pada hasil yang dicapai peserta didik, melainkan proses
pembelajaran yang mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan, dan mutu serta dapat memberikan perubahan
perilaku yang diaplikasikan dalam kehidupan. Pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar disebut sukses jika terjadi
perubahan perilaku pada anak didik baik perubahan yang menyangkut aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik Sukardi, 2013:12. Dalam ketiga
aspek ini perubahan dalam perilaku anak didik mencakup lima kompetensi atau kapabilitas penting, yakni kemampuan informasi verbal menyatakan,
menceritakan, atau menggambarkan informasi yang telah disimpan sebelumnya, keterampilan intelektual menerapkan konsep-konsep dan
aturan-aturan yang dapat digeneralisasikan untuk menyelesaikan masalah, strategi kognitif mengelola proses berpikir dan belajar pada diri anak itu
sendiri, sikap-sikap memilih wacana aksi pribadi dan keterampilan gerak
mengeluarkan tindakan fisik secara tepat dan pada waktu yang pas Gagne dan Medsker dalam Sukardi, 2013:12.
Pembelajaran juga dinyatakan seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu
memperoleh kemudahan Briggs dalam Rifa ‟i, 2010:190. Seperangkat
peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self intruction dan di sisi lain kemungkinan juga
bersifat eksternal, yaitu jika bersumber antara lain dari pendidik. Jadi teaching itu hanya sebagian dari intruction, sebagai salah satu bentuk
pembelajaran. Unsur utama dari pembelajaran adalah pengalaman anak sebagai seperangkat event sehingga terjadi proses belajar. Pembelajaran
dikatakan efektif jika mampu memberikan pengalaman baru, membentuk kompetensi peserta didik, serta mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin
dicapai secara optimal Hardini, 2012:84. Dengan demikian belajar dan pembelajaran mempunyai hubungan konseptual yang tidak berbeda.
Berdasarkan hal pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran efektif menuntut keterlibatan peserta didik secara aktif, karena mereka
merupakan pusat kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi. 3. Komponen-komponen Pembelajaran
Komponen-komponen dalam pemebalajarn yaitu meliputi tujuan, subyek belajar, materi pelajaran, strategi, media, evaluasi, dan penunjang.
a Tujuan yang secara eksplisit diupayakan pencapaiannya melalui kegiatan pembelajaran adalah intructional effect biasanya itu berupa pengetahuan
dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dan operasional.
b Subyek belajar merupakan komponen utama karena berperan sebagai subyek sekaligus obyek. Sebagai subyek karena peserta didik adalah
individu yang melakukan proses belajar mengajar. Sebagai obyek karena kegiatan pembelajaran diharapkan dapat mencapai perubahan perilaku
pada diri subyek belajar. c Materi pelajaran merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran,
karena materi pelajaran akan memberi warna dan bentuk dari kegiatan pembelajaran.
d Strategi belajar merupakan pola umum mewujudkan proses pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
e Media pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan
pembelajaran. f Penunjang yang dimaksud dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas
belajar, buku sumber, alat pelajaran, bahan pelajaran dan semacamnya. Komponen
penunjang berfungsi
memperlancar, melengkapi
dan mempermudah terjadinya proses pembelajaran Rifa
i‟i, 2010:194. Kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang
meliputi tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi. Penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah
sebagai berikut.
a Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan pembelajaran yang diharapkan setelah peserta didik mempelajari bahan
pelajaran yang diajarkan oleh guru. b Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam peroses
belajar mengajar. c Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala
sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.
d Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
e Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.
f Sumber pelajaran bukanlah berproses dalam kehampaan, tetapi berproses dalam kemaknaan, di dalamnya ada sejumlah nilai yang disampaikan
kepada peserta didik. Yang dimaksud dengan sumber-sumber bahan dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat
dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar sesorang. g Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
dari sesuatu. Djamarah, 2006:41-50 Sesuai dengan beberapa uraian tentang komponen pembelajaran di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran terdapat beberapa komponen yang meliputi; tujuan pembelajaran, subjek pembelajaran, materi
atau sumber pembelajaran, metode atau pengalaman belajar dan evaluasi pembelajaran.
4. Tujuan Pembelajaran Pembelajaran dapat ditinjau dari segi internal dan eksternal makna teori
pembelajaran atau intruksional adalah penerapan prinsip-prinsip teori belajar, teori tingkah laku, dan prinsip pengajaran dalam usaha mencapai tujuan
belajar dengan penekanan pada prosedur yang telah terbukti berhasil secara konsisten Sukamto dalam Rifa
‟i, 2010:197. Dengan demikian tujuan daripada pembelajaran erat kaitannya dengan implementasi akan berintegrasi
menjadi prinsip-prinsip pembelajaran. Menurut Mandigers dalam Rifa
i‟i, 2010:200, tujuan pembelajaran dapat membuat peserta didik dengan mudah dan berhasil dalam belajar, untuk
itu pendidik perlu memperhatikan: a prinsip aktivitas mental, belajar adalah aktivitas mental, oleh karena itu
pembelajaran hendaknya dapat menimbulkan aktivitas mental, b prinsip menarik perhatian, bila dalam belajar mengajar peserta didik penuh
perhatian kepada bahan yang dipelajari, maka hasil belajar akan lebih meningkat sebab dengan perhatian ada konsentrasi, pada gilirannya hasil
belajar itu akan lebih berhasil dan tidak lekas lupa, c prinsip penyesuaian perkembangan murid, anak atau peserta didik lebih
tertarik apabila bahan pelajaran disesuaikan dengan perkembangan subyek belajar,
d prinsip appersepsi, memberikan petunjuk bahwa kalau mengajar pendidik hendaknya mengkaitkan materi yang akan dipelajari dengan apa yang
sudah diketahui, e prinsip peragaan, memberikan pedoman bahwa dalam mengajar
hendaknya digunakan alat peraga, f prinsip aktivitas motorik, mengajar hendakya dapat menimbulkan aktivitas
motorik peserta didik, dan g prinsip motivasi ialah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk
melakukan sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam mengaplikasikan prinsip ini pendidik dapat melakukan dengan
memilih model dan metode pembelajaran mana yang tepat. Hal ini dapat dijelaskan bahwa belajar yang berhasil adalah bila anak atau peserta didik
melakukan belajar langsung yang intensif dan optimal, sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang lebih bersifat permanen.
Selain itu juga dijelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran meliputi faktor internal faktor dari dalam diri siswa yaitu
kondisi keadaan jasmani dan rohani siswa Sukardi, 2013:12-13. Faktor internal ini juga terdapat faktor kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan
bakat. Selanjutnya dalam pembelajaran juga dipengaruhi oleh faktor yang
berasal dari luar atau eksternal seperti lingkungan sosial sekolah. Lingkungan ini adalah guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memperngaruhi
proses belajar seorang siswa Sukardi, 2013:21.
Berdasarkan beberapa penjelasan, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada
siswa atau peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran adalah kefektifan model
pembelajaran yang digunakan akan sangat berpengaruh pada lingkungan belajarnya, sehingga menarik dan menjadikan peserta didik lebih aktif dalam
pembelajaran. Apabila dalam diri peserta didik sudah termotivasi untuk belajar, maka ini akan mempengaruhi indikator penilaian dalam pembelajaran
dari peserta didik.
C. Hasil Belajar