3.6.4.2 Hasil Analisis Daya Pembeda Berdasarkan hasil analisis uji coba soal untuk perhitungan signifikansi daya
pembeda soal dari 10 butir soal diperoleh 7 soal yang sinifikan dan 3 soal tidak signifikan. Untuk kriterianya adalah 5 soal sangat baik, 2 soal baik, 1 sedang, dan
2 soal memiliki daya pembeda yang jelek. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8.
3.6.5 Hasil Analisis Butir Soal
Berdasarkan analisis butir soal yang telah dilakukan, hasil secara keseluruhan disajikan dalam Tabel 3.1 berikut. Berdasarkan hasil analisis dibuat keputusan
soal tersebut selanjutnya dipakai atau tidak untuk mengukur prestasi belajar siswa. Tabel 3.1 Hasil Analisis Butir Soal
No Soal
Validitas Reliabilitas
Taraf Kesukaran
Daya Pembeda
Keterangan 1
Valid
Reliabel Mudah
Baik Dipakai
2
Valid Sedang
Sedang Dipakai
3
Tidak Sukar
Sangat baik Dibuang
4
Valid Sukar
Baik Dipakai
5
Tidak Sedang
Sangat baik Dibuang
6 Valid
Sedang Sangat baik
Dipakai
7
Valid Mudah
Sangat baik Dipakai
8 Valid
Sukar Jelek
Dipakai
9
Valid Sukar
Jelek Dipakai
10
Valid sedang
Sangat baik Dipakai
3.7 Metode Analisis Data
3.7.1 Analisis Data Tahap Awal
3.7.1.1 Uji Homogenitas Uji homogen dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian
berangkat dari kondisi yang sama, yang selanjutnya untuk menentukan statistik yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas dilakukan
dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan nilai ulangan akhir
semester 1 mata pelajaran matematika kelas X. Hipotesis yang dilakukan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut.
: varians homogen.
: varians tidak homogen.
Keterangan: varians nilai data awal kelas eksperimen
varians nilai data awal kelompok kontrol Homogenitas data awal dapat dianalisis dengan menggunakan statistik F,
dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Sudjana, 2005: 250.
Kriteria pengujian Ho ditolak jika
,
dengan ,
masing- masing dk pembilang dan dk penyebut.
3.7.1.2 Uji Kesamaan Rata-Rata Uji kesamaan rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah data awal kedua
sampel memiliki rata-rata yang sama atau tidak. µ
µ rataan kedua sampel sama µ
µ rataan kedua sampel berbeda Digunakan uji dua pihak dengan taraf kesalahan . Rumus yang digunakan
tergantung pada kondisi kedua sampel tersebut apakah homogen mempunyai varians yang sama atau tidak homogen mempunyai varians yang berbeda.
Untuk kasus kedua sampel mempunyai varians yang sama, uji banding menggunakan rumus:
t
dimana x adalah rataan sampel pertama, x adalah rataan sampel kedua, n , n adalah banyaknya masing-masing data sampel pertama dan kedua, dan s adalah
simpangan baku bersama yang dihitung dengan rumus s
s n
1 s
n 1
n n
2 Kriteria pengujiannya adalah terima H jika
dimana didapat dari daftar distribusi t dengan
2 dan peluang 1 Sudjana, 2005: 239-240.
Untuk kasus kedua sampel mempunyai varians yang berbeda, maka uji banding menggunakan rumus:
.
Kriteria pengujian adalah terima H jika t hitung t tabel. Pada penggunaan SPSS sudah memfasilitasi nilai signifikan yang dapat digunakan untuk menolak
dan menerima hipotesis nol. Terima H jika sig 5 sebaliknya tolak H Sukestiyarno, 2010: 113.
3.7.2 Analisis Data Tahap Akhir