b. Siswa perlu diberi pengertian agar tidak gaduh dan menurut pada nasehat
guru agar perhatian mereka dapat terpusat. c.
Siswa perlu dikondisikan agar mau memperhatikan guru saat menerangkan materi pelajaran.
d. Siswa perlu diberi motivasi agar lebih berani dalam mengungkapkan
pendapatnya kepada siswa lain saat diskusi kelompok. e.
Pemberian reward harus tetap dilaksanakan karena untuk merangsang minat dan keberanian siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
4.1.3 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II
4.1.3.1 Perencanaan Siklus II Perencanaan yang dilakukan pada pembelajaran IPA melalui pendekatan
kooperatif tipe think-pair-sharedengan media audiovisual antara lain: 1
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan materi pada pertemuan pertama yaitu perubahan kenampakan bumi yang disebabkan
oleh badai dan pada pertemuan kedua yaitu perubahan kenampakan bumi yang disebabkan oleh kebakaran hutan melalui pendekatan kooperatif tipe
think-pair-share dengan media audiovisual.
2 Menyiapkan sumber belajar berupa media audiovisual, speaker, laptop, dan
LCD.
3 Menyiapkan alat evaluasi. Pada pertemuan pertama berupa Lembar Kerja
Siswa LKS saja. Sedangkan pada pertemuan kedua berupa lembar evaluasi dan Lembar Kerja Siswa LKS.
4 Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan kooperatif tipe think-pair-share
dengan media audiovisual. 5
Menyiapkan lembar catatan lapangan untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan
1 dilaksanakan pada hari Selasa, 23 April 2013 dengan materi perubahan kenampakan bumi yang disebabkan oleh badai. Sedangkan pertemuan 2
dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 April 2013 dengan materi perubahan kenampakan bumi yang disebabkan oleh kebakaran hutan.
4.1.3.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan 1 Proses kegiatan pembelajaran pada penelitian siklus II pertemuan pertama
ini meliputi pra kegiatan, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Berikut uraian kegiatan tersebut:
No. Keterampilan Guru
dan Aktivitas Siswa yang Muncul
Uraian Kegiatan
Pra Kegiatan 5 menit 1. Keterampilan
Guru: Membuka pelajaran.
Pada pra kegiatan pembelajaran guru mengucapkan salam dan memberi motivasi siswa dengan
menanyakan kabar siswa “Bagaimanakah kabar kalian hari ini?”. Siswa menjawab “Luar biasa”.
Kemudian guru mempersilakan salah satu siswa untuk memimpin doa. Untuk membangkitkan
semangat siswa, guru mengajak siswa bernyanyi bersama. Setelah itu guru memeriksa kehadiran
siswa dan mengkondisikan kelas. Siswa mempersiapkan peralatan belajar seperti alat-alat
tulis, buku tulis, dan buku paket. Aktivitas Siswa:
Kesiapan siswa mengikuti pelajaran.
Kegiatan Awal 5 menit 2. Keterampilan
Guru: a. Mengelola Kelas.
b. Memberikan pertanyaan.
Guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “Pernahkah kalian mendengar berita
bencana badai di suatu daerah? Bagaimana keadaan saat itu?”. Siswa mengaku belum pernah melihat
peristiwa badai secara langsung. Namun mereka pernah melihat peristiwa itu di televisi. Salah
seorang siswa menjawab “Pernah melihat di tv bu, rumahnya hancur dan pohonnya tumbang” Lalu
guru memberi balikan “Ya, tepat nak. Badai itu dapat merubah bentuk permukaan bumi”. Guru
menulis tanggal dan menyampaikan pokok bahasan yang akan dipelajari dengan menuliskan di papan
tulis yaitu tentang perubahan kenampakan bumi yang disebabkan oleh badai.
Aktivitas Siswa: Keaktifan menjawab
pertanyaan.
Kegiatan Inti 50 menit a. Guru melakukan tanya jawab tentang angin yang dapat menyebabkan
perubahan permukaan bumi. 3. Keterampilan
Guru: a. Memberikan
pertanyaan. b. Menyajikan
materi pembelajaran. Pada awal kegiatan eksplorasi untuk menggali
pengetahuan siswa, guru bertanya tentang angin yang dapat menyebabkan perubahan permukaan
bumi kepada siswa. Siswa menjawab dengan jawaban yang bervariasi. Kemudian guru
menjelaskan angin yang dapat menyebabkan perubahan permukaan bumi.
Aktivitas Siswa: Keaktifan menjawab
pertanyaan. b. Guru menayangkan media audiovisual tentang peristiwa badai.
4. Keterampilan Guru:
Keterampilan menggunakan media
audiovisual. Untuk memperjelas peristiwa badai dan jenis-
jenisnya, guru menayangkan media audiovisual tentang peristiwa badai. Seluruh siswa diminta
untuk memperhatikan dengan seksama dan mencatat hal-hal penting. Semua siswa
memperhatikan media pembelajaran yang ditanyangkan oleh guru. Sebagian siswa juga ada
yang mencatat hal-hal penting yang dijumpai selama penayangan media audiovisual.
Aktivitas Siswa: Memperhatikan
penyajian materi dengan media
audiovisual. c. Guru bersama siswa menganalisis peristiwa badai.
5. Keterampilan Guru:
Menyajikan materi pembelajaran.
Guru membahas kembali materi yang telah ditayangkan dalam media audiovisual. Setiap
bagian materi dianalisis oleh guru dan siswa secara bersama-sama.
d. Guru menyampaikan permasalahan kepada siswa tentang perubahan yang terjadi akibat badai.
6. Keterampilan Guru:
Menyampaikan Guru menyampaikan permasalahan yang harus
diselesaikan oleh siswa yaitu tentang perubahan
permasalahan. yang terjadi akibat badai.
e. Siswa diberi kesempatan memikirkan jawaban kemudian diminta untuk merumuskan jawabannya secara individu pada selembar kertas.
7. Aktivitas Siswa:
Menulis hasil pemikiran sendiri.
Siswa diberi kesempatan memikirkan jawaban atas permasalahan yang telah diberikan oleh guru.
Kemudian siswa menuliskan jawaban hasil pemikirannya tersebut pada selembar kertas.
Seluruh siswa mengerjakan pekerjaannya secara individu.
f. Guru mengelompokkan siswa secara berpasangan kemudian setiap kelompok berdiskusi untuk menemukan jawaban yang paling tepat.
8. Keterampilan Guru:
a. Mengelola kelas. b. Membimbing
siswa dalam kelompok kecil
berpasangan Setelah selesai menuliskan jawaban individu, guru
membentuk kelompok secara berpasangan yaitu dengan cara meminta siswa berkelompok dengan
teman satu meja. Guru membagi lembar kerja serta memberi instruksi cara mengerjakan lembar kerja
tersebut. Setiap kelompok mendiskusikan jawaban berdasarkan pemikiran mereka masing-masing.
Setelah itu mereka merumuskan jawaban yang paling tepat serta menuliskan jawaban tersebut
dalam lembar kerja siswa. Guru membimbing jalannya diskusi pada masing-masing kelompok
diskusi. Aktivitas Siswa:
Berdiskusi dalam kelompok
berpasangan. g. Kelompok maju mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan
kelompok lain menanggapi. 9. Keterampilan
Guru: Membimbing siswa
melaporkan hasil diskusi.
Guru memberi kesempatan pada siswa untuk maju mempresentasikan hasil diskusinya. Sebagian besar
siswa mengacungkan jarinya dan guru menunjuk salah satu kelompok secara acak. Dua orang siswa
dalam kelompok tersebut maju dan memaparkan
Aktivitas Siswa: Presentasi
kelompok. hasil diskusinya. Guru memberi kesempatan
kelompok lain untuk menanggapi. Kelompok presentasi yang kedua maju dengan ditunjuk secara
acak oleh guru. Kemudian ditanggapi oleh guru dan siswa.
h. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi. 10. Keterampilan
Guru: Membimbing siswa
melaporkan hasil diskusi.
Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil diskusi yang telah dibahas selama tahap think
hingga tahap share. i. Guru memberi penghargaan terhadap kelompok.
11. Keterampilan Guru:
Memberi penguatan. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
presentasi baik kelompok presentasi pertama maupun kelompok presentasi kedua berupa stiker
penyemangat dan tepuk tangan karena telah berani mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
Kegiatan Akhir 10 menit 12. Keterampilan
Guru: Menutup pelajaran.
Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa mengenai hal-hal yang masih sulit atau belum
dipahami. Kemudian guru melakukan refleksi dengan menyimpulkan materi pelajaran bersama
dengan siswa. Guru memberikan motivasi belajar dan memberi tindak lanjut berupa tugas
mempelajari materi perubahan kenampakan bumi yang disebabkan oleh kebakaran hutan. Pada akhir
pembelajaran guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.
4.1.3.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan 2 Proses kegiatan pembelajaran pada penelitian siklus II pertemuan kedua
ini meliputi pra kegiatan, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Berikut uraian kegiatan tersebut:
No. Keterampilan Guru
dan Aktivitas Siswa yang Muncul
Uraian Kegiatan
Pra Kegiatan 5 menit 1. Keterampilan
Guru: Membuka pelajaran.
Pada pra kegiatan pembelajaran guru mengucapkan salam dan memberi motivasi siswa dengan
menanyakan kabar siswa “Bagaimanakah kabar kalian hari ini?”. Siswa menjawab “Luar biasa”
dengan suara lantang. Kemudian guru mempersilakan salah satu siswa untuk memimpin
doa. Setelah itu guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas. Siswa mempersiapkan
peralatan belajar seperti alat-alat tulis, buku tulis, dan buku paket.
Aktivitas Siswa: Kesiapan siswa
mengikuti pelajaran.
Kegiatan Awal 5 menit 2. Keterampilan
Guru: a. Mengelola Kelas.
b. Memberikan pertanyaan.
Guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “Pernahkah kalian melihat berita
kebakaran hutan di acara berita di televisi? Bagaimana keadaannya?”. Siswa menjawab secara
serempak “Pernah bu”. Salah seorang siswa menjelaskan “Api berkobar membakar pepohonan
dan asapnya mengepul”. Lalu guru memberi balikan “Ya betul, kobaran api tersebut akan
melahap hutan kita sehingga permukaan bumi akan Aktivitas Siswa:
Keaktifan menjawab
pertanyaan. berubah kenampakannya”. Guru menulis tanggal
dan menyampaikan pokok bahasan yang akan dipelajari dengan menuliskan di papan tulis yaitu
tentang perubahan kenampakan bumi yang disebabkan oleh kebakaran hutan.
Kegiatan Inti 45 menit a. Guru melakukan tanya jawab tentang erosi secara umum.
3. Keterampilan Guru:
a. Memberikan pertanyaan.
b. Menyajikan materi pembelajaran.
Pada awal kegiatan eksplorasi guru menggali pengetahuan siswa dengan cara bertanya tentang
fungsi hutan kepada siswa. Siswa menjawab dengan jawaban yang bervariasi. Kemudian guru
menjelaskan fungsi hutan kepada siswa. Aktivitas Siswa:
Keaktifan menjawab pertanyaan.
b. Guru menayangkan media audiovisual tentang peristiwa kebakaran hutan. 4. Keterampilan
Guru: Keterampilan
menggunakan media audiovisual.
Untuk memperjelas proses terjadinya peristiwa kebakaran hutan, guru menayangkan media
audiovisual tentang peristiwa peristiwa kebakaran hutan dan pengaruhnya. Seluruh siswa diminta
memperhatikan dengan seksama dan mencatat hal- hal penting. Sebagian besar siswa memperhatikan
media pembelajaran yang ditanyangkan oleh guru. Sebagian juga ada yang mencatat hal-hal penting
yang dijumpai selama penayangan media audiovisual.
Aktivitas Siswa: Memperhatikan
penyajian materi dengan media
audiovisual. c. Guru bersama siswa menganalisis peristiwa kebakaran hutan.
5. Keterampilan Guru:
Menyajikan materi pembelajaran.
Guru membahas kembali materi yang telah ditayangkan dalam media audiovisual. Setiap
bagian materi dianalisis oleh guru dan siswa secara
bersama-sama. d. Guru menyampaikan permasalahan kepada siswa tentang pengaruh erosi bagi
kehidupan. 6. Keterampilan
Guru: Menyampaikan
permasalahan. Guru menyampaikan permasalahan yang harus
diselesaikan oleh siswa yaitu tentang pengaruh kebakaran hutan bagi kehidupan.
e. Siswa diberi kesempatan memikirkan jawaban kemudian diminta untuk merumuskan jawabannya secara individu pada selembar kertas.
7. Aktivitas Siswa:
Menulis hasil pemikiran sendiri.
Siswa diberi kesempatan memikirkan jawaban atas permasalahan yang telah diberikan oleh guru.
Kemudian siswa menuliskan jawaban hasil pemikirannya tersebut pada selembar kertas.
Seluruh siswa mengerjakan pekerjaannya secara individu.
f. Guru mengelompokkan siswa secara berpasangan kemudian setiap kelompok berdiskusi untuk menemukan jawaban yang paling tepat.
8. Keterampilan Guru:
a. Mengelola kelas. b. Membimbing
siswa dalam kelompok kecil
berpasangan Setelah selesai menuliskan jawaban individu, guru
membentuk kelompok secara berpasangan yaitu dengan cara meminta siswa berkelompok dengan
teman satu meja. Guru membagi lembar kerja serta memberi instruksi cara mengerjakan lembar kerja
tersebut. Setiap kelompok mendiskusikan jawaban berdasarkan pemikiran mereka masing-masing.
Setelah itu mereka merumuskan jawaban yang paling tepat serta menuliskan jawaban tersebut
dalam lembar kerja siswa. Guru membimbing jalannya diskusi pada masing-masing kelompok
diskusi. Aktivitas Siswa:
Berdiskusi dalam kelompok
berpasangan. g. Kelompok maju mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan
kelompok lain menanggapi.
9. Keterampilan Guru:
Membimbing siswa melaporkan hasil
diskusi. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk maju
mempresentasikan hasil diskusinya. Sebagian besar siswa mengacungkan jarinya dan guru menunjuk
salah satu kelompok secara acak. Dua orang siswa dalam kelompok tersebut maju dan memaparkan
hasil diskusinya. Guru memberi kesempatan kelompok lain untuk menanggapi. Kelompok
presentasi yang kedua maju dengan ditunjuk secara acak oleh guru. Kemudian ditanggapi oleh guru dan
siswa. Aktivitas Siswa:
Presentasi kelompok.
h. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi. 10. Keterampilan
Guru: Membimbing siswa
melaporkan hasil diskusi.
Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil diskusi yang telah dibahas selama tahap think
hingga tahap share. i. Guru memberi penghargaan terhadap kelompok.
11. Keterampilan Guru:
Memberi penguatan. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
presentasi baik kelompok presentasi pertama maupun kelompok presentasi kedua berupa stiker
penyemangat dan tepuk tangan karena telah berani mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
Kegiatan Akhir 15 menit 12. Keterampilan
Guru: Menutup pelajaran.
Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa mengenai hal-hal yang masih sulit atau belum
dipahami. Lalu guru melakukan refleksi dengan menyimpulkan materi pelajaran bersama dengan
siswa. Guru membagikan lembar evaluasi kepada setiap siswa. Seluruh siswa mengerjakan soal
secara individu. Setelah selesai, hasil pekerjaan siswa dikumpulkan di meja guru. Guru
memberikan motivasi belajar dan memberi tindak lanjut berupa tugas mempelajari materi perubahan
kenampakan benda langit. Pada akhir pembelajaran guru menutup pembelajaran dengan mengucap
salam.
4.1.3.3 Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran Siklus II 4.1.3.3.1 Deskripsi Observasi Keterampilan Guru Siklus II
Dalam observasi keterampilan guru pada proses pembelajaran IPA siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2 diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II
No. Indikator
Skor Pertemuan 1 Pertemuan 2
1. Membuka pelajaran.
4 4
2. Memberikan pertanyaan.
3 4
3. Menyajikan materi
pembelajaran. 4
3 4.
Keterampilan menggunakan media audiovisual.
4 4 5. Menyampaikan
permasalahan. 3
3 6.
Membimbing siswa dalam kelompok kecil berpasangan.
3 3 7.
Membimbing siswa melaporkan hasil diskusi.
3 3 8. Memberi
penguatan. 2
3 9. Mengelola
kelas. 3
4 10. Menutup
pelajaran. 3
3 Jumlah skor
32 34
Rata-rata 3,2 3,4
Kategori
Baik Sangat Baik
Berdasarkan tabel 4.6, hasil observasi keterampilan guru siklus II dapat disajikan dalam bentuk diagram berikut:
Diagram 4.8 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II
Berdasarkan penyajian tabel dan diagram di atas, menunjukkan bahwa secara klasikal keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan
kooperatif tipe think-pair-share dengan media audiovisual pada siklus II pertemuan 1 diperoleh jumlah skor yaitu 32dengan rata-rata skor 3,2dan kategori
baik. Sedangkan pada siklus II pertemuan 2 diperoleh jumlah skor yaitu 34dengan rata-rata skor 3,4dan kategori sangat baik Secara lebih rinci masing-masing
indikator dijelaskan sebagai berikut: 1
Membuka Pelajaran. Pada indikator membuka pelajaran terdapat deskriptor 1 menarik
perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran, 2 memotivasi siswa dengan menunjukkan sikap hangat dan antusias, 3 memberi acuan dengan
cara menyampaikan tujuan pembelajaran, dan 4 memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Pada indikator ini,
pertemuan pertama guru memperoleh skor 4 dan pertemuan kedua guru juga memperoleh skor 4. Indikator ini baik pada pertemuan pertama maupun
pertemuan kedua sudah tampak dalam pembelajaran. Guru menarik perhatian siswa, memotivasi dengan sikap hangat dan antusias,
menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
2 Memberikan Pertanyaan.
Pada indikator memberikan pertanyaan memuat deskriptor 1 menggunakan kata-kata yang jelas dan mudah dipahami siswa, 2
memberikan waktu berpikir kepada siswa, 3 menyebarkan pertanyaan ke seluruh kelas, dan 4 memberi konfirmasi jawaban. Pada indikator ini
pertemuan pertama guru mendapat skor 3 kemudian pada pertemuan kedua guru mendapat skor 4. Pada pertemuan pertama guru sudah tampak
memberikan pertanyaan dengan kata-kata yang jelas dan mudah dipahami siswa, memberikan waktu berpikir cukup, dan memberi konfirmasi jawaban.
Namun persebaran pertanyaan ke seluruh siswa di kelas masih kurang. Pada pertemuan kedua semua deskriptor telah tampak dilakukan guru.
3 Menyajikan Materi Pembelajaran.
Indikator menyajikan materi pembelajaran terdiri dari deskriptor 1 menyampaikan materi dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti
siswa, 2 menyampaikan materi sesuai dengan cakupan indikator rencana
pembelajaran, 3 menyampaikan materi secara runtut, dan 4 memberikan contoh atau ilustrasi yang berhubungan dengan materi. Pada indikator ini,
skor yang didapat guru pada pertemuan pertama yaitu 4 dan pertemuan kedua yaitu 3. Pada pertemuan pertama semua deskriptor telah tampak
dilakukan oleh guru. Guru menyampaikan materi dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti, sesuai dengan cakupan indikator, runtut, dan disertai
contoh. Sedangkan pada pertemuan kedua, masih ada sedikit bagian materi yang belum tersampaikan kepada siswa sehingga membuat siswa kesulitan
saat mengerjakan salah satu soal evaluasi. 4
Keterampilan Menggunakan Media Audiovisual. Pada indikator keterampilan menggunakan media audiovisual
terdapat indikator 1 menayangkan media audiovisual yang sesuai dengan materi ajar, 2 media yang ditayangkan sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, 3 mengoperasikan media audiovisual dengan benar, dan 4 menayangkan media audiovisual dengan durasiwaktu yang tepat.
Pada indikator ini, pertemuan pertama guru mendapat skor 4. Sedangkan pada pertemuan kedua guru juga mendapat skor 4. Baik pada pertemuan
pertama maupun pertemuan kedua tampak penanyangan media audiovisual sudah sesuai dengan materi ajar dan sesuai dengan tingkat perkembangan
anak. Guru juga terampil dalam mengoperasikan media audiovisual sesuai dengan durasi penayangan media audiovisual.
5 Menyampaikan Permasalahan.
Pada indikator menyampaikan permasalahan, terdapat indikator 1 menyampaikan permasalahan menggunakan bahasa Indonesia yang jelas,
2 permasalahan yang disampaikan sesuai dengan materi yang dipelajari, 3 permasalahan relevan dengan kehidupan sehari-hari, dan 4 memberi
kesempatan kepada seluruh siswa untuk memikirkan jawaban kemudian menuliskan jawaban hasil pemikirannya. Pada indikator ini, skor yang
diperoleh guru pada pertemuan pertama adalah 3, sedangkan pada pertemuan kedua adalah 3. Pada pertemuan pertama guru menyampaikan
permasalahan menggunakan bahasa Indonesia dengan jelas, sesuai dengan materi yang dipelajari, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Guru juga
memberikan kesempatan siswa untuk memikirkan jawaban. Namun minimnya waktu yang diberikan membuat siswa tidak mampu
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Pada pertemuan kedua guru sudah menyampaikan permasalahan dengan jelas, sesuai materi ajar, relevan
namun terkendala dalam waktu sehingga anak tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
6 Membimbing Siswa dalam Kelompok Kecil Berpasangan.
Pada indikator membimbing siswa dalam kelompok kecil berpasangan termuat indikator 1 mengelompokkan siswa secara
berpasangan, 2 meminta tanggapan masing-masing anggota kelompok berkaitan dengan hasil pemikiran mereka, 3 memperhatikan pendapat
siswa, dan 4 mengarahkan siswa untuk merumuskan keputusan jawaban kelompok yang paling tepat. Pada indikator ini skor yang didapat guru pada
pertemuan pertama yaitu 3. Sedangkan pada pertemuan kedua yaitu 3. Pada pertemuan pertama guru mengelompokkan siswa secara berpasangan,
menyuruh diskusi, menanggapi pertanyaan dari siswa di tiap-tiap kelompok, namun belum mengarahkan siswa dalam merumuskan keputusan jawaban
kelompok. Sedangkan pada pertemuan kedua gurumengelompokkan siswa secara berpasangan, menyuruh diskusi, menanggapi pertanyaan dari siswa
di tiap-tiap kelompok, mengarahkan siswa merumuskan jawaban kelompok tetapi belum tampak meminta tanggapan masing-masing anggota kelompok
tentang hasil pemikiran mereka. 7
Membimbing Siswa Melaporkan Hasil Diskusi. Pada indikator membimbing siswa melaporkan hasil diskusi terdapat
indikator 1 meminta kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, 2 membimbing jalannya presentasi kelompok, 3 memberi kesempatan
kepada seluruh siswa untuk menanggapi presentasi kelompok, dan 4 menyimpulkan hasil diskusi. Pada indikator ini pertemuan pertama guru
mendapat skor 3 kemudian pada pertemuan kedua mendapat skor 3. Pada pertemuan pertama guru meminta kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas kemudian membimbing jalannya presentasi. Namun guru masih kurang maksimal dalam memberi kesempatan kelompok
lain untuk menanggapi presentasi. Pada pertemuan kedua guru menyuruh dan membimbing presentasi serta memberi kesempatan kelompok lain
menanggapi presentasi tetapi guru belum menyimpulkan hasil diskusi. 8
Memberi Penguatan.
Indikator memberi penguatan terdiri dari 1 memberi penguatan verbal, 2 memberi penguatan gestural, 3 memberi penguatan berupa
simbol atau tanda, dan 4 memberi penguatan pendekatan yaitu dengan mendekati siswa. Pada indikator ini guru memperoleh skor 2 pada
pertemuan pertama dan skor 3 pada pertemuan kedua. Pada pertemuan pertama guru hanya tampak menggunakan penguatan verbal dan penguatan
pendekatan. Sedangkan pada pertemuan kedua guru tampak menggunakan penguatan verbal, penguatan pendekatan, dan penguatan simboltanda.
9 Mengelola Kelas.
Pada indikator mengelola kelas terdapat indikator 1 mengatur tata ruang kelas, 2 memberi perhatian secara merata ke seluruh kelas, 3
memusatkan perhatian siswa terhadap tugas yang diberikan, dan 4 memberikan petunjuk-petunjuk dalam pembelajaran dengan jelas. Pada
indikator ini guru mendapat skor 3 untuk pertemuan pertama kemudian skor 4 untuk pertemuan kedua. Pada pertemuan pertama guru tampak
mengkondisikan kelas dengan menata ruang kelas. Saat memberikan tugas guru memusatkan perhatian siswa sehingga tugas yang diberikan dapat
dipahami siswa dengan baik. Guru juga memberi petunjuk-petunjuk pembelajaran dengan jelas. Namun perhatian guru belum merata ke seluruh
siswa di kelas. Sedangkan pada pertemuan kedua semua deskriptor telah tampak dilakukan oleh guru.
10 Menutup Pelajaran.
Pada indikator menutup pelajaran terdapat indikator 1 guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran, 2 memberikan
kesempatan bertanya, 3 memberikan refleksi selama pembelajaran, dan 4 memberikan tindak lanjut. Pada indikator ini perolehan skor pertemuan
pertama yaitu 3 sedangkan pada pertemuan kedua yaitu 3. Baik pada pertemuan pertama maupun pada pertemuan kedua guru tampak
memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang bagian materi yang belum dipahami, memberikan refleksi, dan memberikan tindak lanjut.
4.1.3.3.2 Deskripsi Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Data aktivitas siswa diperoleh dari observasi yang dilakukan pada
pembelajaran IPA melalui pendekatan kooperatif tipe think-pair-share dengan media audiovisual. Berikut data aktivitas siswa yang diperoleh pada siklus II:
Tabel 4.7
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No.
Indikator Skor
Pertemuan 1 Pertemuan 2 1.
Kesiapan siswa mengikuti pelajaran. 3,03
3,17 2. Keaktifan
menjawab pertanyaan.
2,47 2,67
3. Memperhatikan penyajian materi dengan
media audiovisual. 2,89 2,94
4. Menulis hasil pemikiran sendiri.
2,94 3,05
5. Berdiskusi dalam kelompok berpasangan.
2,33 2,50
6. Presentasi kelompok.
1,86 1,89
Jumlah 15,53 16,25
Rata-rata 2,59 2,71
Kategori Baik Baik
Diagram 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Berdasarkan penyajian tabel dan diagram di atas, menunjukkan bahwa secara klasikal aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan
kooperatif tipe think-pair-share dengan media audiovisual pada siklus II pertemuan 1 diperoleh jumlah skor yaitu 15,53 dengan kategori baik dan pada
pertemuan 2 diperoleh jumlah skor yaitu 16,25 dengan kategori baik. Secara lebih rinci masing-masing indikator dijelaskan sebagai berikut:
1 Kesiapan siswa mengikuti pelajaran.
Pada indikator kesiapan siswa mengikuti pelajaran termuat deskriptor 1 siswa duduk di tempat duduk masing-masing, 2 menyiapkan
peralatan pelajaran, 3 suasana kelas tidak gaduh, dan 4 memusatkan perhatian pada guru. Pada indikator ini, skor perolehan siswa pada
pertemuan 1 yaitu 3,03 sedangkan pada pertemuan 2 yaitu 3,17. Baik pada pertemuan pertama maupun kedua semua siswa sudah dapat menempatkan
diri pada tempat duduknya. Mau merespon perintah guru seperti menyiapkan buku-buku pelajaran beserta alat tulisnya meskipun belum
seluruhnya dilakukan oleh siswa. Namun ada beberapa siswa yang nampak berbicara sendiri dan tidak mau memperhatikan guru.
2 Keaktifan menjawab pertanyaan.
Pada indikator keaktifan menjawab pertanyaan terdapat deskriptor 1 mengacungkan jari lebih dari satu kali saat akan menjawab pertanyaan,
2 menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tepat, 3 menjawab pertanyaan dengan suara yang lantang, dan 4 menjawab pertanyaan
dengan disertai contoh atau alasan. Pada indikator ini, skor perolehan siswa pada pertemuan 1 yaitu 2,47 sedangkan pada pertemuan 2 yaitu 2,67. Pada
pertemuan pertama semua siswa mengacungkan jari saat akan menjawab pertanyaan dari guru. Hanya ada beberapa anak yang mampu menjawab
pertanyaan dari guru dengan tepat, suara lantang, namun tetap belum ada yang memberikan alasan atas jawabannya. Pada pertemuan kedua semua
siswa juga mangacungkan jari. Sebagian ada yang menjawab dengan tepat, suara lantang dan ada juga yang memberikan alasan atas jawabannya
dengan tepat. 3
Memperhatikan penyajian materi dengan media audiovisual.
Pada indikator memperhatikan penyajian materi dengan media audiovisual terdapat deskriptor 1 mendengarkan penjelasan materi oleh
guru dengan bersikap tenang, 2 memperhatikan penyajian materi malalui media audiovisual dengan seksama, 3 menunjukkan kekurangpahaman
terhadap materi dengan cara bertanya, dan 4 mencatat hal-hal yang penting. Pada indikator ini skor perolehan siswa pada pertemuan 1 yakni
2,89 sedangkan pada pertemuan 2 yakni 2,94. Pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua siswa mau bersikap tenang dan memperhatikan
saat guru menjelaskan materi maupun saat penayangan media audiovisual. Sebagian dari mereka sudah ada yang berani bertanya tentang materi yang
belum dipahami dan mencatat hal-hal penting di buku catatan masing- masing.
4 Menulis hasil pemikiran sendiri.
Pada indikator menulis hasil pemikiran sendiri terdapat indikator 1 menuliskan jawaban hasil pemikiran sendiri, 2 menuliskan jawaban
dengan tepat dan jelas, 3 mengembangkan pendapatnya, dan 4 menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu. Pada indikator ini skor
perolehan siswa pada pertemuan 1 yaitu 2,94 sedangkan pada pertemuan 2 yaitu 3,05. Pada pertemuan pertama seluruh siswa memikirkan dan
menuliskan jawaban mereka secara individu. Sebagian siswa sudah mampu menuliskan jawaban dengan tepat dan jelas serta mengembangkan
pendapatnya. Namun ada beberapa siswa yang tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu. Pada pertemuan kedua seluruh siswa juga
memikirkan jawaban individu dan menuliskannya. Namun belum semua siswa mampu mengembangkan pendapatnya dan menyelesaikan dengan
tepat waktu. 5
Berdiskusi dalam kelompok berpasangan. Pada indikator berdiskusi dalam kelompok berpasangan terdapat
indikator 1 bersedia berkelompok berpasangan dengan salah satu temannya, 2 menanggapi hasil pemikiran temannya, 3 memberi balikan
atas tanggapan teman, dan 4 merumuskan jawaban kelompok berpasangan. Pada indikator ini skor perolehan siswa pada pertemuan 1
yaitu 2,33 sedangkan pada pertemuan 2 yaitu 2,50. Pada pertemuan pertama semua siswa bersedia berkelompok berpasangan dengan teman satu meja
dan berdiskusi. Namun masih ada siswa yang tidak mau memberikan tanggapan hasil pemikiran teman maupun memberi balikan atas tanggapan
temannya. Sebagian besar murid dapat merumuskan jawaban dari diskusi kelompok berpasangan. Pada pertemuan kedua semua siswa juga mau
berkelompok dengan teman satu meja, berdiskusi dan merumuskan jawaban tetapi masih ada siswa yangtidak mau memberikan tanggapan hasil
pemikiran teman. 6
Presentasi kelompok. Pada indikator presentasi kelompok terdapat indikator 1 berani
mengajukan diri untuk menyampaikan hasil diskusi tanpa ditunjuk oleh guru, 2 menyampaikan hasil diskusi dengan kalimat yang jelas dan lancar,
3 menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang menjangkau seluruh
kelas, dan 4 memberikan respon atas tanggapan dari guru ataupun dari kelompok lain. Pada indikator ini skor perolehan siswa pada pertemuan 1
yaitu 1,86 sedangkan pada pertemuan 2 yaitu 1,89. Baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua semua siswa berani mengajukan diri untuk
menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Sebagian siswa sudah dapat mempresentasikan hasil diskusi dengan jelas dan lancar serta dengan suara
yang menjangkau seluruh isi kelas. Ada beberapa siswa yang memberikan respon atas tanggapan dari guru ataupun kelompok lain.
4.1.3.3.3 Hasil Belajar Siswa Siklus II Berdasarkan evaluasi hasil belajar siswa siklus II pada pembelajaran IPA
melalui pendekatan kooperatif tipe think-pair-share dengan media audiovisual diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Belajar Siswa Siklus II
Interval Nilai Frekuensi Kategori
Kualifikasi
87 – 100 2
Sangat Baik Tuntas
74 – 86 20
Baik Tuntas
61 – 73 8
Cukup Tuntas
61 6 Kurang
Tidak Tuntas
Jumlah 36 Nilai Tertinggi
95 Nilai Terendah
45 Persentase Ketuntasan
83,33 30 dari 36 siswa Persentase Ketidaktuntasan
16,67 6 dari 36 siswa Rata-Rata 74,16
Kategori Baik
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa menggunakan pendekatan kooperatif tipe think-pair-share dengan media
audiovisual pada siklus kedua diperoleh nilai tertinggi yaitu 95 dan nilai terendah yaitu 45. Siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebesar 83,33 atau 30 dari
36 siswa. Sedangkan 16,67 atau 6 dari 36 siswa tidak tuntas dalam belajar. Dan rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 74,16 dengan kategori
baik. Berdasarkan tabel 4.8 berikut diagram distribusi nilai hasil belajar siswa
siklus II dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan kooperatif tipe think-pair- share
dengan media audiovisual :
Diagram 4.10 Distribusi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
Siswa yang memperoleh nilai dengan rentang nilai 87-100 sebanyak 2 siswa dengan kualifikasi tuntas. Siswa tersebut memperoleh nilai 95 benar 19
dari 20 soal dan nilai 90 benar 18 dari 20 soal. Siswa yang memperoleh nilai dengan rentang 74-86 sebanyak 20 siswa dengan kualifikasi tuntas. Diantaranya
ada 10 siswa mendapat nilai 85 benar 17 dari 20 soal, 4 siswa mendapat nilai 80 benar 16 dari 20 soal, dan 6 siswa mendapat nilai 75 benar 15 dari 20 soal.
Siswa yang memperoleh nilai dengan rentang 61-73 sebanyak 8 siswa dengan kualifikasi tuntas. Diantaranya ada 6 siswa mendapat nilai 70 benar 14 dari 20
soal dan 2 siswa mendapat nilai 65 benar 13 dari 20 soal. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai dalam rentang 0-60 sebanyak 6 siswa dengan kualifikasi
tidak tuntas. Pada interval ini mereka hanya mampu mengerjakan 9 hingga 12 soal dengan tepat.
Hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus II dapat dilihat pada diagram berikut:
Diagram 4.11 Hasil Belajar Klasikal Siklus II
Diagram tersebut menunjukkan bahwa siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebesar 83,33 dan siswa yang tidak tuntas belajar sebesar 16,67.
Berdasarkan hasil belajar klasikal pada siklus II tersebut, target yang sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu mencapai ketuntasan klasikal sekurang-
kurangnya 85 dengan kategori baik masih belum tercapai. 4.1.3.4 Respon Siswa
Hasil respon siswa terhadap pembelajaran IPA melalui pendekatan kooperatif tipe think-pair-share dengan media audiovisual siklus II dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.9
Data Hasil Respon Siswa Siklus II No.
Pertanyaan Pertemuan I
Pertemuan II
Ya Tidak
Ya Tidak
1. Apakah kamu senang dengan cara
mengajar ibu tadi? 78 22 83 17
2. Apakah media yang ibu gunakan tadi
menarik? 83 17 89 11
3. Apakah kamu paham dengan materi yang
ibu sampaikan? 66 34 72 28
4. Apakah dengan menggunakan media
audiovisual tadi kamu lebih mudah memahami materi?
75 25 83 17 5.
Apakah kamu mau belajar lagi dengan menggunakan cara mengajar ibu tadi?
69 31 78 22
Berdasarkan data hasil respon siswa siklus II pada tabel 4.9, data respon positif siswa yang diperoleh pada siklus II dapat dilihat pada diagram berikut:
Diagram4.12 Respon Siswa Siklus II
Berdasarkan penyajian data pada tabel 4.9 dan diagram 4.12 bahwa siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran IPA melalui pendekatan
kooperatif tipe think-pair-share dengan media audiovisual pada siklus II. Hal tersebut ditunjukkan oleh data bahwa siswa senang dengan cara mengajar guru
pada pertemuan pertama sebesar 78 dan pertemuan kedua sebesar 83, siswa tertarik dengan media yang digunakan oleh gurupada pertemuan pertama sebesar
83 dan pertemuan kedua sebesar 89, siswa paham dengan materi yang disampaikan oleh guru pada pertemuan pertama sebesar 66 dan pertemuan
kedua sebesar 72, siswa mudah memahami materi denganmenggunakan media audiovisualpada pertemuan pertama sebesar 75 dan pertemuan kedua sebesar
83, dan siswa mau belajar lagi dengan menggunakan cara mengajar guru yaitu melalui pendekatan kooperatif tipe think-pair-share dengan media audiovisual
pada pertemuan pertama sebesar 69 dan pertemuan kedua sebesar 78. 4.1.3.5 Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus kedua diperoleh data berupa hasil observasi keterampilan guru, hasil observasi aktivitas siswa, dan hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPA melalui pendekatan kooperatif tipe think-pair-share dengan media audiovisual. Kemudian dianalisis kembali bersama kolaborator
sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan pada siklus selanjutnya. Adapun hasil refleksinya yaitu sebagai berikut:
4.1.3.5.1 Keterampilan Guru a.
Sebelum masuk dalam pembelajaran guru mengkondisikan kelas terlebih dahulu diantaranya menyiapkan secara fisik seperti menata ruang kelas dan
secara mental yaitu memeriksa kesiapan siswa mengikuti pelajaran.
b. Guru memberikan pertanyaan dengan kalimat yang jelas namun masih
kurang disebar ke seluruh siswa di kelas. c.
Guru memberikan waktu yang minim untuk mengerjakan soal permasalahan secara individu.
d. Guru kurang menguasai keterampilan memberi penguatan.
e. Ada beberapa siswa yang gaduh di kelas dan sulit dikondisikan.
f. Guru masih kurang maksimal dalam memberikan kesempatan kelompok
lain untuk menanggapi presentasi dari kelompok yang maju. 4.1.3.5.2 Aktivitas Siswa
a. Siswa sudah mau menyiapkan peralatan pelajarannya namun suasana kelas
masih gaduh dan sulit dikendalikan. b.
Ada beberapa siswa yang tampak berbicara sendiri dan tidak mau memperhatikan guru menerangkan materi.
c. Siswa memperhatikan penayangan media audiovisual dengan baik, sebagian
siswa mencatat hal-hal penting yang mereka temui. d.
Beberapa siswa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan individunya dengan tepat waktu.
4.1.3.5.3Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Think-Pair-Share dengan Media Audiovisual
Hasil belajar siklus II dari pembelajaran IPA melalui pendekatan kooperatif tipe think-pair-share dengan media audiovisual secara klasikal
menunjukkan bahwa 83,33 30 dari 36 siswa telah mencapai ketuntasan
belajar dan 16,67 6 dari 36 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Perolehan nilai rata-rata kelasnya mencapai 74,16 dengan kategori baik.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran IPA melalui pendekatan kooperatif tipe think-pair-share dengan media audiovisual pada siklus II belum
maksimal karena belum mencapai kriteria indikator keberhasilan, yaitu ketuntasan klasikal sekurang-kurangnya 85 dengan nilai 74. Dengan demikian
pembelajaran ini perlu dilakukan perbaikan dengan melanjutkan ke siklus III. 4.1.3.6 Revisi
Berdasarkan kekurangan yang terdapat pada siklus I maka perlu diadakan revisi. Hal-hal yang perlu diperbaiki untuk melaksanakan tahap tindakan
selanjutnya yaitu: 4.1.3.6.1 Keterampilan Guru
a. Guru perlu meningkatkan kemampuan mengelola kelas agar kelas lebih
terkondisi dengan baik. b.
Guru perlu menyebarkan perhatiannya kepada seluruh siswa di kelas secara lebih merata.
c. Guru perlu memberikan waktu yang cukup kepada siswa agar pekerjaannya
dapat terselesaikan dengan baik. d.
Guru perlu meningkatkan keterampilan memberi penguatan. e.
Guru perlu memberi kesempatan dan dorongan kepada kelompok lain agar menyampaikan tanggapannya terhadap presentasi yang berlangsung.
4.1.3.6.2 Aktivitas Siswa a.
Siswa perlu diberi penegasan agar tidak gaduh di kelas. b.
Siswa perlu diingatkan saat mulai mengobrol sendiri dan tidak memperhatikan.
c. Siswa perlu diberi penekanan-penekanan terhadap bagian materi yang
penting sehingga mereka tahu bagian apa yang mesti ia catat. d.
Siswa perlu diberi tenggang waktu yang cukup untuk memikirkan jawaban atas permasalahan yang harus diselesaikan.
4.1.4 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus III