pelajaran, 2 memberikan pertanyaan, 3 menyajikan materi pembelajaran, 4 keterampilan menggunakan media audiovisual; 5 menyampaikan
permasalahan;6 membimbing siswa dalam kelompok kecil berpasangan, 7 Membimbing siswa melaporkan hasil diskusi, 8 memberi penguatan, 9
mengelola kelas, dan 10 menutup pelajaran. Sedangkan indikator aktivitas siswa yang ditetapkan antara lain: 1 kesiapan siswa mengikuti pelajaran
emotional activities; 2 keaktifan menjawab pertanyaan oral activities; 3 memperhatikan penyajian materi dengan media audiovisual listen activities
visual activities ; 4 menulis hasil pemikiran sendiri mental activities writing
activities ; 5 berdiskusi dalam kelompok oral activities mental activities;
dan 6 presentasi kelompok emotional activities.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Eka Yudha Ardiyanto tahun 2011 dengan judul “Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPA
dengan Penggunaan Pendekatan Kooperatif Tipe Think Pair Share TPS Melalui CD Interaktif Siswa Kelas VA SD Negeri Tambakaji 04”. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa 1 kemampuan guru dalam pembelajaran IPA pada sikus I menunjukkan bahwa guru mendapat skor 19 dengan kriteria cukup, pada siklus II
guru mendapat skor 25,5 dengan kriteria baik; 2 aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA menunjukkan bahwa siswa mendapat skor 11,55 dengan
kriteria cukup, pada siklus II siswa mendapat skor 15,4 dengan kriteria baik; 3 hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA siklus I mengalami ketuntasan belajar
sebesar 70 14 dari 20 siswa dengan rata-rata 72,75 dan siklus II sebesar 90 18 dari 20 siswa dengan rata-rata 82,5. Berdasarkan hasil analisis data penelitian
di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan kooperatif tipe TPS melalui CD interaktif dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan
hasil belajar dalam pembelajaran IPA materi bumu dan alam semesta siswa kelaas VA SD Negeri Tambakaji 04.
Penelitian juga dilakukan oleh Erlina Novi Kusumayati pada tahun 2012 dengan judulnya “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share pada siswa kelas V-B SDN Tambakaji Semarang”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa 1 keterampilan
guru dalam mengajar pada siklus I memperoleh skor 18 dengan kategori baik, pada siklus II skor keterampilan guru meningkat menjadi 25,5 dengan kategori
sangat baik, dan pada siklus III skor meningkat lagi menjadi 32 dengan kaegori sangat baik; 2 aktivitas siswa pada pembelajaran IPA pada siklus I perolehan
skor 14,75 dengan kategori baik, pada sikus II meningkat menjadi 16,7 dengan kategori baik, dan pada siklus III lebih meningkat menjadi 21,85 dengan kategori
sangat baik; 3 hasil belajar siswa pada model pembelajaran IPA pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 65,8 dengan ketuntasan belajar 65,7, pada siklus II
diperoleh nilai rata-rata 70,1 dengan ketuntasan belajar 71,42, dan pada siklus III diperoleh rata-rata 75,86 dengan ketuntasan belajar 82,86.
Penelitian lain yaitu penelitian yang dilakukan oleh Egi Gurnita Rahayu tahun 2012 yang berjudul “Penggunaan Media Audiovisual untuk Meningkatkan
Hasil Belajar pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam”. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada siklus pertama memperoleh nilai 42,5 dengan presentase belajar 61,37 dan pada siklus kedua memperoleh
nilai 85,9 dengan presentase sebesar 94,5. Selain itu perilaku siswa menunjukkan adanya peningkatan, perolehan nilai pada siklus pertama yaitu
51,5 dan siklus kedua yaitu 94. Dari beberapa penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan
kooperatif tipe Think-Pair-Share dengan media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar dalam pembelajaran IPA.
Dengan demikian, penelitian-penelitian tersebut digunakan untuk mendukung penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan judul “Peningkatan Kualitas
Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Think-Pair-Share dengan Media Audiovisual pada Siswa Kelas IV SDN Kalibanteng Kidul 02.
2.3 KERANGKA BERPIKIR