18
memanipulasi objek secara simbolik. Kondisi ini merupakan prestasi utama pada anak yang akan berkembang terus ke arah pemecahan masalah.
Walaupun secara simbolis atau mental mereka mampu memanipulasi objek namun mereka masih memerlukan bantuan objek nyata untuk berpikir.
Jean Piaget dalam Soeparwoto, 2007: 85 mengutarakan bahwa anak usia 7-12 tahun merupakan tahap operasional konkret. Pada tahap ini anak
sudah memahami hubungan fungsional dalam benak mereka, karena mereka sudah dapat menguji coba suatu permasalahan. Cara berfikir anak masih
konkret, belum menangkap abstrak. Anak yang masih berada pada usia ini belum bisa memahami konsep-konsep suatu ilmu yang bersifat abstrak. Selain
itu, anak usia SD merupakan masa dimana perhatian utama anak tertuju pada keinginan diterima teman sebaya sebagai anggota kelompok terutama
kelompok yang bergengsi dalam pandangan teman-temannya Soparwoto, 2007: 61. Selain itu, aktivitas siswa usia SD tidak jauh dari hal-hal yang
bersifat senang-senang. Mereka senang bermain, bergerak, dan menemukan hal-hal baru dengan teman-temannya.
5. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
19
semua benda yang menjadi perantara dalam terjadinya pembelajaran. Dengan demikian sudah jelas bahwa media pembelajaran merupakan mediator untuk
menyampaikan pembelajaran yang dimanfaatkan untuk menyederhanakan konsep-konsep agar konsep yang bersifat abstrak dapat lebih diturunkan
keabstrakannya. Media merupakan mediator. Dengan istilah mediator media
menunjukkan fungsi atau peranannya, karena mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Selain itu
mediator dapat pula mencerminkan bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai pada peralatan paling
canggih, dapat disebut media. Ringkasnya media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.
Penerapan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membantu anak mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep yang
dipelajari. Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi media pembelajaran, maka anak mempunyai pengalaman nyata dalam kehidupan tentang arti
konsep. Penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar memang menduduki peranan penting karena dapat memberikan banyak
manfaat. Kemp dan Dayton dalam Azhar 2011: 21 mengemukakan bahwa
Dampak positif dari pengggunaan media pembelajaran adalah: 1 penyampaian pelajaran menjadi lebih baku; 2
pembelajaran bisa lebih menarik 3 pembelajaran menjadi lebih interaktif; 4 lama waktu pembelajaran dapat
dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan; 5 kualitas hasil
20
belajar dapat ditingkatkan; 6 pembelajaran dapat diberikan dimanapun dan kapanpun; 7 sikap positif siswa terhadap apa
yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan; 8 peran guru dapat berubah ke arah yang
positif.
Lebih lanjut Sadirman 2010:17 mengutarakan bahwa secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut: 1 memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis; 2 mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera; 3 penggunaan media pendidikan
secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Pembelajaran yang dilaksanakan dalam suatu kelas dapat disampaikan
dengan menggunakan bantuan berbagai jenis media pembelajaran. Berbagai jenis media dapat berupa gambar diam, media display, tumbuhan, barang
sederhana, lingungan alam sekitar, dan komputer yang digunakan sebagai alat bantu membuat media pembelajaran. Pemilihan media yang tepat akan sangat
membantu guru selama kegiatan belajar mengajar.
6. Flash Macromedia