29
B. Penelitian yang Relevan
Kajian yang relevan dengan penelitian ini adalah kajian tentang hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Mohammad Isa Fifta Usi dengan judul Studi
Komparasi Prestasi Belajar Matematika Antara Media Pembelajaran Flash Macromedia dengan Metode Pemecahan Masalah Suatu Penelitian Tentang
Materi Pokok Bangun Ruang Datar pada Siswa Kelas VIII Semester II SMPN 1 Balapulang Tahun Pelajaran 20092010. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diajar menggunakan media pembelajaran flash macromedia dengan siswa yang
diajar menggunakan metode pemecahan masalah dan mengetahui manakah yang terbaik antara media pembelajaran flash macromedia dengan metode pemecahan
masalah, khususnya pada materi pokok kubus dan balok. Setelah penelitian dilakukan, ditemukan adanya perbedaan terhadap prestasi
belajar matematika antara siswa yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran flash macromedia dengan siswa yang diajar dengan menggunakan
metode pemecahan masalah. Dilihat dari hasil belajar mana yang lebih tinggi, ditemukan pula bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan
menggunakan media pembelajaran flash macromedia lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan menggunakan metode pemecahan masalah. Berdasarkan
kesimpulan dari penelitian tersebut, hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media pembelajaran flash macromedia dengan metode pemecahan
masalah dalam proses pembelajaran perlu dipertimbangkan karena terbukti bahwa pembelajaran mengunakan media pembelajaran flash macromedia dengan
30
metode pemecahan masalah mempunyai pengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa, khususnya media pembelajaran flash macromedia karena
tampilan yang menarik dan menuntut guru agar dapat berkarya lebih.
C. Kerangka Berpikir
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang diajarkan pada siswa SD. Berbagai konsep dalam matematika harus dipelajari dan pahami oleh siswa. Objek
dalam matematika berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hierarki dari penalaran deduktif. Berbagai konsep abstrak tersebut
harus dipahami dengan baik oleh siswa ketika belajar matematika. Siswa SD berusia antara 7-12 tahun. Di usia ini, perkembangan kognitif
anak SD masih berada pada masa berpikir konkret. Siswa belum bisa mengkonstruksi konsep-konsep yang bersifat abstrak. Tentunya siswa akan
kesulitan memahami konsep-konsep yang bersifat abstrak. Pada akhirnya matematika akan dianggap
31
berbentuk verbalisme, kurangnya inovasi penggunaan media, perhatian yang tidak terpusat sehingga siswa kurang serius dalam pembelajaran dan tidak ada
tanggapan yang menyeluruh. Melihat kebutuhan pembelajaran yang seharusnya diterapkan pada siswa
SD, sudah seharusnya tidak hanya pembelajaran konvensional saja yang digunakan selama pelaksanaan pembelajaran, maka penelitian ini memberikaan
alternatif media berupa flash macromedia sebagai media pembelajaran matematika. Media ini memiliki karakteristik yang menarik bagi siswa SD karena
memberikan tampilan berupa gambar-gambar bergerak yang penuh warna. Tujuan dari penggunaan media ini adalah untuk menurunkan keabstrakan matematika
dengan menyederhanakan konsep matematika dan menjadikan pembelajaran matematika lebih menarik bagi siswa SD.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat divisualisasikan dalam bentuk bagan seperti berikut:
32
Gambar 2.6 Bagan Kerangka Berpikir
D. Hipotesis