Melalui koperasi, anggota dapat bersatu mencapai kedudukan ekonomi yang makmur, terbebas dari kekurangan. Perekonomian rakyat juga bisa bergerak sejalan
dengan lahirnya koperasi.
2.1.3 Prinsip-prinsip Koperasi
Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu:
1 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2 Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3 Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besrnya jasa
usaha masing-masing anggota. 4
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal 5
Kemandirian 6
Pendidikan perkoperasian 7
Kerjasama antar koperasi Bersifat sukarela berarti keanggotaan koperasi tidak boleh dipaksakan oleh
siapapun, harus berdasarkan kesadaran sendiri. Keanggotaan koperasi terbuka bagi siapapun yang memenuhi syarat-syarat keanggotaan atas dasar persamaan
kepentingan ekonomi. Tidak dibatasi oleh agama ataupun suku bangsa, semua orang berhak menjadi anggota.
Demokratis didasarkan pada kesamaan hak suara bagi setiap anggota dalam pengelolaan koperasi. Setiap anggota mempunyai hak yang sama untuk memilih dan
dipilih menjadi pengelola. Dalam menyampaikan aspirasi atau ide juga demokratis, anggota berhak menyampaikan idenya untuk kemajuan koperasi di masa berikutnya.
Setiap anggota yang memberikan partisipasi aktif dalam usaha koperasi akan mendapat bagian SHU yang lebih besar dari pada yang pasif. Penerimaan SHU tiap-
tiap anggota berbeda, tergantung partisipasinya di koperasi, apabila anggota lebih
sering menggunakan jasa di koperasi maka akan menerima balas jasa yang sesuai dengan partisipasinya. Pemberian balas jasa atas modal yang ditanamkan pada
koperasi akan disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki koperasi. Jadi meskipun SHU yang diterima anggota tergantung dari partisipasi aktifnya di koperasi, namun
koperasi juga tetap memperhatikan kemampuan modal yang dimiliki. Karena modal koperasi ada yang berasal dari modal anggota yaitu yang berupa simpanan-simpanan.
Koperasi harus mampu berdiri sendiri dalam hal pengambilan keputusan usaha dan organisasi. Sebagai badan usaha yang berdiri sendiri, koperasi mampu
memperjuangkan kepentingan dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat supaya koperasi dapat semakin mengakar dan diterima masyarakat. Prinsip ini
merupakan motivator bagi koperasi untuk meningkatkan keyakinan dan kekuatan sendiri dalam mencapai tujuan.
Peningkatan kualitas SDM koperasi melalui pendidikan koperasi, untuk mempersiapkan anggota dan membentuk agar menjadi anggota yang memahami serta
menghayati nilai-nilai dan prinsip-prinsip serta praktik-praktik koperasi. Untuk menciptakan kreativitas usaha para anggota maupun karyawan, sehingga kemampuan
untuk berwirausaha semakin baik, koperasi semakin kaya akan inovasi-inovasi baru. Kerjasama antar koperasi dimaksudkan untuk saling memanfaatkan kelebihan dan
menghilangkan kelemahan masing-masing, dan diharapkan akan saling menunjang pendayagunaan sumber daya sehingga dicapai hasil yang optimal. Tidak dipungkiri
bahwa sesama koperasi saling membutuhkan untuk semakin maju kemudian mencapai tujuan yang selama ini diinginkan bersama.
Berdasarkan pengertian koperasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah organisasi atau badan usaha yang selain bertujuan menyejahterakan
anggotanya juga sebagai wadah untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesama anggota koperasi yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Koperasi merupakan
organisasi atau badan usaha ekonomi yang berbeda dengan badan usaha lainnya yang ada Indonesia, karena koperasi tidak hanya semata-mata mementingkan profit namun
juga memperhatikan kesejahteraan ekonomi para anggotanya.
2.2 Tinjauan Koperasi Pegawai Republik Indonesia KPRI