dorongan mencapai tujuan secara cepat dan suasana atau iklim kerja yang sehat. Apabila motivasi berkoperasi anggota tinggi maka kepuasan anggota juga akan
tinggi. Pengalaman di masa lalu juga turut menjadi motivasi anggota dalam berkoperasi, misalnya anggota ingin lebih mendalami kegiatan berkoperasi karena
sebelumnya hanya menjadi anggota yang pasif. Pada kesempatan berikutnya anggota ingin merubah kepasifan agar membawa banyak manfaat setelah mengikuti kegiatan
koperasi. Terkait dengan pelayanan anggota, maka motivasi dapat dikatakan sebagai pendorong yang menimbulkan keinginan atau kemauan anggota untuk bekerja
dengan baik dalam organisasi koperasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang menunjang terpenuhinya tujuan yang hendak dicapai
2.6.2 Jenis-jenis dan Proses Motivasi
Secara umum motivasi dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis, yaitu Danim 2004:17-18 :
1. Motivasi Positif
Motivasi positif merupakan proses pemberian motivasi atau usaha membangkitkan motif, dimana hal itu diarahkan pada usaha untuk
mempengaruhi orang lain agar dia bekerja secara baik dan antusias dengan cara memberikan keuntungan tertentu padanya.
2. Motivasi Negatif
Motivasi negatif dikatakan sebagai motivasi yang bersumber dari rasa takut. Motivasi negatif yang berlebihan akan membuat organisasi tidak
mampu mencapai tujuan.
3. Motivasi dari Dalam
Motivasi dari dalam timbul pada diri bekerja waktu dia menjalankan tugas-tugas atau pekerjaan dan bersumber dari dalam diri pekerja itu
sendiri. Kesenangan bekerja muncul karena memang individu menyenangi pekerjaannya sehingga muncul kesadaran untuk berbuat.
4. Motivasi dari Luar
Motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat adanya pengaruh yang ada di luar pekerjaan dan dari luar diri pekerja itu sendiri.
Motivasi dari luar biasanya dikaitkan dengan imbalan.
Pemberian motivasi bagi tiap-tiap orang berbeda cara, karena masing-masing pribadi mempunyai cara tersendiri dalam membawa diri mereka untuk melakukan
sesuatu. Motivasi di dalam diri seseorang didahuli dengan keinginan, apa yang diinginkan akan menciptakan dorongan dari hati serta pikirannya. Namun motivasi
selain dari dalam diri sendiri juga bisa berasal dari luar, dengan membawa pengaruh dari pihak luar. Melalui orang-orang yang dekat dan memang berada di sekitar
lingkungan, mereka akan sama memahami keadan sekitarnya. Apa yang dirasakan sama, sehingga masing-masing dari individu bisa lebih merasa termotivasi terhadap
apa yang akan dilakukannyaguna menciptakan hasil yang maksial. Sebuah motivasi akan muncul secara perlahan dengan melalui proses
diantaranya Malayu 2007:101 : 1.
Tujuan, dalam proses memotivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi, baru kemudian para bawahan dimotivasi ke arah tujuan
tersebut.
2.
Mengetahui kepentingan, penting mengetahui kebutuhankepentingan
karyawan dan tidak hanya melihatnya dari sudut kepentingan pimpinan dan perusahaan saja.
3.
Komunikasi efektif, harus dilakukan komunikasi yang baik dan efektif
dengan bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhinya supaya
insentif itu diperolehnya.
4. Integrasi tujuan, perlu menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan
kepentingan karyawan.
5.
Fasilitas, manajer dalam memotivasi harus memberikan fasilitas kepada
perusahaan dan individu karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
6. Team Work, manajer harus menciptakan team work yang terkoordinasi
baik yang bisa mencapai tujuan perusahaan.
Lahirnya motivasi memang tidak secara praktis dan tidak secara cepat, individu memerlukan proses dalam memperoleh motivasi untuk melakukan sebuah
kegiatan. Mengetahui tujuan awal sesuatu yang akan dilakukan, misalnya dalam
bekerja, ada tujuan akhir yang harus dan ingin dicapai. Kemudian mengetahui kepentingan dalam bekerja, agar tetap fokus pada pekerjaan yang menjadi tanggung
jawab individu yang bersangkutan. Motivasi dapat berupa motivasi ekonomis yang erat kaitannya dengan
pemenuhan kebutuhan pokok, dan dapat pula berupa motivasi bukan ekonomis yang erat hubungannya dengan kebutuhan sosial dan aktualisasi diri. Bila diamati lebih
jauh, motivasi ekonomis para anggota yang berupa keuntungan-keuntungan ekonomi yang dapat diperolehnya dari organisasi koperasi , seperti Sisa Hasil Usaha SHU
dan pelayanan dalam memenuhi kebutuhannya. Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan motivasi
berkoperasi adalah dorongan yang menimbulkan keinginan atau kemauan anggota untuk berpartisipasi aktif dalam organisasi koperasi dengan melakukan kegiatan-
kegiatan yang menunjang agar terpenuhinya tujuan yang hendak dicapai yang dapat dipengaruhi oleh adanya kebutuhan dan tuntutan hidup layak, tugas pokok dan
fungsinya bekerja, suasana atau iklim lingkungan kerja yang sehat, serta dorongan mencapai tujuan secara cepat.
2.6.3 Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi