3. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. 4.
Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai.
Citra terdiri dari berbagai macam jenis, Frank Jefkins dalam
SoemiratArdianto 2002:117, mengemukakan jenis-jenis citra antara lain: 1.
The mirror image cerminan citra, yaitu bagaimana dugaan citra manajemen tehadap publik eksternal dalam melihat perusahaannya.
2. The current image citra masih hangat, yaitu citra yang terdapat pada
publik eksternal, yang berdasarkan pengalaman atau menyangkut miskinnya informasi dan pemahaman publik eksternal.
3. The wish image citra yang diinginkan, yaitu manajemen menginginkan
pencapaian prestasi tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang baru sebelum publik eksternal memperoleh informasi secara lengkap.
4. The mulitiple image citra yang berlapis, yaiu sejumlah individu, kantor
cabang atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra seluruh
organisasi atau perusahaan.
2.7.3 Faktor Yang Mempengaruhi Citra
Faktor-faktor yang mempengaruhi citra menurut Petters 1999 dalam Jasfar 2005:185 antara lain:
1. Kepemimpinan leadership
2. Kebijaksanaan strategi policy and strategi
3. Kebijaksanaan SDM personel policy
4. Pengelolaan kekayaan asset management
5. Pengelolaan proses process management
6. Kepuasan konsumen customer satisfaction
7. Tanggung jawab sosial societal responsibility
8. Hasil usaha profit
Sebuah organisasi dalam perjalanannya akan menumbuhkan kesan atau citra bagi lingkungan di sekitarnya. Citra yang diperoleh perlu terus dijaga agar tetap
menjadi modal utama organisasi tersebut dalam menghadapi persaingan. Organisasi yang berjalan dengan pemimpin potensial serta memiliki jiwa kepemimpinan yang
tinggi akan menghasilkan atau menciptakan kesan baik organisasi tersebut di lingkungan luar usaha, baik masyarakat maupun organisasi lain yang memandangnya.
Berjalannya kepemimpinan yang sejalan dengan tujuan organisasi atau perusahaan kemudian akan menciptakan berbagai program, kebijakan, maupun strategi dalam
mencapai tujuan. Organisasi membutuhkan strategi yang tepat dalam mencapai tujuan, apabila strategi yang dilancarkan kurang sesuai dengan tujuan maka akan sulit
dicapai. Demikian juga dengan kebijakan yang diambil , harus sesuai dengan tujuan yang dimiliki organisasi tersebut.
Pelaksana dari sebuah kebijakan maupun strategi perusahaan yang akan dilaksanakan disebut dengan sumber daya manusia. Sumber daya manusia
perusahaan telah dipilih secara selektif, berdasarkan kemampuan masing-masing SDM. Karena yang menjadi ujung tombak dalam melaksanakan strategi nantinya
yaitu SDM, sebaik-baiknya strategi yang diciptakan apabila tidak didukung dengan SDM yang kompeten maka strategi hanya akan terbuang sia-sia. Untuk menunjang
kinerja perusahaan yang baik, maka dibutuhkan modal dari aset-aset yang dimiliki perusahaan. Aset perusahaan akan sangat mempengaruhi perjalanan perusahaan,
maka dari itu dalam pengelolaannya harus benar-benar diperhatikan agar tidak
mengalami kesulitan modal. Dalam membangun sebuah citra yang baik, diperlukan proses yang lama, tidak bisa didapatkan citra baik dalam waktu yang singkat. Untuk
itu, perusahaan dalam menjalani proses usahanya harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap berjalannya proses
usaha supaya perusahaan tidak berhenti di tengah jalan. Kepuasan konsumen menjadi tujuan utama bagi setiap perusahaan,
perusahaan ingin memenuhi atau bahkan berusaha melebihi apa yang menjadi harapan konsumen sebelum membeli. Karena kepuasan konsumen akan membawa
umpan balik yang menguntungkan, misalnya dengan melakukan pembelian ulang, maupun merekomendasikan kepada orang lain. Selain memenuhi harapan konsumen,
perusahaan juga perlu memperhatikan tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosial berarti pembuktian perusahaan di dalam memperhatikan lingkungan sekitarnya, di
luar lingkungan perusahaan bekerja. Misalnya seperti: keadan para karyawan, dampak perusahaan bagi masyarakat sekitarnya. Setelah berusaha menciptakan
produk dan pelayanan yang baik, perusahaan akan melihat hasil usaha yang diperolehnya. Baik itu dari sisi keuntungan yang diperoleh secara financial maupun
respons konsumen setelah menggunakan produk. Hasil usaha perusahaan akan
menjadi salah satu pertimbangan penciptaan citra perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, citra koperasi adalah kesan yang dibangun dan
ditimbulkan oleh koperasi atas kinerja yang dilakukan sebelumnya, apakah kinerja koperasi baik atau bahkan kurang baik, apakah dapat memenuhi harapan pelanggan
atau tidak. Citra bisa timbul karena pengalaman di masa lalu, anggota koperasi yang sudah lama menjadi anggota pernah merasakan bagaimana proses terbentuknya citra
koperasi dari awal berdiri hingga sekarang. Apabila koperasi bisa terus menjaga citra yang sudah baik, maka anggota akan semakin puas karena ada perasaan bangga
tersendiri menjadi bagian dari koperasi yang sukses. Dalam penelitian ini citra koperasi indikatornya yaitu kepercayaan anggota, tanggung jawab sosial koperasi,
dan hasil usaha.
2.8 Kerangka Berpikir