3 Membuat buku pedoman yang berlandaskan AD dan ART yang
menjelaskan tugas masing-masing bagian. 4
Mengangkat kelompok kerja team work di bawah pimpinan manajer untuk mengkoordinir kegiatan atau unit-unit yang terkait dan kreatif.
5 Mengadakan pertemuan resmi antara semua unsur yang ada atau yang
disebut Rapat Angggota Tahunan RAT. Berdasarkan uraian di atas kemampuan manajerial pengurus adalah kinerja
pengurus koperasi dalam kaitannya mengatur serta memantau jalannya usaha, baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaannya semua harus terprogram supaya
tercapai tujuan koperasi. Pemilihan pengurus harus tepat, pengurus yang mempunyai pengetahuan serta memahami bidang koperasi akan memperlancar kinerjanya.
Koperasi akan terhindar dari kebangkrutan, maupun ditinggalkan anggotanya. Dalam penelitian ini kemampuan manajerial koperasi indikatornya adalah mengelola
organisasi dan usaha koperasi, menyelenggarakan RAT, dan membuat rencana kerja dan anggaran belanja.
2.6 Tinjauan Motivasi Berkoperasi
2.6.1 Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau daya penggerak”. “Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya dan upayanya untuk mencapai kepuasan” Malayu,
2007:95. Motivasi menurut Winardi 2001:6 adalah “suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkan oleh sejumlah kekuatan
luar yang pada intinya berkisar sekitar imbalan moneter, dan imbalan non-menenter,
yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, hal mana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang bersangkutan”.
Menurut Danim 2004:2 “motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang
atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya”. Ada beberapa pendapat yang berkaitan dengan motivasi menurut
Danim 2004:15: 1.
Stanley Vance 1982 motivasi adalah perasaan atau keinginan seseorang yang berada dan bekerja pada kondisi tertentu untuk melaksanakan
tindakan-tindakan yang menguntungkan dilihat dari perspektif pribadi terutama organisasi.
2. Robert Dubin 1985 mengartikan motivasi sebagai kekuatan kompleks
yang membuat seseorang berkeinginan memulai dan menjaga kondisi kerja dalam organisasi.
Motivasi adalah suatu dorongan dalam diri pribadi maupun dari luar untuk menyelesaikan tugas atau kegiatan tertentu secara sadar dan semangat untuk
mencapai tujuan tertentu pula. Terkait dengan motivasi anggota koperasi maka motivasi dapat dikatakan sebagai pendorong yang menimbulkan keinginan atau
kemauan anggota untuk berpartsisipasi aktif dalam organisasi koperasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang menunjang terpenuhinya tujuan yang hendak
dicapai. Motivasi dibangun masing-masing individu dengan berbagai alasan, antara angggota satu dengan anggota lainnya motivasi untuk berkoperasi tidak sama.
Motivasi berkoperasi adalah sikap dan nilai-nilai dasar yang dianut oleh seseorang atau kelompok untuk berkoperasi yang dapat dipengaruhi oleh adanya
kebutuhan dan tuntutan hidup layak, tugas pokok dan fungsinya bekerja, serta
dorongan mencapai tujuan secara cepat dan suasana atau iklim kerja yang sehat. Apabila motivasi berkoperasi anggota tinggi maka kepuasan anggota juga akan
tinggi. Pengalaman di masa lalu juga turut menjadi motivasi anggota dalam berkoperasi, misalnya anggota ingin lebih mendalami kegiatan berkoperasi karena
sebelumnya hanya menjadi anggota yang pasif. Pada kesempatan berikutnya anggota ingin merubah kepasifan agar membawa banyak manfaat setelah mengikuti kegiatan
koperasi. Terkait dengan pelayanan anggota, maka motivasi dapat dikatakan sebagai pendorong yang menimbulkan keinginan atau kemauan anggota untuk bekerja
dengan baik dalam organisasi koperasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang menunjang terpenuhinya tujuan yang hendak dicapai
2.6.2 Jenis-jenis dan Proses Motivasi