Notasi dan Transkripsi Proses Pentranskripsian

Heri yang merupakan keponakan Zulfan Effendi, mengatakan bahwa setiap pemain akordion memiliki ciri yang berbeda karena tidak ada patokan yang menuliskan gaya melodi pada akordion. Sehingga seseorang yang belajar musik klasik sekalipun, pada akhirnya memainkannya dengan gayanya sendiri. Oleh sebab itu, Heri dan keluarganya kurang menjelaskan kelebihan Zulfan selain mahir memainkan lagu- lagu yang berirama padang pasir.

BAB IV TRANSKRIPSI, ANALISIS, DAN GAYA PERMAINAN

AKORDION UNTUK LAGU-LAGU MELAYU OLEH ZULFAN EFFENDI LUBIS

4.1 Notasi dan Transkripsi

Untuk melakukan analisis musik, perlu dilakukan visualisasi bunyi kedalam simbol-simbol bunyi yang disebut notasi. Ini dilakukan untuk mempermudah setiap orang dalam melakukan analisis musik. Visualisasi bunyi tersebut penulis pindahkan kedalam bentuk notasi balok dalam garis paranada. Garis paranada terdiri dari 4 spasi dan 5 garis. Kunci dari garis paranada ini adalah kunci G, karena akordion merupakan Universitas Sumatera Utara alat musik melodis yang memainkan nada pada kunci G. Tujuan penggunaan notasi balok, yaitu untuk mencatat semua karakter-karakter musik secara detail atau yang disebut pendekatan deskriptif. Dalam suatu komposisi musik terdapat dua jenis notasi yang ditawarkan oleh Charles Seeger, yaitu notasi preskriptif dan deskriptif. Dalam penulisan notasi ini, penulis memilih pendekatan deskriptif untuk mencatat semua bunyi yang didengar secara detail Proses visualisasi ini dalam ilmu etnomusikologi dinamakan transkripsi. Dengan mentranskripsikan bunyi kedalam bentuk notasi, maka setiap orang dapat melihat dan memainkan kembali apa yang ia dengar. Pada alat musik akordion bukan hanya terdapat notasi, tetapi juga akord. Oleh sebab itu, penulis bukan hanya mentranskripsikan notasi, tetapi juga kedua unsur musik pada akordion, notasi dan akord. Tombol yang memainkan akord penulis transkripsikan kedalam bentuk huruf yang biasa digunakan dalam musik popular.

4.2 Proses Pentranskripsian

Untuk mendapatkan transkripsi lagu-lagu pada permainan akordion Zulfan Effendi, ada beberapa langkah yang penulis lakukan, sebagai berikut: 1. Untuk mendapatkan rekaman gaya permainan akordion bapak Zulfan Effendi, penulis merekam langsung permainannya dengan menggunakan kamera digital Panasonic Lumix DMC FX-12. Proses rekaman dilakukan dirumah narasumber. Universitas Sumatera Utara 2. Rekaman tersebut didengarkan secara berulang-ulang agar mendapatkan hasil yang maksimal, dan kemudian ditranskripsikan kedalam bentuk notasi. 3. Pendekatan transkripsi yang dilakukan adalah pendekatan deskriptif, yaitu menuliskan semua melodi yang didengar secara detail. 4. Melodi akordion ditranskripsikan ke dalam bentuk notasi Barat agar dapat lebih mudah dimengerti, karena dalam notasi Barat tinggirendahnya nada, pola ritem, dan symbol-simbol, terlihat lebih jelas dalam garis paranada.

4.3 Sampel Lagu