Tanjung Katung
Rentak: Lagu Dua Tempo: Lagu Dua cepat
Pemain akordion: Zulfan Effendi Direkam di Medan: 16 Februari 2011
Pentranskripsi: Heidy Eveline Simorangkir dan Bonggud T.S.
Intro G
D C G
D C
G C G C
G lagu G
D G C
D G
D F
G C
D G
4.4 Analisis Gaya Struktur Melodi Akordion Lagu-lagu Melayu oleh Zulfan
Effendi Berdasarkan Delapan Parameter Weighted Scale
Berdasarkan teori weighted scale yang diaplikasikan untuk menganalisis musik, maka hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
4.4.1 Tangga Nada
Setelah mentranskripsikan keempat sampel lagu kedalam bentuk notasi, maka langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah menganalisis struktur musiknya.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menentukan tangganada, penulis melakukan pendekatan weighted scale, seperti yang dikemukakan oleh Bruno Nettl 1964: 7. Dari hasil transkripsi, maka ditemukan
tangga nada pada keempat lagu tersebut. 1.
Tangga nada lagu Sri Mersing
Nada : A-B-C-D-E-F-Gis-A Dilihat dari jarak nada melodi diatas, maka tangga nada lagu Sri Mersing
adalah tangga nada diatonis minor harmonis, yaitu yang berjarak 1-12-1-1- 12-1 ½-12.
2. Tangga nada lagu Mak Inang Pulo Kampai
Nada : A-B-C-D-E-F-G-A Berdasarkan jaraknya, maka tangga nada lagu Pulo Kampai memiliki tangga
nada diatonis minor asli yang berjarak 1-12-1-1-12-1-1 1
Universitas Sumatera Utara
3. Tangga nada lagu Habibi
Nada : G-A-Bes-C-D-Es-Fis-G Dari gambar melodi di atas, maka tangga nada lagu Habibi adalah diatonis
minor harmonis, yaitu 1-1-12-1-1-1 ½-12
4. Tanjung Katung
Nada : G-A-B-C-D-E-Fis-G Tangga nada lagu Tanjung Katung dalam komposisi ini adalah diatonis mayor,
yaitu 1-1-12-1-1-1-12.
4.4.2 Nada Dasar
Dalam menentukan nada dasar pada keempat lagu ini, penulis menggunakan tujuh kriteria-kriteria generalisasi yang ditawarkan oleh Bruno Nettl dalam bukunya
Theory and Method in Etnomusicology 1963: 147, yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Patokan yang paling umum adalah melihat nada mana yang paling sering
muncul dan nada mana yang paling jarang dipakai dalam suatu komposisi musik
2. Kadang-kadang nada yang memiliki nilai ritmisnya besar dianggap nada dasar,
meskipun jarang dipakai 3.
Nada yang dipakai pada awal atau akhir komposisi maupun pada bagian tengah komposisi dianggap mempunyai fungsi penting dalam tonalitas tersebut.
4. Nada yang menduduki posisi paling rendah dalam tangga nada ataupun posisi
tepat berada ditengah-tengah dapat dianggap penting. 5.
Interval-interval yang terdapat antara nada kadang-kadang dipakai sebagai patokan. Contohnya sebuah posisi yang digunakan bersama oktafnya,
sedangkan nada lain tidak memakai. Maka nada pertama tersebut boleh dianggap lebih penting.
6. Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada juga bisa juga bisa dipakai sebagai
patokan tonalitas. 7.
Harus diingat barangkali ada gaya-gaya musik yang mempunyai sistem tonalitas yang tidak bisa dideskripsikan dengan patokan-paokan diatas. Untuk
mendeskripsikan sistem tonalitas seperti itu, cara terbaik tampaknya adalah pengalaman lama dan pengenalan akrab dengan musik tersebut terjemahan
Marc Perlman 1963:147.
Universitas Sumatera Utara
Dengan melihat ketujuh kriteria diatas, maka dapat diuraikan nada dasar pada keempat sampel lagu diatas:
Lagu Sri Mersing 1
Nada yang paling sering dipakai adalah nada: E 2
Nada yang memiliki nilai ritmis terbesat: A 3
Nada awal yang paling sering dipakai: E, dan nada akhir yang paling sering dipakai: A
4 Nada yang memiliki posisi paling rendah: B
5 Nada yang dipakai sebagai duplikasi oktaf: C
6 Nada yang mendapat tekanan ritmis: A
7 Berdasarkan dari pengalaman musikal penulis, maka kemungkinan besar
nada dasar lagu Sri Mersing adalah nada: A Tabel 4.1
Nada Dasar yang Dipergunakan pada Lagu Sri Mersing No
Kriteria Nada
1 2
3 4
5 6
7 8
K1 K2
K31 K32
K4 K5
K6 K7
E A
E A
B C
A A
Universitas Sumatera Utara
Keterangan
K1. Nada yang paling sering dipakai K2. Nada yang memiliki nilai ritmis terbesat
K31. Nada awal yang paling sering dipakai K32. Nada akhir yang paling sering dipakai
K4. Nada yang memiliki posisi paling rendah K5. Nada yang dipakai sebagai duplikasi oktaf
K6. Nada yang mendapat tekanan ritmis K7. Nada dasar berdasarkan pengalaman dan kecenderungan
Nada dasar dari lagu Sri Mersing adalah: C=do, dengan relatif minor A Nada Dasar Lagu Pulo Kampai : C=do, dengan relatif minor A
Nada Dasar Lagu Habibi: Bes=do, dengan relatf minor G Nada Dasar Lagu Tanjung Katung: G=do
4.4.3 Wilayah Nada