Zulfan Effendi adalah seorang pemusik akordion yang handal memainkan alat musik tersebut. Zulfan merupakan seorang yang bersuku Batak Mandailing, yaitu
bermarga Lubis yang mengakui diri sebagai orang Melayu karena secara dominan mengikuti adat istiadat Melayu, berbahasa Melayu dan beragama Islam. Zulfan
Effendi memandang dirinya sendiri dalam dwietnisitas yaitu sebagai orang melayu dan mandailing sekali gus. Begitu juga dengan isteri dan anak-anaknya, yang juga
semuanya berkecimpung di bidang seni pertunjukan Melayu, khsususnya Melayu Deli.
1.4.2 Teori
Dalam tulisan ini, penulis menggunakan beberapa teori yang berfungsi untuk menuntun peneliti dalam melakukan suatu pekerjaan lapangan seperti penelitian.
Teori-teori tersebut menjadi acuan yang membantu penulis untuk menemukan tujuan penelitian.
Dalam menganalisi aspek gaya permainan akordion Melayu ini penulis menggunakan teori weighted scale yang dinyatakan oleh Malm 1977:8 bahwa dalam
menganalisis karakter atau struktur suatu musik maka harus dikaji: tangga nada, nada dasar, wilayah nada, jumlah masing-masing nada, interval, pola kadensa, formula
melodi, dan kontur. Karena dalam menganalisis suatu gaya permainan, maka diperlukan analisis musikalnya juga dan begitu pula sebaliknya.
Untuk melihat kehidupan Zulfan Effendi Lubis, penulis menggunakan teori biografi. Dalam buku Antologi Biografi Pengarang Sastrawan Indonesia 1999:3-4
dijelaskan bahwa biografi adalah suatu teori yang dipergunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
mendeskripsikan kehidupan pengarang atau sastrawan. Tulisan mengenai biografi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu biografi singkat dan panjang. Biografi singkat
bisa hanya berjumlah beberapa baris kalimat saja, sedangkan biografi panjang bisa berjumlah satu buku atau lebih dalam Siti Zulaikha Sitanggang 1998. Dalam tulisan
ini, penulis memilih biografi singkat tentang Zulfan karena kajian terpenting dalam tulisan ini bukanlah mengenai biografi Zulfan Effendi Lubis, tetapi gaya permainan
akordion yang disajikannya baik dalam pertunjukan maupun industri rekaman. Teori ini penulis maksudkan untuk melihat bagaimana kehidupan Zulfan sebelum dan
sesudah ia menjadi orang Melayu sampai saat ini, serta eksistensinya dalam musik Melayu.
Dalam mengkaji sejarah alat musik akordion pada kebudayaan Melayu, penulis menggunakan teori yang selalu dipakai dalam kontak budaya,yaitu penyebaran unsur-
unsur kebudayaan dari individu kepada individu lain. Dengan proses tersebut manusia mampu menghimpun penemuan baru yang telah diterima oleh masyarakat, dapat
diteruskan pada masyarakat luas sampai umat manusia di dunia dapat menikmati gunanya. Hal ini juga berkaitan dengan teori yang diungkapkan oleh Herkovits bahwa
perubahan-perubahan dapat dilihat dari 2 titik pandang, yaitu bagaimana yang terjadi pada masa lampau dan masa sekarang dalam Johannes 2000. Bardasarkan titik
pandang pertama sudah mempergunakannya dalam istilah difusi yang didefenisikan sebagai transmisi budaya dalam proses. Selain itu, perkembangan juga dapat
dipandang dari bagaimana asal usul sesuatu dalam budaya karena faktor perubahan internal, ekternal lazim disebut akulturasi 1948: 525.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Metode Penelitian