164 Dari hasil data kuantitatif dan kualitatif dapat disimpulkan jika
penelitian ini berhasil karena terjadi peningkatan yang signifikan dari
pre-test
sampai
post-test II
. Dari hasil
t-test
juga dapat disimpulkan jika terdapat perbedaan skor yang signifikan dari
pre-test
dan
post-test II.
Dari hasil data kualitatif juga terdapat perubahan sikap dan perilaku siswa yang berhubungan
dengan cita-cita dan perencanaan karir. Jadi metode
mind mapping
dapat meningkatkan perencanaan karir siswa kelas VIII C SMP Negeri 1
Banjarnegara.
C. Keterbatasan Penelitian
Selama proses penelitian ini dilakukan, peneliti menyadari bahwa terdapat keterbatasan yang dihadapi peneliti selama penelitian dilaksanakan,
hal ini yang terkadang membuat proses penelitian kurang sesuai dengan yang diharapkan antara lain adalah :
1. Siswa terlihat kurang semangat saat tindakan berlangsung dikarenakan
jam Bimbingan dan Konseling adalah jam terakhir. 2.
Penelitian yang dilaksakan memakan waktu lama dikarenakan saat penelitian dilakukan bersamaan dengan waktu kelas IX UAS dan UN.
3. Guru Bimbingan dan Konseling kurang fokus saat memberikan
tindakan dan hanya masuk sebentar menjelaskan kepada siswa karena guru Bimbingan dan Konseling sedang sibuk mengurus kelas IX yang
akan UN.
165 4.
Hasil penelitian yang dilakukan pada satu kelas belum dapat menggambarkan kondisi perencanaan karir individu siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Banjarnegara. 5.
Tindakan dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling dengan bantuan peneliti atau dengan cara
team teaching.
Dikarenakan banyaknya perlengkapan dan alat yang dibutuhkan dalam membuat
perencanaan karir dengan metode
mind mapping
.
166
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa :
1. Perencanaan karir individu siswa dapat ditingkatkan melalui metode
mind mapping
dengan menggunakan lembar kerja siswa yang akan membantu siswa dalam membuat cabang-cabang dari
mind mapping.
Tindakan yang dilakukan peneliti adalah sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua
tindakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil perbandingan antara hasil
pre-test
yang mengalami peningkatan sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Rata-rata hasil
pre test
64, setelah dilakukan tindakan pada siklus I rata- rata hasil
post-test I
meningkat sebanyak 56,25 menjadi 100 dan setelah dilakukan tindakan pada siklus II rata-rata hasil
post-test II
meningkat sebanyak 13,127 menjadi 111 dimana semua siswa mencapai skor skala
perencanaan karir kategori tinggi. Dan dari hasil
t-test
diperoleh nilai t hitung sebanyak -31.183 dan lebih besar dari t table sehingga dapat
disimpulkan jika rata-rata skor perencanaan karir
pre-test
dengan
post-test II
terdapat perbedaan. Dari perilaku siswa sendiri mengalami perubahan dari siklus I dimana siswa masih bimbang dan mempunyai cita-cita lebih
dari satu hingga akhirnya siswa mempunyai sati cita-cita dan yakin terhadap cita-citanya. Selain itu siswa juga menjadi mampu menilai diri
siswa dengan menyebutkan kelebihan dan kekurangan siswa dan bakat