85 4
Refleksi
Reflection
Hasil observasi diperoleh dari pengamatan pada siklus II yang dilakukan guru pembimbing peneliti bersama kolabor dianalisis
oleh peneliti dan kolaborator dengan cara
sharing
dan berdiskusi serta berkoordinasi agar hasil yang diperoleh tidak
bersikap subjektif. Dari hasil diskusi II akan diketahui apakah kegiatan yang
dilakukan telah mendatangkan hasil sesuai yang diinginkan yaitu terjadinya peningkatan perencanaan karir individu
melalui metode
mind mapping
.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu teknik yang dilakukan oleh peneliti dalam memperoleh data yang dibutuhkan dalam proses penelitian.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber dan berbagai cara. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik
penggumpulan data skala, observasi, dan wawancara. 1.
Skala Model skala yang digunakan adalah modifikasi dari skala
likert
dimana hanya terdapat empat 4 pilihan jawaban saja. Menurut Suharsimi Arikunto 2010:134 skala
likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang. Dengan
skala
likert
, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
86 indikator variabel. Kemudian indikator variabel tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan dan pernyataan. Skala perencanaan karir digunakan
untuk mengetahui peningkatan perencanaan karir individu siswa. Dalam perencanaan karir meliputi aspek-aspek
self assessment
penilaian diri,
exploring opportunities
mencari peluang
kesempatan,
making decisions and goal setting
pembuat keputusan dan penetapan tujuan,
planning
perencanaan,
pursuit of achievement
mengejar tujuan prestasi. Setiap pernyataan dalam skala kemampuan perencanaan karir
dilengkapi empat pilihan jawaban yaitu sangat sesuai SS, sesuai S, tidak sesuai TS, dan sangat tidak sesuai STS. Skor pernyataan
positif dimulai dari 1 untuk sangat tidak sesuai STS, 2 untuk tidak sesuai TS, 3 untuk sesuai S, 4 untuk sangat sesuai SS. Skor
pernyataan negatif dimulai dari 1 untuk sangat sesuai SS, 2 untuk sesuai S, 3 untuk tidak sesuai TS, dan 4 untuk sangat tidak sesuai
STS. 2.
Observasi Menurut Suharsimi Arikunto 2010 : 199 pengertian psikologik
observasi atau pengamatan adalah kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi,
pengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, pengecap, secara langsung. Observasi dapat
87 dilakukan dengan dua cara yang kemudian digunakan untuk menyebut
jenis observasi, yaitu : a.
Observasi
non-sistematis,
yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan dengan tidak menggunakan instrument
pengamatan. b.
Observasi
sistematis,
yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan.
Pada awal proses penelitian peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi. Peneliti
menggunakan jenis observasi sistematis supaya mempermudah peneliti dalam menganalisis proses tindakan yang sedang berlangsung didalam
kelas, dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen. Observasi dilakukan secara berkala setiap peneliti melakukan tindakan dalam
kelas. Observasi dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung apakah dapat sesuai
dengan harapan dan menghasilkan perubahan yang diinginkan oleh peneliti. Observasi dilakukan pada subjek dan guru pembimbing
penelitian saat berlangsung tindakan dalam kelas. 3.
Wawancara Menurut Suharsimi Arikunto 2010 : 198 pengertian
wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara
digunakan peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk
88 mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua,
pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu. Wawancara ditinjau dari pelaksanaannya, maka dibedakan atas :
a. Wawancara bebas, dimana pewawancara bebas menanyakan apa
saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan. Dalam pelaksanaannya pewawancara tidak membawa pedoman
apa yang akan ditanyakan. b.
Wawancara terpimpin yaitu waancara yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan
terperinci dan dengan membawa pedoman wawancara. c.
Wawancara bebas terpimpin, yaitu kombinasi wawancara bebas dan terpimpin.
Dalam penelitian wawancara yang dilakukan oleh peneliti diajukan kepada subjek penelitian dan guru BK untuk mengetahui
perkembangan tindakan yang dilakukan peneliti, yaitu mengenai perencanaan karir individu siswa dan mengenai metode
mind mapping
yang digunakan oleh peneliti. Peneliti menggunakan jenis wawancara terpimpin dimana peneliti menggunakan panduan atau pedoman
wawancara agar proses wawancara berjalan dengan baik dan dilakukan secara sistematis.
89
G. Instrumen Penelitian