99 Tabel 8. Pedoman Interpretasi terhadap Koefisien Reliabilitas
No. Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
1. 0.00 - 0,199
Sangat Rendah 2.
0.20 - 0,399 Rendah
3. 0.40 - 0.599
Sedang 4.
0.60 - 0,799 Kuat
5. 0.80 - 1.000
Sangat Kuat Tujuan dari pengujian validitas dan reliabilitas skala adalah untuk
menyakinkan bahwa skala yang telah disusun benar-benar baik dalam mengukur gejala dan menghasilkan data yang valid.
I. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian tindakan ini adalah memperoleh bukti kepastian apakah terjadi perbaikan, perubahan atau peningkatan
seperti yang diharapkan oleh peneliti. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif dan analisi data deskriptif
kualitatif.
1. Teknik Analisis Data Kuantitatif
a. Menghitung skor perencanaan karir
Menghitung skor maksimal dan minimal dari nilai skala perencanaan karir individu siswa untuk menghitung skor masing-
masing subjek. Sehingga dapat diketahui siswa mendapatkan skor perencanaan karir dalam kategori apa.
Bila diinginkan penggolongan menjadi 3 kategori skor skala, menurut Saifuddin
100 Azwar 2013 : 149 penentuan kategori skor perencanaan karir ke
dalam tiga kategori yaitu : 1.
� − 1,0� ≤ = Tinggi
2. � − 1,0� ≤ � + 1,0�
= Sedang 3.
� + 1,0� = Rendah
Keterangan : µ
= Mean Ideal σ
= Standar Deviasi = Skor yang diperoleh
Selanjutnya ketiga kategori tersebut disusun dengan melalui langkah
– langkah sebagai berikut : a.
Menentukan skor tertinggi dan terendah 1
Nilai tertinggi 4 X 34 = 136
2 Nilai terendah
1 X 34 =34 b.
Menghitung mean ideal yaitu = ½ skor tertinggi + skor terendah
= ½ 136+34 = 85 c.
Menghitung standar deviasi SD yaitu = 16 skor tertinggi
– skor terendah = 16 136-34 = 17
101 Dari hasil penghitungan data di atas, dapat disimpulkan
bahwa kategori skor skala perencanaan karir individu dapat dilihat pada tabel dibawah yaitu:
Tabel 9. Kategori Perencanaan Karir Individu Tingkat
perencanaan karir individu
Rentan skor
Tinggi µ+1,0
σ ≤
X
= 85 + 17 ≤
X
= 102 ≤
X
Sedang � − 1,0�
≤ � + 1,0�
= 85
− 17 ≤
85 + 17 = 68
≤ 102 Rendah
X µ-1,0
� = � 〱
� 85 − 17 = 68
b. Menghitung Uji Beda
T-test
Menurut Burhan Nurgiantoro, dkk 2004:180 teknik statistik uji beda itu dimaksudkan untuk menguji hipotesis
penelitian, baik berupa hipotesis nol atau hipotesis nihil Ho maupun hipotesis alternatif atau hipotesis kerja Ha. Jika
kelompok sampel yang ingin di uji perbedaan rata-rata hitungnya hanya terdiri dari dua kelompok teknik statistic yang digunakan
pada umumnya adalah teknik
t-test
. Uji
t-test
termasuk dalam uji statistik parametrik yaitu uji yang menggunakan asumsi
– asumsi data berdistribusi normal, dengan varians homogen dan diambil
dari sampel yang acak. Digunakan Uji
t-test
apabila untuk membandingkan rata
– rata dari dua kelompok dimana sampelnya kurang dari 30. Sedangkan menggunakan
paired t-test
, adalah karena data yang dikumpulkan dari dua sampel yang saling
berhubungan, artinya bahwa satu sampel akan mempunyai dua
102 data. Rancangan ini paling umum dirancang dengan
pre-post
, artinya membandingkan rata
– rata nilai
pre-test
dan rata – rata
post-test
dari satu sampel. Penggunaan
paired t-test
adalah untuk menguji efektifitas suatu perlakuan terhadap suatu besaran variabel yang ingin
ditentukan, dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui efektivitas
metode
mind mapping
terhadap peningkatan
perencanaan karir individu siswa. Metode ini menggambarkan bahwa siswa akan diukur skor perencanaan karir sebelum
pemberian tindakan pada siklus I dan II skor
pre-test
dan diukur skor perencanaan karir setelah pemberian tindakan pada siklus I
dan siklus II skor
post-test
selanjutnya nilai masing – masing
siswa dibandingkan antara sebelum tindakan siklus I dan siklus II dengan setelah tindakan siklus I dan siklus II. Penulis dalam
menganalisis data
paired t-test
dengan menggunakan bantuan
SPSS For Window seri 16.0
.
2. Teknik Analisis Data Kualitatif