46 Dari penjabaran teori okupasional Ginzberg diatas bisa
disimpulkan jika pada usia kelas VIII SMP siswa seharusnya masuk pada periode tentatif dimana pada periode tentatif anak
sudah harus bisa membuat perencanaan karir untuk masa depannya sesuai dengan minat dan bakat individu.
7. Rumus Untuk Perencanaan Karir di Masa Depan
Karir tertinggi puncak tidak dapat dicapai secara instan, melainkan harus dengan perencanaan yang matang. Apabila tidak
direncanakan dengan baik, maka langkah-langkah untuk mencapai karir tersebut tidak akan tersusun secara sempurna. Cara yang paling
efektif untuk meniti karir adalah dengan mengenali potensi dan bakat diri sedini mungkin. Masa remaja merupakan saat yang paling tepat
untuk meniti karir tertinggi. Dengan mengenal potensi dan bakat sejak dini, kita tidak hanya akan berhasil meniti karir tersebut dengan
sempurna, melainkan juga menggapainya dengan optimal. Menurut Richard Leider dalam Yulita Rintyastini dan Suzy
Yulia Charlotte 2006:56-57 memiliki rumus modern yang dapat mengkalkulasikan bagaimana kita dapat mewujudkan rencana karir
dimasa depan dengan efektif dan gemilang. Rumus yang dimilikinya adalah sebagai berikut :
Karir = T + 2P + E + V
47 Dalam rumusnya tersebut, Leider megkategorikan T sebagai
Talent
atau bakat. Leider menyatakan bahwa untuk mengetahui arah karir dan profesi yang cocok untuk kita jalani dimasa depan, cobalah
mendeteksi apa saja kelebihan dan kelemahan yang kita miliki pada diri kita masing-masing. Hal ini menjadi penting karena dengan
mendeteksi kelebihan dan kelemahan kita dimasa remaja, kita akan dapat menyusun perencanaan karir dengan matang dan terhindar dari
pekerjaan yang tidak sesuai dengan kelebihan dan bakat yang dimiliki. Dewasa ini, pekerja karir umumnya hanya bekerja tanpa
menikmati pekerjaannya karena tidak sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Oleh karena itu, kenalilah diri individu serta tekuni
bakat dan minat individu terhadap suatu hal, agar individu dapat meraih karirnya di masa depan dengan gemilang.
Masih dalam rumus Leider, Leider menyebutkan adanya elemen 2P yaitu
Passion
dan
Purpose
, atau gairah dan tujuan. Maksudnya, dalam memilih sebuah karir, diperlukan adanya gairah
atau keinginan yang tinggi untuk menggapai karir tersebut dengan maksimal. Selain itu, dibutuhkan juga tujuan dan arah yang jelas, agar
pencapaian karir dimasa depan tidak salah arah. Kedua elemen ini membutuhkan kerja keras dan pengenalan diri yang optimal, agar
tujuan karir yang akan dituju dapat diarahkan dengan benar. Elemen ketiga dalam rumus Leider adalah E atau
Environment
lingkungan. Masa remaja merupakan fase dimana kita sangat
48 membutuhkan lingkungan sekitar untuk dapat mengembangkan
kepribadian dan emosi. Lingkungan sekitar dapat mengembangkan kepribadian dan emosi. Lingkungan sekitar dapat berupa lingkungan
keluarga, sekolah, atau tempat bermain. Dalam lingkungan sekitar, seseorang dapat mengasah bakat dan minatnya sedemikian rupa
sehingga dapat menggapai karir yang direncanakan. Lingkungan sekitar menjadi tempat belajar dan aktualisasi diri.
Perlu diperhatikan bahwa kita harus memilih lingkungan sekitar untuk beraktivitas yang dapat mendukung arahan bakat, minat,
dan tujuan karir di masa depan. Oleh karena itu, pilihlah selalu lingkungan yang positif, sehingga kita tidak akan terjerumus kedalam
hal-hal yang justru akan menghambat karir kita dimasa depan. Elemen terakhir yang disebutkan dalam rumus Leider adalah V
atau
Vision
yang berarti pandangan atau visi. Leider melihat bahwa dengan menerapkan pola
visioning
atau memandang jauh ke masa depan, kita akan dapat mengetahui bentuk karir yang akan dicapai.
Untuk menciptakan sebuah visi yang baik, langah pertama adalah mengenali potensi diri dan membuat perencanaan bagaiman
memanfaatkan potensi tersebut untuk meraih karir yang dicita-citakan. Perencanaan karir bukan hanya merencanakan dan membuat
tujuan karir yang akan dicapai dikehidupannya dimasa depan. Melainkan individu harur menyadari keadaan dirinya tentang
kemampuan apa yang individu miliki dan minat individu menuju
49 kepada jenis profesi atau pekerjaan apa yang akan individu raih. Jadi
untuk mendapatkan perencanaan karir yang sukses individu harus memiliki minat dan harapan yang tinggi bagi masa depannya.
B. Kajian
Mind Mapping
1. Pengertian
Mind Mapping
Menurut Buzan 2005:6
mind map
adalah bentuk penulisan catatan yang penuh warna dan bersifat visual, yang bisa dikerjakan
oleh suatu orang atau sebuah tim yang terdiri atas beberapa orang. Dipusatnya terdapat sebuah gagasan atau gambar
central.
Kemudian gagasan utama ini dieksplorasi melalui cabang-cabang yang mewakili
gagasan-gagasan utama, yang kesemuanya terhubung pada gagasan central ini.
Menurut Buzan 2006:4 pengertian
mind map
adalah cara termjudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan
mengambil informasi ke luar dari otak.
Mind map
adalah cara mencatat yang kreatif, efekt
if, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita.
Mind map
juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran
sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Dengan demikian menggunakan
mind map
mengingat informasi akan lebih mudah dan bisa diandalkan.