Properti Investasi IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Lanjutan g. Aset Tetap

Ekshibit E4 PT SOLU SINDO KREASI PRATAMA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 APRIL 2010 Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2009, 2008 Dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Lanjutan h. Properti Investasi Lanjutan

Nilai wajar properti investasi diakui berdasarkan penilaian dari penilai independen yang memenuhi kualifikasi dan telah diakui. Perubahan nilai wajar properti investasi diakui pada laporan laba rugi periode berjalan. Properti investasi dihentikan pengakuannya dikeluarkan dari neraca pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam periode terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

i. Penurunan Nilai Aset

Nilai wajar aset dan kewajiban Perusahaan telah dinilai berdasarkan nilai pasar. Jika nilai pasar tidak tersedia atau nilai wajar tidak dapat diukur secara relevan, estimasi nilai wajar dinilai berdasarkan nilai sekarang atau arus kas yang didiskontokan dengan mempertimbangkan tingkat risiko yang ada. Sehubungan dengan PSAK No. 48, ”Penurunan Nilai Aset”, pada tanggal neraca Perusahaan mengkaji kemungkinan adanya indikasi penurunan nilai aset atau tidak. Jumlah aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud yang dapat diperoleh kembali diestimasi pada saat kejadian atau perubahan mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai beban pada laporan laba rugi periode berjalan.

j. Biaya Ditangguhkan

Beban yang ditangguhkan diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus straight-line method. Saldo program kepemilikan mobil di amortisasi selama lima 5 tahun sejak tahun 2007.

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan sewa bangunan tower dan jasa pemeliharaan bangunan tower diakui selama masa sewa. Pendapatan sewa bangunan tower dan jasa pemeliharaan bangunan tower diterima di muka disajikan sebagai akun “Pendapatan diterima di muka”. Pendapatan sewa bangunan tower dan jasa pemeliharaan bangunan tower yang belum ditagih disajikan sebagai akun “Pendapatan yang masih harus diterima” di neraca. Beban diakui berdasarkan metode akrual accrual method. 325 Ekshibit E5 PT SOLU SINDO KREASI PRATAMA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 APRIL 2010 Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2009, 2008 Dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Lanjutan

l. Perpajakan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengharuskan Perusahaan untuk melakukan penangguhan pajak deferred tax untuk mencerminkan pengaruh pajak atas perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan fiskal dan akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasi. Beban pajak kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode bersangkutan. Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban liability. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada saat aset dipulihkan atau kewajiban diselesaikan, berdasarkan tarif pajak peraturan pajak yang telah berlaku atau yang telah secara subtantif berlaku pada tanggal neraca. Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah penghasilan kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan aset pajak tangguhan tersebut. Perubahan kewajiban perpajakan dicatat ketika Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan banding, ketika hasil banding diputuskan.

m. Imbalan Kerja

Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 132003 tanggal 25 Maret 2003 “Undang-Undang” dan PSAK No. 24 Revisi 2004, “Imbalan Kerja”. Sesuai dengan PSAK No. 24 Revisi 2004, “Imbalan Kerja”, beban imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-Undang dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris Projected-Unit-Credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui dari masing-masing program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10 dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui secara merata selama rata-rata taksiran sisa masa kerja dari para pekerja. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut telah menjadi hak vested, dan sebaliknya akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan.

n. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi nilai yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian bawaan dalam pembuatan taksiran perkiraan, hasil aktual yang akan datang dapat berbeda dengan taksiran yang telah dilaporkan sebelumnya. 326