Persediaan IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Lanjutan a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Ekshibit E3 PT SOLU SINDO KREASI PRATAMA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 APRIL 2010 Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2009, 2008 Dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Lanjutan g. Aset Tetap

Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan kecuali tanah yang tidak disusutkan. Efektif 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 Revisi 2007, “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 1994, “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-Lain” dan PSAK No. 17 1994, “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 Revisi 2007, suatu entitas harus memilih metode biaya cost model atau model revaluasi revaluation model sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Perusahaan menghitung penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus straight-line method, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut: Tahun Menara Sistem telekomunikasi dalam gedung Menara co-lokasi Bangunan Kendaraan bermotor Genset Inventaris kantor SMC server 15 8 15 20 4-8 4-8 4 4 Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode pemilikan hak atas tanah. Akumulasi biaya konstruksi bangunan dikapitalisasi sebagai bangunan dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun properti investasi pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, biaya pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi sesuai dengan kriteria dalam PSAK No. 16 Revisi 2007, “Aset Tetap”. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.

h. Properti Investasi

Properti investasi adalah properti yang dimiliki sendiri atau yang dikuasai melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau pengadaan barang atau jasa atau untuk tujuan administrasi atau dijual dalam kegiatan usaha sehari- hari. Properti investasi diukur pada nilai wajar, termasuk biaya transaksi setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi dan yang telah dihitung pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti investasi. 324 Ekshibit E4 PT SOLU SINDO KREASI PRATAMA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 APRIL 2010 Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2009, 2008 Dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Lanjutan h. Properti Investasi Lanjutan

Nilai wajar properti investasi diakui berdasarkan penilaian dari penilai independen yang memenuhi kualifikasi dan telah diakui. Perubahan nilai wajar properti investasi diakui pada laporan laba rugi periode berjalan. Properti investasi dihentikan pengakuannya dikeluarkan dari neraca pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam periode terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

i. Penurunan Nilai Aset

Nilai wajar aset dan kewajiban Perusahaan telah dinilai berdasarkan nilai pasar. Jika nilai pasar tidak tersedia atau nilai wajar tidak dapat diukur secara relevan, estimasi nilai wajar dinilai berdasarkan nilai sekarang atau arus kas yang didiskontokan dengan mempertimbangkan tingkat risiko yang ada. Sehubungan dengan PSAK No. 48, ”Penurunan Nilai Aset”, pada tanggal neraca Perusahaan mengkaji kemungkinan adanya indikasi penurunan nilai aset atau tidak. Jumlah aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud yang dapat diperoleh kembali diestimasi pada saat kejadian atau perubahan mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai beban pada laporan laba rugi periode berjalan.

j. Biaya Ditangguhkan

Beban yang ditangguhkan diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus straight-line method. Saldo program kepemilikan mobil di amortisasi selama lima 5 tahun sejak tahun 2007.

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan sewa bangunan tower dan jasa pemeliharaan bangunan tower diakui selama masa sewa. Pendapatan sewa bangunan tower dan jasa pemeliharaan bangunan tower diterima di muka disajikan sebagai akun “Pendapatan diterima di muka”. Pendapatan sewa bangunan tower dan jasa pemeliharaan bangunan tower yang belum ditagih disajikan sebagai akun “Pendapatan yang masih harus diterima” di neraca. Beban diakui berdasarkan metode akrual accrual method. 325