Ekshibit E2 PT SOLU SINDO KREASI PRATAMA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 APRIL 2010
Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2009, 2008 Dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Lanjutan a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia.
b. Setara Kas
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga 3 bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya, diklasifikasikan sebagai “Setara kas”. Deposito
berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman, disajikan secara terpisah pada neraca.
c. Transaksi dengan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam
PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan
dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran
aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi. Kurs tengah Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 30 April 2010, 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
adalah sebagai berikut:
30 April 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008 31 Desember 2007
1 AS 9.012
9.400 10.950
9.419
e. Piutang
Piutang disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang masing-masing pelanggan. Piutang
dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
f. Persediaan
Persediaan diakui sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan the lower of cost or net realizable value.
323
Ekshibit E3 PT SOLU SINDO KREASI PRATAMA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 APRIL 2010
Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2009, 2008 Dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Lanjutan g. Aset Tetap
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan kecuali tanah yang tidak disusutkan. Efektif 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan
PSAK No. 16 Revisi 2007, “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 1994, “Aktiva Tetap dan Aktiva
Lain-Lain” dan PSAK No. 17 1994, “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 Revisi 2007, suatu entitas harus memilih metode biaya cost model atau model revaluasi revaluation model sebagai kebijakan
akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang
signifikan terhadap laporan keuangan.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Perusahaan menghitung penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus straight-line method,
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut:
Tahun
Menara Sistem telekomunikasi dalam gedung
Menara co-lokasi Bangunan
Kendaraan bermotor Genset
Inventaris kantor SMC server
15 8
15 20
4-8 4-8
4 4
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan
berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode pemilikan hak atas
tanah. Akumulasi biaya konstruksi bangunan dikapitalisasi sebagai bangunan dalam penyelesaian. Biaya tersebut
direklasifikasi ke akun properti investasi pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, biaya
pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi sesuai dengan kriteria dalam PSAK No. 16 Revisi 2007, “Aset Tetap”. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan
akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.
h. Properti Investasi
Properti investasi adalah properti yang dimiliki sendiri atau yang dikuasai melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi
atau pengadaan barang atau jasa atau untuk tujuan administrasi atau dijual dalam kegiatan usaha sehari- hari.
Properti investasi diukur pada nilai wajar, termasuk biaya transaksi setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu
dari properti investasi dan yang telah dihitung pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti investasi.
324