Unit Marketing, Project Management dan Product Development Engineering Unit Regional Management

133 Tabel berikut menunjukan pendapatan Perseroan dan kontribusi operator telekomunikasi penyewa sites Perseroan terhadap pendapatan Perseroan : dalam Juta Rupiah, 2005 2006 2007 2008 2009 30 April 2010 kecuali dinyatakan lain 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 1 tahun 4 bulan Operator telekomuniasi Telkom 1.119 13,3 2.071 5,3 40.557 28,6 67.391 29,6 155.079 45,4 63.392 41,5 Bakrie Telkom - - - - 9.651 6,8 31.571 13,9 48.061 14,1 22.481 14,7 Mobile-8 - - 16.229 41,6 57.758 40,7 63.735 28,0 59.422 17,4 21.895 14,3 Telkomsel 7.325 86,7 20.772 53,1 32.030 22,6 46.403 20,4 35.470 10,4 14.860 9,7 XL - - - - - - 7.273 3,2 18.817 5,5 11.362 7,4 NTS - - - - 310 0,2 9.351 4,1 20.002 5,9 9.081 5,9 Hutch - - - - 1,602 1,1 1.887 0,8 4.108 1,2 7.471 4,9 Indosat - - - - - - - - 417 0,1 1.052 0,7 Smart - - - - - - - - - - 971 0,6 Sampoerna Telecom - - - - - - - - - - 108 0,1 Total Pendapatan 8.444 100,0 39.022 100,0 141.928 100,0 227.611 100,0 341.376 100,0 152.673 100,0 Pendapatan dan arus kas Perseroan sangat bergantung kepada kinerja dari empat operator telekomunikasi terbesar tersebut Telkomsel, Indosat, XL dan Telkom, yang merupakan pelanggan utama dari Perseroan. Akibatnya, risiko yang mempengaruhi usaha dari operator tersebut, terutama resiko yang mempengaruhi kemampuan operator tersebut untuk membayar uang sewa, dapat berdampak negatif kepada kegiatan usaha, kondisi keuangan dan pendapatan dari Perseroan. Apabila operator telekomunikasi tersebut mengalami kesulitan inansial, hal tersebut akan berdampak negatif terhadap usaha Perseroan. Setiap risiko yang mempengaruhi operator tersebut, atau renggangnya hubungan Perseroan dengan operator telekomunikasi tersebut, dengan alasan apapun dapat mengakibatkan dampak negatif kepada kegiatan usaha, prospek dan kondisi keuangan Perseroan. Perseroan telah melakukan diversiikasi basis pelanggannya dengan memperoleh pendapatan dari operator lain, seperti Bakrie Telecom, NTS, Hutchinson, Smart Telecom dan Sampoerna Telecom.

11. u

nit b isnis P erseroan

1. Unit Marketing, Project Management dan Product Development Engineering

Pada 30 April 2010, unit marketing, project management dan product development engineering berjumlah 64 karyawan. Unit marketing memasarkan kemampuan pembangunan menara telekomunikasi sesuai permintaan penyewa build-to-suit ,dan portfolio menara, repeater dan IBS yang telah ada kepada operator telekomunikasi di Indonesia. Unit marketing senantiasa berusaha untuk meningkatkan hubungan dengan operator telekomunikasi, serta pengetahuan Perseroan terhadap perluasan cakupan jaringan network coverage dan peningkatan kapasitas capacity dari operator telekomunikasi. Tujuan dari unit marketing adalah untuk mengidentiikasi peluang bisnis dari kemampuan pembangunan menara telekomunikasi sesuai permintaan penyewa build-to-suit, dan portfolio menara, repeater dan IBS yang telah ada sehingga dapat meningkatkan jumlah sites build-to-suit dan kolokasi. Unit project management bertanggung-jawab terhadap aspek ketepatan waktu penyelesaian pada pekerjaan menara build-to-suit, kolokasi maupun repeater dan IBS. Unit project management secara berkala berinteraksi dengan operator telekomunikasi untuk memahami kebutuhan jaringan operator telekomunikasi dan memastikan perkerjaan-perkerjaan penting dari penyewa dapat diselesaikan tepat waktu. Unit project management mengalokasikan sumber daya internal untuk mengelola dan mereview kinerja kontraktor pembangun serta memastikan perkerjaan dapat diselesaikan tepat waktu. Unit product development dan engineering bertugas untuk mengelola perancangan design untuk mencapai eisiensi pada belanja modal dan kinerja eisiensi, mengawasi peningkatan design menara untuk memungkinkan penambahan kapasitas penyewa, menghasilkan standar site layout untuk memaksimalkan potensi tambahan penyewa, serta mengevaluasi komponen dan pelayanan baru yang dapat ditawarkan oleh Perseroan. 134

2. Unit Regional Management

Pada 30 April 2010, unit regional management berjumlah 155 karyawan yang berlokasi di 9 sembilan kantor regional yang tersebar di wilayah Indonesia. Unit regional management bertanggung jawab untuk segala aktivitas bisnis pada daerah dimana menara telekomunikasi berlokasi. Unit regional management bertugas mengelola SITAC, proses pemenuhan perijinan, mengawasi pekerjaan konstruksi oleh sub-kontraktor CME, mengawasi kinerja sub-kontraktor pemeliharaan sites menara serta menjaga hubungan dan memenuhi persyaratan administratif dari operator dan pemerintah daerah. Perseroan berkeyakinan bahwa keberadaan unit regional management yang dekat dengan aset Perseroan sangat penting untuk pelayanan penyewa, penyelesaian konstruksi perkerjaan yang tepat waktu, quality control konstruksi dan manajemen pemeliharaan sites untuk pemeliharaan berkala dan pelaporan kejadian penting. Pengetahuan terhadap daerah lokal memampukan Perseroan untuk bekerja sama dengan penyewa untuk mengidentiikasi sites menara telekomunikasi baru dengan potensi kolokasi yang besar.

3. Unit Operation dan Asset Maintenance