Laporan Tahunan
Annual Report
2011
c. PT KAI COMMUTER JABODETABEK
PT KAI Commuter Jabodetabek adalah salah satu anak perusahaan di lingkungan PT KERETA API
Persero yang dibentuk sesuai dengan Inpres No. 5 tahun 2008 dan Surat Menneg BUMN No. S-
653MBU2008 tanggal 12 Agustus 2008.
Pembentukan anak perusahaan ini berawal dari keinginan para stakeholdernya untuk lebih fokus dalam
memberikan pelayanan yang berkualitas dan menjadi bagian dari solusi permasalahan transportasi perkotaan
yang semakin kompleks.
Tugas pokok perusahaan yang baru ini adalah menyelenggarakan pengusahaan pelayanan jasa
angkutan kereta api komuter untuk selanjutnya disebut ”Commuter” saja dengan menggunakan sarana Kereta
Rel Listrik di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang Serpong dan Bekasi Jabotabek serta pengusahaan
di bidang usaha non angkutan penumpang.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut :
Komisaris Utama : Bambang Irawan
Komisaris : Nugroho
Indrio Komisaris :
Mesra Eza
Direktur Utama : Bambang Wibiyanto
Direktur Operasi : Hendri Anom Tjahjono
Direktur Keuangan Personalia
: Ignatius Tri Handoyo Direktur Teknik
: Bambang Adi Pratignjo Secara umum kinerja keuangan PT. KCJ
sampai dengan 31 Desember Tahun 2011 mencapai target, dapat dijelaskan sbb :
1 Rugi Laba
=
Realisasi pendapatan sebesar Rp. 264.072,1 juta atau 80,35 dari anggaran sebesar Rp.
328.634,3 juta.
=
Realisasi biaya sebesar Rp.239.230,9 juta atau 74,66 dari anggaran sebesar Rp. 320.436,5
juta.
=
Realisasi Laba bersih sebesar Rp. 18.582 juta atau 302,23 dari anggaran sebesar Rp. 6.148,3
juta.
2 Neraca :
Realisasi Neraca per 31 Desember 2011 dapat dilihat pada uraian berikut :
=
Total Aset Rp. 391.495,3 juta
=
Total Kewajiban Rp. 126.987,8 juta
=
Total Ekuitas Rp. 264.507,4 juta
c. PT KAI COMMUTER JABODETABEK
PT KAI Commuter Jabodetabek is one of the subsidiaries of the PT KERETA API Ltd. formed in
accordance to Presidential Instruction No. 52008 and Instruction of Menneg BUMN No. S- 653MBU2008
dated August, 12 2008.
The formation of this subsidiary begun from the stakeholders desire to focus more on giving quality
service and take part in the solution for the ever increasingly complex problems of urban transportation.
The main tasks of this new company is to operate commuter trains hereinafter referred to as
simply Commuter by means of Electric Multiple Units in the area of Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang
Serpong and Bekasi Jabodetabek as well as to operate in the field of non-passenger transportations.
The Board of Commisioners and Directors are the following:
Chief Commisioner : Bambang Irawan
Commisioner : Nugroho Indrio
Commisioner : Mesra Eza
Chief Director : Bambang Wibiyanto
Director of Operations : Hendri Anom Tjahjono
Director of Finance and Human Resources : Ignatius Tri Handoyo
Technical Director : Bambang Adi Pratignjo
In general, the financial performance of PT. KCJ up to December 31, 2011 has reached target, described
as follows:
1 Profit and Loss
=
The realization of income of Rp264.072,1 million or 80,35 out of the budget of Rp328.634,3 million.
=
The realization of cost of Rp.239.230,9 million or 74,66 out of the budget of Rp320.436,5 million.
=
The realization of net income of Rp18.582 million or 302,23 out of the budget of Rp6.148,3 million.
2 Balance Sheet
The realization of the Balance Sheet per December 31, 2011 is the following:
=
Total Asset: Rp 391.495,3 million.
=
Total Liability: Rp 126.987,8 million.
=
Total Equity: Rp 264.507,4 miliion
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
93
Permasalahan yang dihadapi sampai dengan 31 Desember Tahun 2011 :
a Realisasi loop yang dijalankan hanya 17 dimana rencana semula sebanyak 25 loop, hal ini
disebabkan sebagian loop masih dijalankan oleh Daop 1 Jakarta.
b Penundaan rencana implementasi Single Operation rencana April 2011 menjadi Juli 2011.
c Tarif yang diberlakukan Rp. 5.500,- - Rp. 7.000,- dari yang dianggarkan Rp. 8.000,- - Rp. 9.000,-
Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada penumpang, telah diberlakukan pola operasi baru yaitu
Single Operation pada awal semester III dan Loop line mulai bulan Desember 2011.
Rencana Tindak Lanjut : Meningkatkan pangsa pasar dengan program kegiatan :
a Mengoperasikan pola single operation. b Meningkatkan pengamanan di stasiun dan di atas
KRL. c Menumbuhkan minat pelajar untuk menggunakan
KRL dengan memberlakukan kartu langganan sekolah KLS ke seluruh wilayah Jabodetabek
KCJ. d Mengundang pihak-pihak yang berminat untuk
menyewa ruang di dalam gerbong KRL untuk memasang iklan.
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
Issues faced as of 31st December 2011:
a On 17 loops were realized of the planned 25 loops. Most of the loops are operated in Operation District
1 Jakarta. b Single Operation delays. The initial plan was April
2011 but moved to July 2011. c Tariff enforced range from Rp5,500 to Rp7,000 of
the planeed Rp8,000 to Rp9,000.
In order to improve services to passengers, a new operation procedure, the Single Operation, was
enforced in the third quarter. The Loop Line was opened in December 2011.
Follow-Up Plan: To improve the market share with activity programs:
a Operate the Single Operation pattern. b Improve the security in the station and on the
EMU. c Foster school students interests in EMUs by
implementing School Subscription Card KLS throughout Jabodetabek area KCJ.
d Invite interested parties to rent advertisement spaces in EMU cars.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
94
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
d.
PT. KA Property Management adalah anak perusahaan PT. KAI yang memiliki bidang usaha yaitu,
Menjalankan usaha di bidang perencanaan, pengawasan, pembangunan properti; Menjalankan
usaha pembangunan yaitu pemborongan pada umumnya general contractor, pembangunan
konstruksi gedung, jembatan, ruas milik jalan prasarana kereta api, prasarana telekomunikasi, perhotelan,
rumah sakit, pipa gas bumi, pipa bahan bakar minyak berikut instalasinya; Menjalankan usaha jasa pengelola,
jasa pemasaran, perantaraan dan pengembangan properti tanah dan bangunan; Menjalankan usaha di
bidang perawatan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan dalam segala aspek; Menjalankan usaha jasa
konsultasi di bidang properti; Menjalankan usaha yang menunjang usaha-usaha pokok sebagimana dimaksud
huruf a,b,c,d dan e ayat ini dan Menjalankan usaha perdagangan pada umumnya general trading yang
meliputi bidang perhotelan , wisma , perkantoran, apartemen, pertokoan, restoran, pusat perbelanjaan
terpadu, pasar, prasarana dan sarana telekomunikasi, gas bumi, bahan bakar minyak termasuk pengisian
untuk umum SPBU dan pengadaan barang.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut :
Komisaris 1 : Achmad Kuntjoro
Komisaris 2 : Zuryati Simbolon
Direktur Utama : Wahjudi Pranata
Direktur Operasi Pemasaran
: Heru Susetyo Direktur Keuangan
Admininstrasi : Suaidi Haryanto
Secara umum kinerja keuangan PT. KAPM sampai dengan 31 Desember 2011 tidak mencapai
target, dapat dijelaskan sbb:
1. Rugi Laba
=
Realisasi pendapatan sebesar Rp.juta atau 3,58 dari anggaran sebesar Rp. 70.613 juta.
=
Realisasi biaya sebesar Rp. 6.956,6 juta atau 1 0 , 9 0 d a r i a n g g a r a n s e b e s a r
Rp. 60.157,8 juta.
=
Realisasi Rugi bersih setelah pajak sebesar Rp.4.423,9 juta atau 184,99 dari
anggaran yang ditetapkan laba sebesar Rp. 2.391,4 juta.
2. Neraca :
Realisasi Neraca per 31 Desember 2011 dapat dilihat pada uraian berikut :
=
Total Aset Rp. 17.590,2 juta
=
Total Kewajiban Rp. 1.965,9 juta
=
Total Ekuitas Rp. 15.624,3 juta
PT. KA PROPERTY MANAGEMENT
PT. KA PROPERTI MANAJEMEN
d.
PT. KA Property Management is a subsidiary of PT. KAI operating in planning, supervision, and
construction of property. This includes general contractor; construction of buildings, bridges, roads,
telecommunications, hotel, hospitals, gas pipes, fuel pipes and its infrastructures; management, marketing,
and development of land and buildings; building maintenance and repair; consulting services in property;
services to support such endeavours, general trading in hotels, lodges, offices, apartments, shops, restaurants,
shopping centres, markets, telecommunications facilities and infrastructure, natural gas, fuel, and many
more.
The Commissioners and Directors are as follows:
1st Commissioner : Achmad Kuntjoro
2nd Commissioner : Zuryati Simbolon
President Director : Wahjudi Pranata
Operations Marketing Director
: Heru Susetyo Administration
Finance Director : Suaidi Haryanto
In general, the financial performance of PT. KAPM as of 31st December 2011 is unsatisfactory due
to: 1 Profits and Losses
=
The realized cost was Rpmillion or 3.58 of the allotted Rp 70,613 million.
=
A realized cost of Rp.6,956.6 million or 10.9 of the projected Rp 60,157.8 million.
=
A net loss is Rp 4,423.9 million or 184.99 of the projected Rp2,391.3 million in profit.
2 Balance:
The Balance as of 31st December 2011 is as follows:
=
Total Assets Rp17,590.2 million
=
Total Obligations Rp1,965.9 million
=
Total Equity Rp15,634.3 million
PT. KA PROPERTY MANAGEMENT Analisis dan Pembahasan Manajemen
Atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
95
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
Permasalahan yang dihadapi sampai dengan 31 Desember Tahun 2011 :
a Wisma :
Untuk pengelolaan wisma-wisma yang terdiri dari 6 wisma yaitu : Wisma Bandungan Indah, Wisma
Wonosobo, Wisma Indrakila Batu Malang, Wisma Salabintana, Wisma Brastagi dan Wisma Daya Pertiwi I
dan II.
Pada bulan Mei telah dikembalikan ke PT Kereta Api Indonesia Persero untuk Wisma Bandungan Indah
sedangkan untuk Wisma Wonosobo, Wisma Indrakila Batu Malang, Wisma Salabintana dan Brastagi juga
akan dikembalikan untuk periode Tahun 2012 sedangkan Wisma Wahana Daya Pertiwi I dan II belum
dikembalikan dikarenakan masa persewaannya sampai dengan Oktober 2012.
Pengembalian wisma-wisma tersebut dikarenakan kondisi wisma yang terus merugi. Rencana investasi
untuk wisma-wisma yang ditargetkan di tahun 2011 tidak terealisasi, disebabkan pengelolaan yang disetujui oleh
PT Kereta Api Indonesia Persero untuk wisma-wisma jangka waktunya hanya 1 tahun dengan pola sewa bagi
hasil dari laba setelah pajak.
Sehingga apabila investasi dilaksanakan dengan jangka waktu 1 tahun, maka investasi tersebut belum
dapat kembali mengingat tingkat pengembalian investasi properti biasanya paling cepat 5 tahun.
Pembicaraan terakhir tentang jangka waktu sewa minimal 5 lima tahun telah disetujui dan dilaksanakan
sewaktu perpanjangan nanti termasuk pula wisma- wisma yang lain.
bPasar :
Untuk target pengelolaan pasar yaitu pengelolaan pasar yang terdiri dari beberapa lokasi : Pasar Pacar
Keling di surabaya, Pasar Bendul Merisi di Surabaya, Pasar Blitar di Blitar dan Pasar Lahat di Sumatera
Selatan juga tidak dapat direalisasikan karena beberapa hal yaitu :
=
Belum terlihat kejelasan tentang skema kerjasamanya antara PT. Kereta Api Indonesia
Persero dan PT. KA Properti.
=
Lahan yang dibangun belum Clean Clear; diantaranya belum selesainya permasalahan
MoUKSO yang melekat di lahan tersebut, belum bebas dari penghunipenyewa lama dan kendala
teknis lainnya.
=
Belum terdapat pemahaman yang sama tentang konsep bisnis yang akan dilaksanakan antara PT. KA
Properti Manajeman dengan PT. Kereta Api Indonesia Persero dan hal ini telah disampaikan ke
PT. Kereta Api Indonesia Persero melalui surat No. 075DU-KAPMIX2010 tanggal 7 September 2010.
Items which may be carried out prior to 31st December 2011:
a Lodging:
There are currently six lodges which are maintained: Wisma Bandungan Indah, Wisma Wonosobo, Wisma
Indrakila Batu Malang, Wisma Salabintana, Wisma Brastagi, and Wisma Daya Pertiwi I dan II.
In May, Wisma Bandungan Indah was returned to PT. Kereta Api Indonesia Persero due to expiry of
contract. Wisma Wonosobo, Indrakila, Batu, Malang, Salabintana, and Brastagi are to be returned in 2012.
The same applies to Wisma Wahana Daya Pertiwi I and II.
The lodges were returned due to continual losses. Investment plan laid for the lodges in 2011 were not
realized due to short lease period.
The losses outweigh the gains as the quickest returns in property is at least five years.
Proposals for a minimum of a five year lease period was approved and will be implemented soon.
b Markets:
There are several markets managed, namely: Pacar Keling and Bendul Merisi in Surabaya, Blitar in
Blitar, and Lahat in Sumatera Selaatan. The targets for the markets fell short due to:
=
Uncertain cooperation scheme between PT. Kereta Api Indonesia Persero and PT. KA Property.
=
Unfinished development, chief among which is MoU pertaining to land use and other technical
hinderances.
=
Uncertain business concept to be jointly conducted by PT. KA Property Management and PT. Kereta Api
Indonesia Persero. This was addressed in a letter to PT. Kereta Api Indonesia Persero through letter
number surat No.075DU-KAPMIX2010 dated 7th September 2010.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
96
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
=
Keterbatasan wewenang tentang jangka waktu persewaan, Kerjasama Operasi dan manajemen
dan lain sebagainya sebagaimana yang diatur dalam anggaran Dasar PT. Kereta Api Indonesia
Persero meskipun untuk kerjasama manajemen dan usaha telah terselesaikan dengan Surat
Keputusan Direksi PT. Kereta Api Indonesia Persero No. Kep.UJB.310IX5KA-2010 tanggal 6
September 2010.
=
Pemahaman atas anggaran dasar yang terakhir PT. Kereta Api Indonesia Persero yakni Akte No. 65
Notaris Surjadi Jasin tanggal 9 Agustus 2008 pasal 11 ayat 10 huruf g tentang perbuatan-perbuatan
Direksi PT. Kereta Api Indonesia Persero yang harus mendapat persetujuan Komisaris dan
Pemegang Saham yaitu mengadakan kerjasama dengan badan usaha atau pihak lain berupa
k e r j a s a m a l i s e n s i , k o n t r a k m a n a j e m e n , menyewakan aset dan seterusnya seyogyanya
ditafsirkan secara seksama.
=
Karena untuk kerjasama tersebut diatas untuk nilai dan jangka waktu tertentu perlu ditetapkan oleh
RUPS. Pandangan dan permohonan kami agar masalah ini dapat diselesaikan dengan Pemegang
Saham PT. Kereta Api Indonesia Persero dalam pengajuan RUPS pengesahan RKA Tahun Buku
2011 mendatang. Dan ternyata pada tanggal 17 Januari 2011 hal ini telah terselesaikan dengan
disetujuinya properti menjadi kegiatan utama PT. Kereta Api Indonesia Persero.
=
Sambil menunggu kemungkinan dikeluarkannya acuan pengelolaan dan hubungan antara BUMN
satu dengan yang lainnya dan juga mekanisme antara induk dan anak perusahaan BUMN oleh
Kantor Kementerian Negara BUMN, Perseroan sangat berharap dukungan terus menerus dari
Pemegang Saham yakni berupa ketentuan aturan yang sifatnya mendukung yang berlaku umum
kepada anak perusahaannya.
c Untuk Konsultan pengembangan stasiun yang terdiri dari Stasiun Senen, Stasiun Tugu dan Stasiun
Kertapati dari Program Kerja akan mendapatkan pendapatan atas jasa sebagai konsultan juga tidak
dapat terlaksana dikarenakan masih menunggu kejelasan atas obyek stasiun mana yang akan
dikembangkan dari PT. Kereta Api Indonesia Persero, namun pada tanggal 1 Oktober 2011
perseroan telah menandatangani MoU dengan Arep Vile Perancis guna mempersiapkan pekerjaan
tersebut.
=
Limited authority on lease period, cooperation, and management as outlined in Bylaws of PT. Kereta Api
Indonesia Persero. Management cooperation, however, was sorted in the Directors Decree
Number Kep.UJB.310IX5KA-2010 dated 6th September 2010.
=
Another issue on the bylaws of PT. Kereta Api Indonesia Persero is Deed No. 65 composed by
Notary Surjadi Jasin on 9th August 2008. Article 11, paragraph 10, verse g on decisions of the Directors
which must be approved by the Commissioners and Shareholders mentioning that cooperation with other
entities, such as licensing, management contracts, asset lease, and so forth must be interpreted
accordingly.
=
Such cooperation must be decided in the Annual Shareholders Meeting. We requested to have the
issues addressed in the upcoming Shareholders Meeting. On 17th January 2011, the issue was
addressed and became central to PT. Kereta Api Indonesia Persero.
=
While waiting for terms of reference on cooperation between state-owned enterprises as well as
mechanisms between parent and subsidiary by the Ministry of State-owned Enterprises, the Company
requested continual support from Shareholders in the form of supporting regulations.
c Consultancy services in the construction of Stasiun Senen, Tugu, and Kertapati was delayed due to
uncertainty of which project to undertake. On 1st October 2011, the Company has signed an MoU with
Arep Vile of France to prepare the groundwork.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
97
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
e. PT. KA PARIWISATA