b. PT. RAILINK
PT. Railink merupakan perusahaan patungan Joint Venture Company antara PT. Kereta Api
Persero dan PT. Angkasa Pura II Persero dengan komposisi kepemilikan saham 60 PT KA dan 40 PT.
AP II.
Kegiatan usaha yang dijalaninya yaitu, Pengoperasian, pengelolaan dan pengusahaan kereta
api Bandara; Pengembangan dan pengelolaan stasiun kereta api di Bandara dan di pusat kota; Pengadaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana kereta api; Pembangunan prasarana kereta api; Konsultasi dan
disain sistem perkeretaapian; dan Pengusahaan jasa lainnya yang menunjang usaha-usaha pokok.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut :
Komisaris Utama : Salahudin Rafi
Komisaris : Julison
Arifin Komisaris
: Wulang A. Wahono Direktur Utama
: Masjraul Hidayat Direktur Administrasi
Keuangan : Desmon Ismael
Direktur Teknik Operasi
: Arief Munzaini Secara umum kinerja keuangan PT. Railink
sampai dengan 31 Desember Tahun 2011 mencapai tidak target, dapat dijelaskan sbb :
1 Rugi Laba
=
Realisasi pendapatan sebesar Rp.5.626,5 juta atau 159,84 dari anggaran sebesar Rp. 3.520,-
juta.
=
Realisasi biaya sebesar Rp. 6.291,5 juta atau 86,37 dari anggaran sebesar Rp. 7.284,3 juta.
=
R e a l i s a s i R u g i s e t e l a h p a j a k s e b e s a r Rp. 2.022,6 juta atau 177,95 dari anggaran
yang ditetapkan sebesar Rp. 1.136,6 juta.
2 Neraca :
Realisasi Neraca per 31 Desember 2011 dapat dilihat pada uraian berikut :
=
Total Aset Rp. 106.367,2 juta
=
Total Kewajiban Rp. 709,9 juta
=
Total Ekuitas Rp. 105.657,3 juta
Kondisi tersebut diatas disebabkan antara lain :
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT. Railink “RKAP Tahun 2011
No.RLPS.1911XI2010 tanggal 19 November 2010, kegiatan City Chek In Gambir diberikan persetujuan izin
prinsip pengusahaan City Check In di Stasiun Gambir, PT. Railink telah mengusulkan kepada PT. Kereta Api
Indonesia Persero untuk dapat diberikan persetujuan pengusahaan City check In di Stasiun Gambir. Namun
demikian berdasarkan hasil Notulen tim Revitalisasi Stasiun tanggal 17 juni 2011, PT. Railink tidak diberikan
ijin pengusahaan City Check In di Stasiun Gambir.
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
b. PT. RAILINK
PT. Railink is a joint venture between PT. Kereta Api Persero and PT. Angkasa Pura II Persero where PT. KAI
Persero is a majority shareholder. Its line of business is operation, management, and
maintenance of airport rail; construction and management of airport stations; procurement and maintainance of railway
infrastructure; development of railway infrastructure; railway consulting and design; and other businesses pertaining to
airport rail. The Commissioners and Directors are as follows:
President Commissioner : Salahudin Rafi
Komisaris : Julison Arifin
Commissioner : Wulang A. Wahono
President Director : Masjraul Hidayat
Administration Finance Director
: Desmon Ismael Technical
Operations Director : Arief Munzaini
In general, the financial performance of PT. Railink as of 31st December 2011 is unsatisfactory due to:
1 Profits and Losses
=
A net income of Rp.5.626,5 million or 159.84 of the projected Rp3,520 million.
=
A realized cost of Rp.6,291.5 million or 86.37 of the projected Rp7,284.3 million.
=
A realized loss after taxes of Rp2,022.6 million or 177.95 of the projected Rp1,136.6 million.
2 Balance:
The Balance as of 31st December 2011 is as follows:
=
Total Assets Rp106,367.2 million
=
Total Obligations Rp709.9 million
=
Total Equity Rp105,657.3 million
This is caused by, among others:
PT. Railink, in its annual shareholders meeting and proceeding number RLPS.1911XI2010 dated 19th
November 2010, proposed to use Gambir Station for its City Check-In service. Initially, the proposal was accepted by PT.
Kereta Api Indonesia Persero. However, the Station Revitalization minutes dated 17th June 2011 withdrew the
permission.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
91
Hal-hal yang telah dilakukan sampai dengan 31 Desember Tahun 2011 :
1 KA Bandara Soekarno-Hatta :
a Belum adanya kepastian jadwal lelang investasi yang dilaksanakan oleh Ditjen Perkeretaapian.
b Monitoring AMDAL, Perusahaan hanya memberitahukan penundaan KLRPLAMDAL
kepada Kantor Menteri Negara Kementerian Lingkungan Hidup dikarenakan belum adanya
kepastian jadwal pembangunan KA Bandara Soekarno-Hatta yang melalui trase Manggarai-
Sudirman-Angke-Pluit-Bandara Soekarno-Hatta.
2 KA Bandara Kualanamu Medan :
a Investasi KA Bandara Kualanamu Medan dilakukan penundaan yang menyesuaikan
dengan jadwal pembangunan Bandara Kualanamu.
b Akad kredit dengan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk menghendaki adanya review Studi
Kelayakan KA Bandara Kualanamu Medan yang menyesuaikan dengan jadwal Pembangunan
Bandara Kualanamu.
3 KA Bandara Juanda Surabaya :
Pembuatan studi kelayakan KA Bandara Juanda Surabaya dilakukan penundaan, hal ini berkaitan
adanya informasi bahwa DED KA Bandara Juanda Surabaya telah dilakukan oleh Ditjen Perkeretaapian
yang mengakibatkan solicited project.
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
Items which may be carried out prior to 31sr December 2011:
1 Soekarno-Hatta International Rail
a The Railway Director General is yet to publish a definite auction schedule.
b Environmental impact studies. The Company has informed the Ministry of Environment that it will delay the studies due
to indefinite schedule of the Soekarno-Hatta Airport Rail using the route Manggarai-Sudirman-Angke-Pluit-Airport.
2 Kualanamu Airport, Medan:
a Investment for the Kualanamu Airport Rail is delayed to adjust with Kualanamu Airport construction timeline.
b Loan from PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk. requires a feasibility study of the Kualanamu Airport and an adjusted
construction schedule.
3 Juanda Airport, Surabaya:
Feasibility study of the Juanda Airport Rail is delayed due to information that the rails DED was carried out by the
Railway Directorate General. This causes it to become a solicited project.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
92
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
c. PT KAI COMMUTER JABODETABEK