Events After the Balance

X. Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca

Berdasarkan Berita Acara Rekonsiliasi Data Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya BPYBDS pada P T K e r e t a A p i I n d o n e s i a P e r s e r o N o . B A - 21KN.3REKONBPYBDS2012 tanggal 31 Januari 2012 yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Dirjen Kekayaan Negara, Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan disepakati: 1. Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia Persero sepakat bahwa nilai BPYBDS pada PT Kereta Api P e r s e r o p e r 3 1 D e s e m b e r 2 0 11 s e b e s a r Rp.826.546.294.645. 2. Nilai yang disepakati tersebut menjadi dasar pencatatan nilai BPYBDS pada Laporan Keuangan Bagian Anggaran 999.03 Tahun Anggaran 2011, Laporan Keuangan Audited BUMN Tahun 2001, menjadi catatan atas laporan keuangan pada Laporan Keuangan KementerianLembaga tahun 2011 dan Laporan Ikhtisar Kementerian BUMN. Laporan Tahunan Annual Report 2011

X. Events After the Balance

Referring to Berita Acara Rekonsiliasi Data Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya BPYBDS pada P T K e r e t a A p i I n d o n e s i a P e r s e r o N o . B A -21KN.3REKONBPYBDS2012 on January 31st 2012 issued by Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Dirjen Kekayaan Negara, Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan, concluded that: 1. Kementerian Perhubungan and PT Kereta Api Indonesia Persero conclude that the value of BPYBDS for PT Kereta Api P e r s e r o by December 31st 2011 worth Rp.826.546.294.645. 2. The values consented become the basis of BPYBDS values recording for Budgeting Financial Report 999.03 Budget Year 2011. BUMN Audited Financial Report 2011, becomes memo on financial report for MinistryInstitution Financial Report 2011 and MinistryBUMN Recapitulation Report. Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis of the Companys Performance 73 Laporan Tahunan Annual Report 2011 PeningkatanPenurunan Material dari Penjualan atau Pendapatan bersih IncreaseDecrease of Sales Material or Net Income A. Penumpang Volume penumpang mengalami penurunan 5,63 hal ini dikarenakan adanya kebijakan pembatasan okupansi tempat duduk 100 untuk kenyamanan dan aling-aling dalam rangka meningkatkan keamanan terhadap penumpang untuk meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan PLH sehingga berakibat berkurangnya stamformasi, Sedangkan Pendapatan mengalami kenaikan 7,86, dikarenakan penerapan tarif batas atas pada saat peak season B. Barang Pendapatan angkutan barang mengalami kenaikan 28,18 seiring dengan kenaikan volume dan pendapatan angkutan batu bara, BBM Bahan Bakar Minyak, peti kemas, dan semen, parcel dan ONS. C. Non Angkutan KA Realisasi mengalami kenaikan sebesar 30,95 di atas tahun 2010, hal ini terkait dengan meningkatnya pendapatan pendukung angkutan KA sebesar 16,37; pendapatan tidak tercapainya pendapatan operasi angkutan KA lainnya ini dikarenakan belum optimalnya pengelolaan persewaan stasiun, peron dan parkir di lingkungan stasiun. URAIAN DESCRIPTION REALISASI REALIZATION 2010 1 2 3 4=3:2 A. Angkutan Penumpang Passenger Transport 1] Volume orang Volume person 203.115.862 191.686.591 94,37 2] Pendapatan ribu Rp. Income thousand Rp. 2.750.824.105 2.945.448.670 107,08 B. Angkutan Barang Freight Load 1] Volume ton Volume ton 18.950.467 19.340.235 102,06 2] Pendapatan ribu Rp. Income thousand Rp. 1.715.310.928 2.198.693.538 128,18 C. Non Angkutan Ribu Rp. Non Load thousand Rp. 1] Pendukung Angkutan KA Train Loading Supplement 79.079.811 92.026.718 116,37 2] Optimalisasi Aset Assets Optimalization 88.591.718 224.510.157 253,42 3] Non Angkutan KA lainnya Other Train Non-Load 22.949.056 9.978.268 43,48 4] PSO 534.798.000 623.438.000 116,57 Jumlah Total : 725.418.585 949.953.143 130,95 Total Pendapatan Operational Income Total Operasi 5.191.553.618 6.094.095.350 117,38 REALISASI REALIZATION 2011 A. Passengers volume has decreased to 5,63 due to the 100 seat occupancy limit policy for convenience and shelters in order to improve safety for passengers and also minimize accidental risk PLH that leads to decline is stamformation. On the other hand, there is a rise in income for 7.86 because of the upper limit tariff at peak season. B. Freight load has increased to28,18 due to the rise in volume and loading income of coal, oil, containers, cements, parcels and ONS service. C. Non-Train Load has increased to 30,95 in 2010, due to the rise in train load supplementary income to 16,37;. The other incomes from train loading operation have not been reached because station leasing, platforms, and parking areas at station management have not been optimized. Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis of the Companys Performance 74 Laporan Tahunan Annual Report 2011 Undang - Undang Provisions UU No 25 Tahun 2009, Tanggal 18 Juli 2009, Tentang Pelayanan Publik Perlu dilakukan penyesuaian terhadap aturan pelaksanaannya di Perusahaan khususnya menyangkut Standar Operating Procedure SOP Pelayanan A 1 UU No 2 Tahun 2012, Tanggal 14 Januari 2012, Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Pedoman bagi Perusahaan dalam hal melakukan pengadaan tanah bagi pembangunan untu kepentingan umum Sebelumnya diatur dalam Perpres nomor 36 tahun 2005 jo Perpres No 65 tahun 2006 dan Peraturan Kepala BPN Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Pengadaan tanah bagi Pelaksanaan pemb angunan untuk Kepentingan Umum B Peraturan Pemerintah Government Provisions 1 Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2011, Tanggal 8 Februari 2011, Tentang Angkutan Multimoda Pedoman dalam hal hal pelaksanaan angkutan multimoda 2 Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 2012, Tanggal 23 Februari 2012 Tentang Izin Lingkungan Pedoman Perusahaan dalam hal tata cara pengajuan ijin lingkungan, AMDAL, dsb C Peraturan Presiden Presidential Decree 1 Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2012, Tanggal 5 Januari 2012 Tentang Komite Nasional Keselamatan Transportasi Pedoman Perusahaan dalam hal terjadinya kecelakaan transportasi dan kerjasama dengan KNKT Menggantikan Keputusan Presiden Nomor 105 Tahun 1999 tentang Komite Nasi onal Keselamatan Transportasi 2 Perlu dilakukan persiapan pelaksanaan penugasan sesuai ketentuan dalam Perpres ini Peraturan Presiden nomor 83 Tahun 2011, tanggal 24 Nopember 2011, Tentang Penugasan kepada PT. Kereta Api Indonesia Persero Untuk Menyelenggarakan Prasarana dan Sarana Kereta Api Bandar Udara Soekarno-Hatta dan Jalur Lingkar Jakarta-Bogor-Depok- Tangerang-Bekasi UU No 12 Tahun 2011, Tanggal 12 Agustus 2011, Tentang Pembentukan Peraturan Perundang - undangan Mempermudah perusahaan dalam mengidentifikasi peraturan perundang - undangan berikut hierarki dan keberlakuannya dalam kaitannya dengan penyelenggaraan peraturan di perusahaan 2 3 NO DAMPAKNYA BAGI PERUSAHAAN EFFECTS FOR THE COMPANY PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LEGISLATION KETERANGAN NOTE Tabel Pengaruh Perubahan Peraturan Pemerintah The Effects of Government Ratification UU No 25 Tahun 2009, Tanggal 18 Juli 2009, on Public Service Necessary adjustment to the rules of procedures, especially concerning Standard Operating Procedure SOP for service UU No 12 Tahun 2011, Tanggal 12 Agustus 2011, easier for the company to identify the on the Establishment of laws and regulations Legislation along with the hierarchy and its implementation in relation to the implementation of regulation in the company. UU No 2 Tahun 2012, Tanggal 14 Januari 2012, on the Procurement of land for Public Interests Guidelines for the company for procurement of land for public interests. Previously regulated inPerpres nomor 36 tahun 2005 jo Perpres No 65 tahun 2006 dan Peraturan Kepala BPN Nomor 3 Tahun 2007 on the procurement of land for public interets Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2011, Tanggal 8 Februari 2011, on Multimodal Transport Guidelines for Multimodal Transport Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 2012, Tanggal 23 Februari 2012 on sphere permits. Guidelines for the procedures for filing a sphere permits Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2012, Tanggal 5 Januari 2012 on the Committee of National Transport Safety Guidelines for handling transport accidents and cooperation with the Committee of National Transport Safety Replacing Keputusan Presiden Nomor 105 Tahun 1999 on the committee of National Transport Safety Peraturan Presiden nomor 83 Tahun 2011, tanggal 24 Nopember 2011, on the Assignment for the Procurement of Infrastructures and facilities for Soekarno-Hatta International Airport railway system and Circular path for Jakarta- Bogor-Depok- Tangerang-Bekasi N e c e s s a r y p r e p a r a t i o n f o r t h e assignment Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis of the Companys Performance 75 Laporan Tahunan Annual Report 2011 Tabel Pengaruh Perubahan Peraturan Pemerintah The Effects of Government Ratification 3 D 1 Dapat dijadikan Perusahaan sebagai landasan hukum dalam menerapkan aturan larangan merokok di atas kereta api Pedoman harga jual eceran dan subsidi BBM bagi Perusahaan Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2012, Tanggal 7 Februari 2012 Tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Peraturan Menteri dan Keputusan Menteri Ministerial Provisions and Ministerial Decrees Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 188MenkesPBI2011; Nomor 7 Tahun 2011, Tanggal 28 Januari 2011, tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2012, Tanggal 7 Februari 2012 on the Reatil Price and Consumers of Certain Types of Fuel Guidelines for fuels retail price and subsidies for the company As the legal basis in implementing the “non-smoking on the train” rule 4 5 Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan atau perubahan Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 11 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, Tentang Persyaratan Teknis Peralatan Telekomunikasi Perkeretaapian Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, Tentang Persyaratan Teknis Instalasi Listrik Perkeretaapian Tanggal 17 Februari 2011, Persyaratan Teknis Peralatan Persinyalan Perkeretaapian 2 3 Dalam rencana pengusulan penyempurnaan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 9 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2012, Standar Pelayanan Minimum Untuk Angkutan Orang dengan Kereta Api Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 10 Tahun 2011, Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan M e n t e r i D a l a m N e g e r i N o m o r 188MenkesPBI2011; Nomor 7 Tahun 2011, Tanggal 28 Januari 2011, on Guidelines for Non- Smoking Areas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 9 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2012, on Standards for Minimum Service for Passenger Transport on Train Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution In arrangement for improvement and modification proprosal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 10 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, on Technical Requirements for Signal Devices for Railroad System Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution In arrangement for improvement and modification proprosal In arrangement for improvement and modification proprosal Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 11 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, on Technical Requirements for Telecommunication for Railroad System In arrangement for improvement and modification proprosal Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, on Technical Requirements for Electrical Installation for Railroad System 6 Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, Tentang Standar, Tatacara Pengujian dan Sertifikasi Kelaikan Kereta dengan Penggerak Sendiri Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, on S t a n d a r d s , Te s t i n g P r o c e d u r e s , a n d Certification for the Airworthiness of Self-Driven Trains Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution In arrangement for improvement and modification proprosal Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis of the Companys Performance NO DAMPAKNYA BAGI PERUSAHAAN EFFECTS FOR THE COMPANY PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LEGISLATION KETERANGAN NOTE 76 Laporan Tahunan Annual Report 2011 7 8 9 Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, Tentang Standar, Tatacara Pengujian dan Sertifikasi Kelaikan Lokomotif Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 15 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, Tentang Standar, Tatacara Pengujian dan Sertifikasi Kelaikan Kereta yang Ditarik Lokomotif Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 16 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2012, Tentang Standar, Tatacara Pengujian dan Sertifikasi Kelaikan Peralatan Khusus 10 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 17 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2012, Tentang Standar, Tatacara Pengujian dan Sertifikasi Kelaikan Gerbong Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan 11 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2012, Tentang Sertifikat Auditor Perkeretaapian Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan 12 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 19 Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011, Sertifikat Kecakapan Penjaga Perlintasan Kereta Api Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, on S t a n d a r d s , Te s t i n g P r o c e d u r e s , a n d Certification for the Airworthiness of Locomotives. Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution In arrangement for improvement and modification proprosal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 15 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, on S t a n d a r d s , Te s t i n g P r o c e d u r e s , a n d Certification for the Airworthiness of Locomotive- Drawn Trains. Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution In arrangement for improvement and modification proprosal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 16 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2012, on S t a n d a r d s , Te s t i n g P r o c e d u r e s , a n d Certification for the Airworthiness of Special Equipments. Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution In arrangement for improvement and modification proprosal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 17 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2012, on S t a n d a r d s , Te s t i n g P r o c e d u r e s , a n d Certification for the Airworthiness of Cars. Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution In arrangement for improvement and modification proprosal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2012, on Certification for Railroad System Auditors. Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution In arrangement for improvement and modification proprosal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 19 Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011 on Certification for Proficiency of Railway Crossing Guards. Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution In arrangement for improvement and modification proprosal 13 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 20 Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011, Tentang Akreditasi Badan Hukum atau Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Perkeretaapian Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 20 Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011, Accreditation for Corporations or Educational and Training Institutions for Railroad System Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution In arrangement for improvement and modification proprosal Tabel Pengaruh Perubahan Peraturan Pemerintah The Effects of Government Ratification Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis of the Companys Performance NO DAMPAKNYA BAGI PERUSAHAAN EFFECTS FOR THE COMPANY PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LEGISLATION KETERANGAN NOTE 77 Laporan Tahunan Annual Report 2011 14 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 21 Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011, Tentang Sertifikat Kecakapan Pengatur Perjalanan Kereta Api dan Pengendali Perjalanan Kereta Api Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan 15 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 22 Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011, Tentang Sertifikat Inspektur Perkeretaapian Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan 16 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 23 Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011, Tentang Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan 17 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2011, Tanggal 24 Februari 2011, Tentang Sertifikat Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan 18 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 30 Tahun 2011, Tanggal 24 Februari 2011, Tentang Tata cara Pengujian dan Pemberian Sertifikat Prasarana Perkeretaapian Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan 19 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 2011, Tanggal 25 Februari 2011, Tentang Standar dan Tata cara P erawatan Prasarana Perkeretaapian Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan 20 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2011, Tanggal 25 Februari 2011, Tentang Standar dan Tata cara Perawatan Prasarana Perkeretaapian Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 21 Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011, Tentang Sertifikat Kecakapan Pengatur Perjalanan Kereta Api dan Pengendali Perjalanan Kereta Api Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution In arrangement for improvement and modification proprosal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 22 Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011, On Certification for Railroad System Inspectors. Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution In arrangement for improvement and modification proprosal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 23 Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011, on Certification for the Proficiency of Railroad System Crews. Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution In arrangement for improvement and modification proprosal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2011, Tanggal 24 Februari 2011, on Certification for Technical Requirements for Station Buildings. Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution In arrangement for improvement and modification proprosal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 30 Tahun 2011, Tanggal 24 Februari 2011, on Testing Procedures and Certification for Railroad System Infrastructures. Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution In arrangement for improvement and modification proprosal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 2011, Tanggal 25 Februari 2011, on Standards and Procedures for the Maintanance of Railroad System Infrastructures. Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution In arrangement for improvement and modification proprosal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2011, Tanggal 25 Februari 2011, on Standards and Procedures of the Maintanance of Railroad System Infrastructures. Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution In arrangement for improvement and modification proprosal Tabel Pengaruh Perubahan Peraturan Pemerintah The Effects of Government Ratification Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis of the Companys Performance NO DAMPAKNYA BAGI PERUSAHAAN EFFECTS FOR THE COMPANY PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LEGISLATION KETERANGAN NOTE 78 26 Peraturan Menteri BUMN PER -01MBU2011, Tanggal 1 Agustus 2011, Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan dan pelaksanaan di Perusahaan agar sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance Laporan Tahunan Annual Report 2011 21 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 33Tahun 2011, Tanggal 25 Februari 2011, Tentang Jenis, Kelas dan Kegiatan di Stasiun Kereta Api Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan 22 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 36 Tahun 2011, Tanggal 28 Februari 2011, Tentang Perpotongan dan atau Persinggungan Antara Jalur Kereta Api dengan Bangunan Lain Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan 23 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 74 Tahun 2011, Tanggal 12 Juli 2011, Tentang Penyelenggaraan kewajiban Pelayanan Publik Angkutan Orang dengan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi Tahun Anggaran 2011 Dasar pelaksanaan PSO tahun 2011 Implementation Guide for PSO in 2011 24 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 8 tahun 2012, Tanggal 26 Januari 2012, Tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Multimoda Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan 25 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2012, Tanggal 10 Februari 2012 Tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Angkutan Orang dengan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi Tahun Anggaran 2012 Dasar pelaksanaan PSO tahun 2012 bagi perusahaan Implementation Guide for PSO in 2012 Tabel Pengaruh Perubahan Peraturan Pemerintah The Effects of Government Ratification Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 33Tahun 2011, Tanggal 25 Februari 2011, on the Types, Classes, and Activities in Train Stations. Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution In arrangement for improvement and modification proprosal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 36 Tahun 2011, Tanggal 28 Februari 2011, on the Intersection andor Intersection of the railway line with the other Buildings. Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution In arrangement for improvement and modification proprosal Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 74 Tahun 2011, Tanggal 12 Juli 2011, on the Implementation of Public Service Obligations for the Transport of Economy Class Train in Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 8 tahun 2012, Tanggal 26 Januari 2012, on the Implementation and Undertaking of Multimodal Transport. Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2012, Tanggal 10 Februari 2012 on the Implementation of Public Service Obligationns for the Transport of Economy Class Train in 2012. Peraturan Menteri BUMN PER -01MBU2011, Tanggal 1 Agustus 2011, on the Good Corporate Governance in State Owned Enterprises. Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their execution in accordance with the p r i n c i p l e o f G o o d C o r p o r a t e Governance Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis of the Companys Performance NO DAMPAKNYA BAGI PERUSAHAAN EFFECTS FOR THE COMPANY PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LEGISLATION KETERANGAN NOTE 79 Laporan Tahunan Annual Report 2011 Tabel Pengaruh Perubahan Peraturan Pemerintah The Effects of Government Ratification 27 Keputusan Menteri BUMN No KEP -236MBU2011, tanggal 15 Nopember 2011, Pendelegasian Sebagian Kewenangan danatau Pemberian Kuasa Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sebagai Wakil Pemerintah Selaku Pemegang SahamRUPS Pada Perusahaan Perseroan Persero dan Perseroan Terbatas Serta Pemilik Modal Pada Perusahaan Umum Perum Kepada Direksi, Dewan KomisarisDewan Pengawas dan pejabat Eselon I di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara Penerapan pelaksanaan peraturan ini yang jawantahkan dalam pembagian kewenangan di lingkup Direksi dan Komisaris di Perusahaan seperti dalam hal pelaksanaan kerjasama KSO, BOT, BTO, dst 28 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER -06MBU2011, Tanggal 30 Desember 2011, Tentang Pedoman Pendayagunaan Aktiva Tetap Badan Usaha Milik Negara Pedoman pelaksanaan tata cara optimalisasi aktiva tetap dan pemahaman menyeluruh tentang perbedaan KSO, sewa, BOT, BTO dll. 29 Peraturan Menteri BUMN PER -01MBU2012, Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara Sebagai pedoman perusahaan dalam hal pengangkatan dan pemberhentian Direksi Perusahaan 30 Surat Edaran Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor B.31PHIJSKI2012, Tanggal 20 Januari 2012, Pelaksanaan Putusan MK Nomor 27PUU -IX2011 31 Peraturan Menteri Energi dan SDM Nomor 8 Tahun 2012, Tanggal 24 Februari 2012, Tentang Pelaksanaan Peraturan Presiden tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak 32 Kesepakatan Bersama antara Kejaksaan, Kepolisian dan KPK No KEP- 049AJ.A032012, B23III2012 dan SPJ -3901032012 Tahun 2012, Tanggal 29 Maret 2012, Tentang Optimalisasi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Pemahaman tentang PKWT dalam kaitannya dengan pemborongan pekerjaan atau penyedia jasa buruh sesuai dengan ketentuan ini Pedoman pelaksanaan Perpres tentang harga jual eceran yang dapat diterapkan sebagai pedoman di perusahaan Mempermudah dalam hal meminta bantuan kerjasama instansi dalam hal menyelenggarakan pemberantasan tindak korupsi Keputusan Menteri BUMN No KEP - 236MBU2011, tanggal 15 Nopember 2011, on Delegating some of authority andor power granting State Mininser of State Owned E n t e r p r i s e s a s R e p r e s e n t a t i v e f r o m Government as Shareholder[s] Perusahaan Perseroan Persero and Perseroan Terbatas, and also as Equity Owner of Perusahaan Umum Perum, to the Board of Directors, Board of CommisionersBoard of Supervisors and first-echelon officials in the Ministry of State Owned Enterprises. The implementation manifests in authority division of directors and commissioners in the company, for instance in cooperation with KSO, BOT, BTO, and such. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER -06MBU2011, Tanggal 30 Desember 2011, on Guidelines of Utilization of Fixed Assets of BUMN Guidelines for the implementation of optimization procedures for fixed assets and a thorough understanding of the differences in KSO, leasings, BOT, BTO and such. Peraturan Menteri BUMN PER -01MBU2012, on Requirements and Procedures of Appointment and Dismissal of Members of Board of Directors in BUMN. Guidelines for the company for appointment and dismissal of board members. Surat Edaran Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor B.31PHIJSKI2012, Tanggal 20 Januari 2012, Pelaksanaan Putusan MK Nomor 27PUU - IX2011 Understanding of PWKT in relation with P e m a h a m a n t e n t a n g P K W T d a l a m kaitannya dengan contracted works or labor service providers in accordance with this provision Peraturan Menteri Energi dan SDM Nomor 8 Tahun 2012, Tanggal 24 Februari 2012, on the Implementation of the Presidential Decree on Fuels Price Retail and Consumer Types. Guidelines for the implementation of presidential decree for retail prices that can be applied as guidance in the company. Mutual Agreement of the Judicary, the Police, and KPK No KEP-049AJ.A032012, B23III2012 and SPJ -3901032012 in 2012, on March 29th 2012, on the Optimization of the Corruption Eradication Facilitating cooperation in terms of assistance request to agencies in the implementation of the eradication of corruption. Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis of the Companys Performance NO DAMPAKNYA BAGI PERUSAHAAN EFFECTS FOR THE COMPANY PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LEGISLATION KETERANGAN NOTE 80 Pengaruh Perubahan Kebijakan Akuntansi Penerapan Standar Akuntansi Keuangan baru dan revisi PSAK dan Interpretasi Standar Keuangan ISAK a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya: = PSAK 1 revisi 2009, Penyajian Laporan Keuangan Standar revisi ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan keuangan konsolidasian, termasuk revisi judul laporan keuangan konsolidasian. Standar revisi ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan keuangan konsolidasian, termasuk revisi judul laporan keuangan konsolidasian. Sebagai hasil dari penerapan standar revisi ini, Perusahaan dan entitas anak menyajikan semua perubahan pemilik dalam ekuitas pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas disajikan dalamlaporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Informasi komparatif disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar. = PSAK 4 revisi 2009, Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. Standar revisi ini secara khusus mengatur diantaranya akuntansi untuk perubahan kepemilikan pada entitas anak, akuntansi kehilangan pengendalian pada entitas anak dan informasi yang harus diungkapkan oleh suatu entitas agar pembaca laporan keuangan dapat menilai sifat hubungan antara entitas dan entitas anak. Akibat dari penerapan standar ini menghasilkan: = Penyajian kepentingan non pengendali dalam laporan posisi keuangan konsolidasian di ekuitas, terpisah dari kepemilikan induk. Jumlah laba rugi komprehensif harus diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali dan bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non pengendali menjadi defisit. Akuntansi untuk investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri entitas induk, dengan menggunakan biaya perolehan atau sesuai dengan PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Perusahaan memilih menggunakan metode biaya untuk investasi pada entitas anak dan perusahaan asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri entitas induk, yang disajikan dalam informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian. = PSAK 7 revisi 2010, Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen antara mereka. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya pengungkapan atas kompensasi secara keseluruhan dan masing-masing kategori kompensasi yang diberikan kepada semua personil manajemen kunci juga diharuskan. Perusahaan dan entitas anak telah mengevaluasi hubungan antara pihak-pihak berelasi dan mengungkapkannya sesuai dengan standar revisi ini dan dilakukan secara retrospektif. Laporan Tahunan Annual Report 2011 Effects of Bookkeeping Policy Changes New Bookkeeping Standards Implementation BSI and Revisions and Financial Standards Interpretation FSI a. Standards effective in the current fiscal year In the current fiscal year, the Company and its subsidiaries have implemented every new and revised standards as well as interpretations relevant to its operations and effective for a period since 1st January 2012. The standards and interpretations are issued by the Bookkeeping Standard Board of the Indonesian Accounting Circle. The implementation affected the Companys and its subsidiaries accounting policies in terms of its presentation and consolidation for the current and previous years: = BSI 1 2009 revision. This revision regulates the changes in format and content of the financial consolidation report, including report title revision. This revision regulates the changes in format and content of the financial consolidation report, including report title revision. As a result of the implementation, the Company and its subsidiaries presented equity ownership transfers in the equity consolidation amendment report. All equity non-ownership changes are presented in a comprehensive profit and loss consolidation report. Comparative information is represented, adjusted to standard. = BSI 4 2009 revision. Separate Financial Consolidation and Financial Reports. This revision regulates especially accounts for ownership changes in subsidiaries, loss of control on subsidiaries, and information to be reported by an entity so that report readers could assess parent and subsidiary relations. The results of the implementation are: = Non-controlling interest in the equity financial consolidation report is separated from parent ownership. Comprehensive profit and loss amounts must be attributed to the parent entity and non-controlling interests, even though this causes deficit in the non- controlling interests. Accounting for investing in the subsidiary and association in the parents financial report using material costs or in accordance with BSI 55, Financial Instrument: Acknowledgement and Enumeration. The Company elects to use the cost to investment in subsidiary and association method in the parents financial report, presented as addendum in the consolidation financial report. = BSI 7 2010 revision. Disclosing of Related Parties. This standard extends the definition of related parties and disclosing of such, transactions, and balance, including commitments made. The standard also requires disclosing of relations between the parent and subsidiary, regardless of transactions made. Further, the disclosure or total compensation of each or particular compensation categories made on every key management personnel is required. The Company and its subsidiary have evaluated the relations of related parties and disclosed in accordance with the standards of this revision and have conducted it retrospectively. Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis of the Companys Performance 81 Laporan Tahunan Annual Report 2011 Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa mendatang: = PSAK 2 revisi 2009, Laporan Arus Kas = PSAK 3 revisi 2010, Laporan Keuangan Interim = PSAK 5 Revisi 2009, Segmen Operasi = PSAK 8 Revisi 2010, Peristiwa Setelah Periode Pelaporan = PSAK 12 Revisi 2009, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama = PSAK 15 Revisi 2009, Investasi pada entitas Asosiasi = PSAK 19 Revisi 2010, Aset Tak Berwujud = PSAK 22 Revisi 2010, Kombinasi Bisnis = PSAK 23 Revisi 2010, Pendapatan. = PSAK 25 Revisi 2009, Kebijakan Akuntansi Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan = PSAK 48 Revisi 2009, Penurunan Nilai Aset. = PSAK 57 Revisi 2009, Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset. = PSAK 58 Revisi 2009, Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset = ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan = ISAK 11, Distribusi Aset Non Kas Kepada Pemilik = ISAK 14, Aset Takberwujud - Biaya situs Web = ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai. b. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan tapi belum diterapkan Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012: l PSAK 10 revisi 2010, Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing l PSAK 13 revisi 2011,Properti Investasi l PSAK 16 revisi 2011, Aset Tetap l PSAK 18 revisi 2010, Akuntansi dan PelaporanProgram Manfaat Purnakarya l PSAK 24 revisi 2010, Imbalan Kerja l PSAK 26 revisi 2011, Biaya Pinjaman l PSAK 28 revisi 2011, Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian l PSAK 30 revisi 2011, Sewa l PSAK 33 revisi 2011, Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum l PSAK 34 revisi 2010, Kontrak Konstruksi l PSAK 36 revisi 2011, Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa l PSAK 45 revisi 2011, Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba l PSAK 46 revisi 2010, Pajak Penghasilan l PSAK 50 revisi 2010, Instrumen Keuangan: Penyajian l PSAK 53 revisi 2010, Pembayaran Berbasis Saham l PSAK 55 revisi 2011, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran l PSAK 56 revisi 2011, Laba Per Saham l PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan l PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah l PSAK 62, Kontrak Asuransi l PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi l PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral l ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri The following are new and revised standards and interpretations implemented in the consolidation financial report. The implementation does not influence significant changes on the amount reported in the consolidation financial report yet affect future accounting transactions: = BSI 2 2009 revision, Cash Flow Report = BSI 3 2010 revision, Interim Financial Report = BSI 5 2009 revision, Operation Segment = BSI 8 2010 revision, Post-report Events = BSI 12 2009 revision, Participation in Joint Ventures = BSI 15 2009 revision, Investment in Association entities = BSI 19 2010 Revision, Intangible Assets = BSI 22 2010 Revision, Business Combination = BSI 23 2010 revision, Profits = BSI 25 2009 revision, Accounting Changes, Estimation, and Error Policies = BSI 48 2009 Revision, Asset Depreciation = BSI 57 2009 revision, Provision, Contingency Liability, and Assets. = BSI 58 2009 revision, Noncurrent Assets Owned for Sale and Terminated Operations Provision, Contingency Liability, and Assets. = FSI 10, Customer Loyalty Programme = FSI 11, Non-cash Asset Distribution to Owners = FSI 14, Intangible Assets, Webpage cost = FSI 17, Interim Financial Report and Depreciation b. Standards effective in the current fiscal year but not effected on or after 1st January 2012: BSI 10 2010 revision, Effects on Foreign Exchange Changes l BSI 13 2011 revision, Investment Property l BSI 16 2011 revision, Fixed Assets l BSI 18 2010 revision, Accounting and Pension Benefits l BSI 24 2010 revision, Allowance l BSI 26 2011 revision, Loan Costs l BSI 28 2011 revision, Loss Insurance Contract Records l BSI 30 2011 revision, Rent l BSI 33 2011 revision, Soil Exfoliation and Ecosystem Management on General Mines l BSI 34 2010 revision, Construction Contracts l BSI 36 2011 revision, Loss Insurance Contract Records l BSI 45 2011 revision, Non-profit Entity Financial Report l BSI 46 2010 revision, Income Tax l BSI 50 2010 revision, Financial Instrument: Presentation l BSI 53 2010 revision, Stock-based Payments l BSI 55 2011 revision, Financial Instrument: Acknowledgement and Enumeration l BSI 56 2011 revision, Profit per Share l BSI 60, Financial Instrument: Disclosure l BSI 61, Government Donation and Disclosure of Government Donation l BSI 62, Insurance Contract l BSI 63, Financial Report in Hyperinflation Economy l BSI 64, Exploration and Evaluation of Mineral Mining l FSI 13, Net Investment Value Protection in Foreign Ventures l FSI 15, FSI 24 – Fixed-return Assets, Minimum Funding Requirements, and Its Interactions Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis of the Companys Performance 82 Laporan Tahunan Annual Report 2011 l ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya l ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi l ISAK 18, Bantuan Pemerintah - TidakBerelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi l ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi l ISAK 20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya l I S A K 2 2 , P e r j a n j i a n K o n s e n s i J a s a : Pengungkapan l ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif l ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa. l ISAK 25, Hak Atas Tanah l ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013: l PSAK 38 revisi 2012 Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali l ISAK 21, Perjanjian Kontrak Real Estat Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian l l FSI 18, Government Assistance – Non-specific relations to Operations l FSI 19, Representation Approaches in BSI 63: Financial Report in Hyperinflation Economy l FSI 20, Income Tax – Changes in the Entitys or Its Shareholders Tax Status l FSI 22, Service Concession Agreement: Disclosure l FSI 23, Operational Rents - Intensive l FSI 24, Substance Evaluation on Transaction Involving Legal Leases l FSI 25, Land Rights l FSI 26, Reassessment of Inherent Derivatives Effective in a period on or after 1st January 2013: l BSI 38 2012 Revision, Business Combination of Mutual Control l FSI 21, Real Estate Agreement Contract As of the publication of the consolidation financial report, the management is evaluating the effects of the standards and interpretations on the consolidation report. FSI 16, Concession Service Agreement Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis of the Companys Performance 83 Investasi Investment Laporan Tahunan Annual Report 2011 Tabel PROGRES INVESTASI INVESTMENT PROGRESS Dalam Juta Rupiah In millions of Rupiah 2010 Realization ANGGARAN Budget REALISASI Realization 5:3 5:4 1 3 4 5 6 7 1 Sarana Rollingstock - 3.548.299 951.439 - 26,81 2 Prasarana Infrastructures - 1.045.913 96.078 - 9,19 3 Fasilitas Facilities 480 151.681 11.771 2.454,42 7,76 4 Anak Perusahaan Subsidiaries - 171.869 66.512 - 38,70 JUMLAH Total 480 4.917.762 1.125.801 234.737,48 22,89 NO U R A I A N Description TAHUN 2011 RASIO Ratio 2 Tabel INVESTASI INVESTMENT REALISASI TAHUN 2010 Tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.1.125.800,98 juta atau 22,89 terhadap anggaran Rp. 4.917.761,76 juta. Investasi yang terealisasi BASTO antara lain: Pengadaan Lok CC 204, Lok CC 205, KKBW dan Bogie TB398, Pengadaan wesel, rel dan SSP St. Lemah Abang, Mesin balancing rotor TM BY Lahat dan Mesin Test Shock Absorber, serta Tambahan modal disetor untuk PT. KCJ. In 2011, the realized investment was Rp1,125,800.90 million or 22.89 of the allotted Rp4,917,761.76 million. The realized investment include: Procurement of locomotives CC 204, CC 205, KKBW, and Bogie RB398, whistles, rail, and SSP at Lemah Abang Station, rotor balancing machine at TM BY Lahat, shock absorber test machine, and additional capital remitted to PT. KJC. Dalam Juta Rupiah In millions of Rupiah Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis of the Companys Performance ANGGARAN BUDGET 2011 PRA PROSES PROCESS BID BID KETERANGAN NOTE 1 2 3 4 5[4:3] 6 7[6:3] 8 9[8:3] 10 11[10:3] 12 1 Sarana Rolling Stock 2 Prasarana Infrastructure 3 Fasilitas Facilities 4 Anak Perusahaan Subsidiaries JUMLAH TOTAL NO BASTO INVESTASI INVESTMENT KONTRAK CONTRACT BASTO: CC 204, Lok CC 205, KKBW dan Bogie TB398 Pengadaan Lok BASTO : rel dan SSP St. Lemah Abang Pengadaan wesel, BASTO : rotor TM BY Lahat dan Mesin Test Shock Absorber Mesin balancing BASTO : disetor PT. KCJ Tambahan modal BASTO: Lok CC 204, Lok CC 205, KKBW and Bogie TB398 procurement BASTO : Whistle, rail, and SSP at Lemah Abang St. BASTO : TM BY Lahat rotor balancing machine Shock Absorber Test machine BASTO : surplus is remitted PT. KCJ 3.548,30 1.045,91 151,68 171,87 4.917,76 121,50 87,24 20,00 - 228,74 3,42 8,34 13,19 - 4,65 927,80 279,71 62,25 61,45 1.331,20 26,15 26,74 41,04 35,75 27,07 1.368,67 275,20 51,95 28,49 1.724,31 38,57 26,31 34,25 16,58 35,06 26,81 9,19 7,76 38,70 22,89 951,44 96,08 11,77 66,51 1.125,80 84 Laporan Tahunan Annual Report 2011 Realisasi Investasi Tahun 2011 terealisasi BASTO sebesar Rp. 1.125,80 Milyar atau 22,89 dengan rincian sebagai berikut: ? Lokomotif Locomotives Rp. 593,4 Milyar billion ? Bogie TB 398 Rp. 41,4 Milyar billion ? Gerbong Cars Rp. 316,5 Milyar billion ? Infrastruktur Divre III SS Reg. Div. III Infrastrucure Rp. 83,8 Milyar billion ? Sertifikasi tanah Land deed Rp. 12,2 Milyar ? Mesin Balancing rotor dan tes Rotor Balancing Machine and TM test rotor rotor TM Rp. 2,7 Milyar billion ? Data centre dan instalasi Perangkat pendukungnya Data centre equipment Rp. 1,4 Milyar billion ? Sistem keuangan dan SDM berbasis SAP Financial system and SAP-based HR Rp. 7,8 Milyar billion ? Tambahan Modal disetor Ke PT KCJ Capital remitted to PT. KJC Rp. 66,5 Milyar billion Rp. 1.125,8 Milyar billion Proses Kontrak sebesar Rp. 1.724,31 Milyar atau 35,06, Proses BID sebesar Rp. 1.331,21 Milyar atau 27,07, PRA BID sebesa Rp. 228,74 Milyar atau 4,65 terhadap anggaran Tahun 2011 sebesar Rp. 4.917,76 Milyar. Investment realization in 2011 BASTO is Rp1,125.8 billion or 22.89, as follows: The Contract Process amounted Rp1,724.31 billion or 35.06. The BID process amounted Rp1,331.21 billion or 27.07. Pre Bid process amounted to Rp.228.74 billion or 4,65 of the 2011 budget of Rp.4,917.76 billion. billion Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis of the Companys Performance 85 Proyeksi investasi Tujuan dilakukannya investasi adalah untuk peningkatan pelayanan, memperpanjang umur ekonomis, peningkatan keandalan perawatan, dan ekspansi baik di bidang sarana, prasarana, fasilitas, SDM, maupun teknologi informasi. Investment Projection Tabel Proyeksi investasi sarana untuk pengembangan Rolling Stock Investment Projection No Jenis Sarana Type 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 Lokomotif CC 204 CC 204 locomotive 65 35 2 Lokomotif CC 205 CC 205 locomotive 6 20 24 3 KKBW 50 Ton 740 400 230 4 PPCW 520 400 280 5 KRDI 4 6 KRL Ex Jepang 200 200 200 200 200 Note : belum memperhitungkan investasi untuk replacement discounted from replacement investment Tabel Proyeksi Nilai Investasi Sarana untuk Pengembangan Rolling Stock Investment Projection No Jenis Sarana 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 Lokomotif CC 204 CC 204 locomotive 1.462,5 787 2 Lokomotif CC 205 CC 205 locomotive 172,8 576 691,2 3 KKBW 50 Ton 518 280 161 4 PPCW 50 Ton 234 180 126 5 KRDI 121 6 KRL 0 204,3 204,3 204,3 204,3 204,3 Jumlah Total 942,8 1.361,3 2.645 991,8 204,3 204,3 Tabel Proyeksi Nilai Investasi Pengembangan Prasarana dan Fasilitas Stock and Intfrastructure Investment Projection No Prasarana dan Fasilitas Description 2012 2013 1014 2015 2016 Sumatera Selatan 1 Stasiun Emplasemen 2009 Station and Emplacements 2009 219,7 2 Infrastruktur 2011 Infrastructure 2011 290,3 3 Infrastruktur Infrastructure 362,6 1.857,4 4 Fasilitas BY Depot BY Facility Depot 65,8 205,6 5 1 unit MTT 200 unit boufer 2011 1 unit MTT 200 unit boufer 2011 51 6 1 unit MTT, 1 unit PBR 1 unit MTT, 1 unit PBR 38,4 Jawa Java 7 Prasarana Pendukung 2011 Supporting Structures 2011 124,6 8 Prasarana Pendukung Supporting Structures 113,4 9 Fasilitas Pendukung 2011 Supporting Facilities 2011 56,8 10 Fasilitas Pendukung Supporting Facilities 47,5 11 Infrastruktur ke Bandara Soetta Infrastructure to Soetta 1617,9 482,1 12 Infrastruktur Jabodetabek Jabodetabek Infrastructure 1377,4 484,65 484,65 484,65 484,65 Total Prasarana Fasilitas Total Infrastrucutre Facilities 4.365,4 3.029,75 484,65 484,65 484,65 Laporan Tahunan Annual Report 2011 Investment is aimed to extend service life, reliability, and to expand current infrastructure and facilities, human resources, and IT. Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis of the Companys Performance 86 Anak Perusahaan Subsidiaries 1. PT Reska Mulia Usaha Bandung Restoran Kereta Api The railways restaurant 2. PT Railink Jakarta Pengusahaan Kereta Api Bandara Airport railways concession 3. PT KAI Commuter Jabodetabek Jakarta Pengusahaan Kereta Api Jabodetabek Jabodetabek railways concession 4. PT KA Pariwisata Jakarta Bidang Pariwisata Kereta Api Tourism railways 5. PT KA Logistik Jakarta Bidang Layanan Distribusi Logistik Berbasis Kereta Api Logistic distribution service train 6. PT KA Properti Manajemen Jakarta Bidang Pengelolaan Aset Properti Perkeretaapian Railway property asset management January 1, 2001 In the development stage In 2009 In 2010 In 2009 In 2010 Mulai Beroperasi Persentase Jumlah Aset Start of Kepemilikan Sebelum Eliminasi Jumlah Modal Entitas Anak Domisili Kegiatan Pokok Commercial Percentage of Total assets before 1 Januari 2001 95.01 22,218,623,734 5,249,000,000 Dalam Tahap 60.00 106,367,194,658 100,000,000,000 Disetor Tahun 2010 99.90 26,182,766,490 24,775,000,000 No. Subsidiaries Domicile Principal activity operations ownership elimination Total paid in capital Pengembangan Tahun 2009 99.76 388,829,259,641 210,364,000,000 Tahun 2009 99.90 43,129,227,280 24,775,000,000 Tahun 2010 99.90 17,590,219,588 24,775,000,000 Perusahaan memiliki baik langsung maupun tidak langsung lebih dari 50 saham entitas anak: The Company holds directly or otherwise 50 of the share emitted by its subsidiaries Laporan Tahunan Annual Report 2011 Anak Perusahaan Subsidiaries PT. Kereta Api Indonesia Persero memiliki enam anak perusahaan, yaitu : 1. PT. Restorasi Multi Usaha 2. PT. Railink 3. PT KAI Commuter Jabodetabek 4. PT. KA Property Management 5. PT. KA Pariwisata 6. PT. KA Logistik PT. Kereta Api Indonesia Persero controls six subsidiaries: 1. PT. Restorasi Multi Usaha 2. PT. Railink 3. PT KAI Commuter Jabodetabek 4. PT. KA Property Management 5. PT. KA Pariwisata 6. PT. KA Logistik Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis of the Companys Performance 87

a. PT. RESTORASI MULTI USAHA PT. RMU