X. Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca
Berdasarkan Berita Acara Rekonsiliasi Data Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya BPYBDS pada
P T K e r e t a A p i I n d o n e s i a P e r s e r o N o . B A - 21KN.3REKONBPYBDS2012 tanggal 31 Januari 2012 yang
diterbitkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Dirjen Kekayaan Negara, Direktorat Kekayaan Negara
Dipisahkan disepakati:
1. Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia Persero sepakat bahwa nilai BPYBDS pada PT Kereta Api
P e r s e r o p e r 3 1 D e s e m b e r 2 0 11 s e b e s a r Rp.826.546.294.645.
2. Nilai yang disepakati tersebut menjadi dasar pencatatan nilai BPYBDS pada Laporan Keuangan Bagian Anggaran 999.03
Tahun Anggaran 2011, Laporan Keuangan Audited BUMN Tahun 2001, menjadi catatan atas laporan keuangan pada
Laporan Keuangan KementerianLembaga tahun 2011 dan Laporan Ikhtisar Kementerian BUMN.
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
X. Events After the Balance
Referring to Berita Acara Rekonsiliasi Data Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya BPYBDS
pada P T K e r e t a A p i I n d o n e s i a P e r s e r o N o . B A -21KN.3REKONBPYBDS2012 on January 31st 2012
issued by Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Dirjen Kekayaan Negara, Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan,
concluded that:
1. Kementerian Perhubungan and PT Kereta Api Indonesia Persero conclude that the value of
BPYBDS for PT Kereta Api P e r s e r o by December 31st 2011 worth Rp.826.546.294.645.
2. The values consented become the basis of BPYBDS values recording for Budgeting Financial Report
999.03 Budget Year 2011. BUMN Audited Financial Report 2011, becomes memo on financial report for
MinistryInstitution Financial Report 2011 and MinistryBUMN Recapitulation Report.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
73
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
PeningkatanPenurunan Material dari Penjualan atau Pendapatan bersih
IncreaseDecrease of Sales Material or Net Income
A. Penumpang Volume penumpang mengalami penurunan 5,63 hal ini dikarenakan adanya kebijakan pembatasan okupansi
tempat duduk 100 untuk kenyamanan dan aling-aling dalam rangka meningkatkan keamanan terhadap penumpang untuk
meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan PLH sehingga berakibat berkurangnya stamformasi, Sedangkan Pendapatan
mengalami kenaikan 7,86, dikarenakan penerapan tarif batas atas pada saat peak season
B. Barang Pendapatan angkutan barang mengalami kenaikan 28,18 seiring dengan kenaikan volume dan pendapatan
angkutan batu bara, BBM Bahan Bakar Minyak, peti kemas, dan semen, parcel dan ONS.
C. Non Angkutan KA Realisasi mengalami kenaikan sebesar 30,95 di atas tahun 2010, hal ini terkait dengan
meningkatnya pendapatan pendukung angkutan KA sebesar 16,37; pendapatan tidak tercapainya pendapatan operasi
angkutan KA lainnya ini dikarenakan belum optimalnya pengelolaan persewaan stasiun, peron dan parkir di
lingkungan stasiun.
URAIAN DESCRIPTION
REALISASI REALIZATION 2010
1 2
3 4=3:2
A. Angkutan Penumpang Passenger Transport
1] Volume orang Volume person 203.115.862 191.686.591 94,37
2] Pendapatan ribu Rp. Income thousand Rp.
2.750.824.105 2.945.448.670 107,08
B. Angkutan Barang Freight Load
1] Volume ton Volume ton 18.950.467 19.340.235
102,06 2] Pendapatan ribu Rp. Income thousand Rp.
1.715.310.928 2.198.693.538 128,18
C. Non Angkutan Ribu Rp. Non Load thousand Rp.
1] Pendukung Angkutan KA Train Loading Supplement 79.079.811 92.026.718
116,37 2] Optimalisasi Aset Assets Optimalization
88.591.718 224.510.157 253,42
3] Non Angkutan KA lainnya Other Train Non-Load 22.949.056 9.978.268
43,48 4] PSO
534.798.000 623.438.000 116,57
Jumlah Total : 725.418.585 949.953.143
130,95 Total Pendapatan
Operational Income Total Operasi
5.191.553.618 6.094.095.350 117,38
REALISASI REALIZATION 2011
A. Passengers volume has decreased to 5,63 due to the 100 seat occupancy limit policy for convenience and
shelters in order to improve safety for passengers and also minimize accidental risk PLH that leads to decline is
stamformation. On the other hand, there is a rise in income for 7.86 because of the upper limit tariff at peak
season.
B. Freight load has increased to28,18 due to the rise in volume and loading income of coal, oil, containers,
cements, parcels and ONS service. C. Non-Train Load has increased to 30,95 in 2010, due to
the rise in train load supplementary income to 16,37;. The other incomes from train loading operation have not
been reached because station leasing, platforms, and parking areas at station management have not been
optimized.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
74
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
Undang - Undang Provisions
UU No 25 Tahun 2009, Tanggal 18 Juli 2009, Tentang Pelayanan Publik
Perlu dilakukan penyesuaian terhadap aturan pelaksanaannya di Perusahaan
khususnya menyangkut Standar Operating Procedure SOP Pelayanan
A
1
UU No 2 Tahun 2012, Tanggal 14 Januari 2012, Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum Pedoman bagi Perusahaan dalam hal
melakukan pengadaan tanah bagi pembangunan untu kepentingan umum
Sebelumnya diatur dalam Perpres nomor 36 tahun 2005 jo Perpres No 65 tahun 2006
dan Peraturan Kepala BPN Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Pengadaan tanah bagi
Pelaksanaan pemb angunan untuk Kepentingan Umum
B Peraturan Pemerintah Government Provisions
1 Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2011, Tanggal 8 Februari 2011, Tentang Angkutan Multimoda
Pedoman dalam hal hal pelaksanaan angkutan multimoda
2 Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 2012, Tanggal 23 Februari 2012 Tentang Izin Lingkungan
Pedoman Perusahaan dalam hal tata cara pengajuan ijin lingkungan, AMDAL, dsb
C Peraturan Presiden
Presidential Decree 1 Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2012, Tanggal
5 Januari 2012 Tentang Komite Nasional Keselamatan Transportasi
Pedoman Perusahaan dalam hal terjadinya kecelakaan transportasi dan kerjasama
dengan KNKT Menggantikan Keputusan Presiden Nomor
105 Tahun 1999 tentang Komite Nasi onal Keselamatan Transportasi
2 Perlu dilakukan persiapan pelaksanaan
penugasan sesuai ketentuan dalam Perpres ini Peraturan Presiden nomor 83 Tahun 2011, tanggal 24
Nopember 2011, Tentang Penugasan kepada PT. Kereta Api Indonesia Persero Untuk Menyelenggarakan
Prasarana dan Sarana Kereta Api Bandar Udara Soekarno-Hatta dan Jalur Lingkar Jakarta-Bogor-Depok-
Tangerang-Bekasi UU No 12 Tahun 2011, Tanggal 12 Agustus 2011,
Tentang Pembentukan Peraturan Perundang - undangan
Mempermudah perusahaan dalam mengidentifikasi peraturan perundang -
undangan berikut hierarki dan keberlakuannya dalam kaitannya dengan
penyelenggaraan peraturan di perusahaan 2
3
NO DAMPAKNYA BAGI PERUSAHAAN
EFFECTS FOR THE COMPANY PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
LEGISLATION KETERANGAN
NOTE
Tabel Pengaruh Perubahan Peraturan Pemerintah The Effects of Government Ratification
UU No 25 Tahun 2009, Tanggal 18 Juli 2009, on Public Service
Necessary adjustment to the rules of procedures, especially concerning Standard Operating
Procedure SOP for service
UU No 12 Tahun 2011, Tanggal 12 Agustus 2011, easier for the company to identify the on the
Establishment of laws and regulations Legislation along with the hierarchy and its
implementation in relation to the implementation of regulation in the company.
UU No 2 Tahun 2012, Tanggal 14 Januari 2012, on the Procurement of land for Public
Interests Guidelines for the company for
procurement of land for public interests. Previously regulated inPerpres
nomor 36 tahun 2005 jo Perpres No 65 tahun 2006 dan Peraturan
Kepala BPN Nomor 3 Tahun 2007 on the procurement of land for
public interets
Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2011, Tanggal 8 Februari 2011, on Multimodal
Transport Guidelines for Multimodal Transport
Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 2012, Tanggal 23 Februari 2012 on sphere permits.
Guidelines for the procedures for filing a sphere permits
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2012, Tanggal 5 Januari 2012 on the Committee
of National Transport Safety Guidelines for handling transport accidents
and cooperation with the Committee of National Transport Safety
Replacing Keputusan Presiden Nomor 105 Tahun 1999 on the committee
of National Transport Safety
Peraturan Presiden nomor 83 Tahun 2011, tanggal 24 Nopember 2011, on the Assignment
for the Procurement of Infrastructures and facilities for Soekarno-Hatta International Airport
railway system and Circular path for Jakarta- Bogor-Depok- Tangerang-Bekasi
N e c e s s a r y p r e p a r a t i o n f o r t h e assignment
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
75
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
Tabel Pengaruh Perubahan Peraturan Pemerintah
The Effects of Government Ratification
3
D
1 Dapat dijadikan Perusahaan sebagai landasan
hukum dalam menerapkan aturan larangan merokok di atas kereta api
Pedoman harga jual eceran dan subsidi BBM bagi Perusahaan
Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2012, Tanggal 7 Februari 2012 Tentang Harga Jual Eceran dan
Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu
Peraturan Menteri dan Keputusan Menteri
Ministerial Provisions and Ministerial Decrees
Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 188MenkesPBI2011; Nomor 7
Tahun 2011, Tanggal 28 Januari 2011, tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok
Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2012, Tanggal 7 Februari 2012 on the Reatil Price and
Consumers of Certain Types of Fuel Guidelines for fuels retail price and
subsidies for the company
As the legal basis in implementing the “non-smoking on the train” rule
4
5 Dalam rencana pengusulan penyempurnaan
atau perubahan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan
atau perubahan atau perubahan
Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya
di perusahaan Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan
peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan
peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 11 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, Tentang Persyaratan Teknis
Peralatan Telekomunikasi Perkeretaapian
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, Tentang Persyaratan Teknis
Instalasi Listrik Perkeretaapian Tanggal 17 Februari 2011, Persyaratan Teknis Peralatan
Persinyalan Perkeretaapian 2
3 Dalam rencana pengusulan penyempurnaan
Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan
Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan
peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 9 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2012, Standar Pelayanan Minimum
Untuk Angkutan Orang dengan Kereta Api
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 10 Tahun 2011,
Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan M e n t e r i D a l a m N e g e r i N o m o r
188MenkesPBI2011; Nomor 7 Tahun 2011, Tanggal 28 Januari 2011, on Guidelines for Non-
Smoking Areas
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 9 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2012, on Standards
for Minimum Service for Passenger Transport on Train
Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their
execution In arrangement for improvement
and modification proprosal
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 10 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, on
Technical Requirements for Signal Devices for Railroad System
Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their
execution In arrangement for improvement
and modification proprosal
In arrangement for improvement and modification proprosal
Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their
execution Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 11
Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, on Technical Requirements for Telecommunication
for Railroad System
In arrangement for improvement and modification proprosal
Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their
execution Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 12
Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, on Technical Requirements for Electrical
Installation for Railroad System
6 Dalam rencana pengusulan penyempurnaan
atau perubahan Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan
peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, Tentang Standar, Tatacara
Pengujian dan Sertifikasi Kelaikan Kereta dengan Penggerak Sendiri
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, on
S t a n d a r d s , Te s t i n g P r o c e d u r e s , a n d Certification for the Airworthiness of Self-Driven
Trains Guidelines for the company to adjust the
implementing regulations and their execution
In arrangement for improvement and modification proprosal
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
NO DAMPAKNYA BAGI PERUSAHAAN
EFFECTS FOR THE COMPANY PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
LEGISLATION KETERANGAN
NOTE
76
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
7
8
9 Dalam rencana pengusulan penyempurnaan
atau perubahan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan
atau perubahan Dalam rencana pengusulan penyempurnaan
atau perubahan
Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya
di perusahaan Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan
peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan
Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya
di perusahaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2011,
Tanggal 17 Februari 2011, Tentang Standar, Tatacara Pengujian dan Sertifikasi Kelaikan Lokomotif
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 15 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, Tentang Standar, Tatacara
Pengujian dan Sertifikasi Kelaikan Kereta yang Ditarik Lokomotif
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 16 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2012, Tentang Standar, Tatacara
Pengujian dan Sertifikasi Kelaikan Peralatan Khusus
10 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 17 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2012, Tentang Standar,
Tatacara Pengujian dan Sertifikasi Kelaikan Gerbong
Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut
pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan
penyempurnaan atau perubahan
11 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2012, Tentang Sertifikat
Auditor Perkeretaapian Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan
peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan
Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan
12 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 19 Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011, Sertifikat
Kecakapan Penjaga Perlintasan Kereta Api Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan
peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan
Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, on
S t a n d a r d s , Te s t i n g P r o c e d u r e s , a n d Certification for the Airworthiness of
Locomotives. Guidelines for the company to adjust the
implementing regulations and their execution
In arrangement for improvement and modification proprosal
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 15 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2011, on
S t a n d a r d s , Te s t i n g P r o c e d u r e s , a n d Certification for the Airworthiness of Locomotive-
Drawn Trains. Guidelines for the company to adjust the
implementing regulations and their execution
In arrangement for improvement and modification proprosal
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 16 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2012, on
S t a n d a r d s , Te s t i n g P r o c e d u r e s , a n d Certification for the Airworthiness of Special
Equipments. Guidelines for the company to adjust the
implementing regulations and their execution
In arrangement for improvement and modification proprosal
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 17 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2012, on
S t a n d a r d s , Te s t i n g P r o c e d u r e s , a n d Certification for the Airworthiness of Cars.
Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their
execution In arrangement for improvement
and modification proprosal
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2011, Tanggal 17 Februari 2012, on
Certification for Railroad System Auditors. Guidelines for the company to adjust the
implementing regulations and their execution
In arrangement for improvement and modification proprosal
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 19 Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011 on
Certification for Proficiency of Railway Crossing Guards.
Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their
execution In arrangement for improvement
and modification proprosal
13 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 20 Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011, Tentang
Akreditasi Badan Hukum atau Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Perkeretaapian
Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut
pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan
penyempurnaan atau perubahan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 20 Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011,
Accreditation for Corporations or Educational and Training Institutions for Railroad System
Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their
execution In arrangement for improvement
and modification proprosal
Tabel Pengaruh Perubahan Peraturan Pemerintah
The Effects of Government Ratification
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
NO DAMPAKNYA BAGI PERUSAHAAN
EFFECTS FOR THE COMPANY PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
LEGISLATION KETERANGAN
NOTE
77
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
14 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 21 Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011, Tentang Sertifikat
Kecakapan Pengatur Perjalanan Kereta Api dan Pengendali Perjalanan Kereta Api
Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut
pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan
penyempurnaan atau perubahan
15 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 22 Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011, Tentang Sertifikat
Inspektur Perkeretaapian Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan
peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan
Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan
16 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 23 Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011, Tentang Sertifikat
Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan
peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan
Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan
17 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2011, Tanggal 24 Februari 2011, Tentang Sertifikat
Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan
peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan
Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan
18 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 30 Tahun 2011, Tanggal 24 Februari 2011, Tentang Tata cara
Pengujian dan Pemberian Sertifikat Prasarana Perkeretaapian
Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut
pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan
penyempurnaan atau perubahan
19 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 2011, Tanggal 25 Februari 2011, Tentang Standar
dan Tata cara P erawatan Prasarana Perkeretaapian
Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut
pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan
penyempurnaan atau perubahan
20 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2011, Tanggal 25 Februari 2011, Tentang Standar
dan Tata cara Perawatan Prasarana Perkeretaapian
Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut
pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan
penyempurnaan atau perubahan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 21
Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011, Tentang Sertifikat Kecakapan Pengatur Perjalanan
Kereta Api dan Pengendali Perjalanan Kereta Api
Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their
execution In arrangement for improvement
and modification proprosal
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 22 Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011, On
Certification for Railroad System Inspectors. Guidelines for the company to adjust the
implementing regulations and their execution
In arrangement for improvement and modification proprosal
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 23 Tahun 2011, Tanggal 18 Februari 2011, on
Certification for the Proficiency of Railroad System Crews.
Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their
execution In arrangement for improvement
and modification proprosal
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2011, Tanggal 24 Februari 2011, on
Certification for Technical Requirements for Station Buildings.
Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their
execution In arrangement for improvement
and modification proprosal
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 30 Tahun 2011, Tanggal 24 Februari 2011, on
Testing Procedures and Certification for Railroad System Infrastructures.
Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their
execution In arrangement for improvement
and modification proprosal
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 2011, Tanggal 25 Februari 2011, on
Standards and Procedures for the Maintanance of Railroad System Infrastructures.
Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their
execution In arrangement for improvement
and modification proprosal
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2011, Tanggal 25 Februari 2011, on
Standards and Procedures of the Maintanance of Railroad System Infrastructures.
Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their
execution In arrangement for improvement
and modification proprosal
Tabel Pengaruh Perubahan Peraturan Pemerintah
The Effects of Government Ratification
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
NO DAMPAKNYA BAGI PERUSAHAAN
EFFECTS FOR THE COMPANY PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
LEGISLATION KETERANGAN
NOTE
78
26 Peraturan Menteri BUMN PER -01MBU2011, Tanggal 1 Agustus 2011, Tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara
Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan dan pelaksanaan di Perusahaan
agar sesuai dengan prinsip Good Corporate
Governance
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
21 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 33Tahun 2011, Tanggal 25 Februari 2011, Tentang Jenis,
Kelas dan Kegiatan di Stasiun Kereta Api Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan
peraturan pelaksanaan berikut pelaksanaannya di perusahaan
Dalam rencana pengusulan penyempurnaan atau perubahan
22 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 36 Tahun 2011, Tanggal 28 Februari 2011, Tentang
Perpotongan dan atau Persinggungan Antara Jalur Kereta Api dengan Bangunan Lain
Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut
pelaksanaannya di perusahaan Dalam rencana pengusulan
penyempurnaan atau perubahan
23 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 74 Tahun 2011, Tanggal 12 Juli 2011, Tentang
Penyelenggaraan kewajiban Pelayanan Publik Angkutan Orang dengan Kereta Api Pelayanan
Kelas Ekonomi Tahun Anggaran 2011 Dasar pelaksanaan PSO tahun 2011
Implementation Guide for PSO in 2011
24 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 8 tahun 2012, Tanggal 26 Januari 2012, Tentang
Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Multimoda
Pedoman perusahaan untuk menyesuaikan peraturan pelaksanaan berikut
pelaksanaannya di perusahaan
25 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2012, Tanggal 10 Februari 2012 Tentang
Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Angkutan Orang dengan Kereta Api Pelayanan
Kelas Ekonomi Tahun Anggaran 2012 Dasar pelaksanaan PSO tahun 2012 bagi
perusahaan Implementation Guide for PSO in 2012
Tabel Pengaruh Perubahan Peraturan Pemerintah
The Effects of Government Ratification
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 33Tahun 2011, Tanggal 25 Februari 2011, on
the Types, Classes, and Activities in Train Stations.
Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their
execution In arrangement for improvement
and modification proprosal
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 36 Tahun 2011, Tanggal 28 Februari 2011, on the
Intersection andor Intersection of the railway line with the other Buildings.
Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their
execution In arrangement for improvement
and modification proprosal
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 74 Tahun 2011, Tanggal 12 Juli 2011, on the
Implementation of Public Service Obligations for the Transport of Economy Class Train in
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 8 tahun 2012, Tanggal 26 Januari 2012, on the
Implementation and Undertaking of Multimodal Transport.
Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their
execution
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2012, Tanggal 10 Februari 2012 on the
Implementation of Public Service Obligationns for the Transport of Economy Class Train in
2012.
Peraturan Menteri BUMN PER -01MBU2011, Tanggal 1 Agustus 2011, on the Good
Corporate Governance in State Owned Enterprises.
Guidelines for the company to adjust the implementing regulations and their
execution in accordance with the p r i n c i p l e o f G o o d C o r p o r a t e
Governance
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
NO DAMPAKNYA BAGI PERUSAHAAN
EFFECTS FOR THE COMPANY PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
LEGISLATION KETERANGAN
NOTE
79
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
Tabel Pengaruh Perubahan Peraturan Pemerintah
The Effects of Government Ratification
27 Keputusan Menteri BUMN No KEP -236MBU2011, tanggal 15 Nopember 2011, Pendelegasian
Sebagian Kewenangan danatau Pemberian Kuasa Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sebagai
Wakil Pemerintah Selaku Pemegang SahamRUPS Pada Perusahaan Perseroan Persero dan
Perseroan Terbatas Serta Pemilik Modal Pada Perusahaan Umum Perum Kepada Direksi,
Dewan KomisarisDewan Pengawas dan pejabat Eselon I di Lingkungan Kementerian Badan Usaha
Milik Negara Penerapan pelaksanaan peraturan ini yang
jawantahkan dalam pembagian kewenangan di lingkup Direksi dan
Komisaris di Perusahaan seperti dalam hal pelaksanaan
kerjasama KSO, BOT, BTO, dst
28 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER -06MBU2011, Tanggal 30
Desember 2011, Tentang Pedoman Pendayagunaan Aktiva Tetap Badan Usaha Milik
Negara Pedoman pelaksanaan tata cara
optimalisasi aktiva tetap dan pemahaman menyeluruh tentang perbedaan KSO, sewa,
BOT, BTO dll.
29 Peraturan Menteri BUMN PER -01MBU2012, Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan
dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara
Sebagai pedoman perusahaan dalam hal pengangkatan dan pemberhentian Direksi
Perusahaan
30 Surat Edaran Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
RI Nomor B.31PHIJSKI2012, Tanggal 20 Januari 2012, Pelaksanaan Putusan MK Nomor 27PUU -IX2011
31 Peraturan Menteri Energi dan SDM Nomor 8 Tahun 2012, Tanggal 24 Februari 2012, Tentang Pelaksanaan Peraturan Presiden tentang Harga
Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak
32 Kesepakatan Bersama antara Kejaksaan, Kepolisian dan KPK No KEP- 049AJ.A032012, B23III2012 dan SPJ -3901032012 Tahun 2012,
Tanggal 29 Maret 2012, Tentang Optimalisasi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Pemahaman tentang PKWT dalam kaitannya dengan pemborongan pekerjaan atau penyedia jasa buruh sesuai
dengan ketentuan ini
Pedoman pelaksanaan Perpres tentang harga jual eceran yang dapat diterapkan sebagai pedoman di perusahaan
Mempermudah dalam hal meminta bantuan kerjasama instansi dalam hal menyelenggarakan pemberantasan tindak korupsi
Keputusan Menteri BUMN No KEP - 236MBU2011, tanggal 15 Nopember 2011, on
Delegating some of authority andor power granting State Mininser of State Owned
E n t e r p r i s e s a s R e p r e s e n t a t i v e f r o m Government as Shareholder[s] Perusahaan
Perseroan Persero and Perseroan Terbatas, and also as Equity Owner of Perusahaan
Umum Perum, to the Board of Directors, Board of CommisionersBoard of Supervisors
and first-echelon officials in the Ministry of State Owned Enterprises.
The implementation manifests in authority division of directors and
commissioners in the company, for instance in cooperation with KSO, BOT,
BTO, and such.
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER -06MBU2011, Tanggal 30
Desember 2011, on Guidelines of Utilization of Fixed Assets of BUMN
Guidelines for the implementation of optimization procedures for fixed assets
and a thorough understanding of the differences in KSO, leasings, BOT, BTO
and such.
Peraturan Menteri BUMN PER -01MBU2012, on Requirements and Procedures of
Appointment and Dismissal of Members of Board of Directors in BUMN.
Guidelines for the company for appointment and dismissal of board
members.
Surat Edaran Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga
Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor B.31PHIJSKI2012, Tanggal 20 Januari
2012, Pelaksanaan Putusan MK Nomor 27PUU - IX2011
Understanding of PWKT in relation with P e m a h a m a n t e n t a n g P K W T d a l a m
kaitannya dengan contracted works or labor service providers in accordance with this
provision
Peraturan Menteri Energi dan SDM Nomor 8 Tahun 2012, Tanggal 24 Februari 2012, on the
Implementation of the Presidential Decree on Fuels Price Retail and Consumer Types.
Guidelines for the implementation of presidential decree for retail prices that can
be applied as guidance in the company.
Mutual Agreement of the Judicary, the Police, and KPK No KEP-049AJ.A032012, B23III2012 and
SPJ -3901032012 in 2012, on March 29th 2012, on the Optimization of the Corruption Eradication
Facilitating cooperation in terms of assistance request to agencies in the
implementation of the eradication of corruption.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
NO DAMPAKNYA BAGI PERUSAHAAN
EFFECTS FOR THE COMPANY PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
LEGISLATION KETERANGAN
NOTE
80
Pengaruh Perubahan Kebijakan Akuntansi Penerapan Standar Akuntansi Keuangan baru dan revisi PSAK
dan Interpretasi Standar Keuangan ISAK a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Dalam tahun berjalan, Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta
interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan
operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Penerapan standar baru dan revisi serta
interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang mempengaruhi
penyajian dan pengungkapan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
=
PSAK 1 revisi 2009, Penyajian Laporan Keuangan Standar revisi ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan
keuangan konsolidasian, termasuk revisi judul laporan keuangan konsolidasian. Standar revisi ini mengatur
perubahan dalam format dan isi laporan keuangan konsolidasian, termasuk revisi judul laporan keuangan
konsolidasian. Sebagai hasil dari penerapan standar revisi ini, Perusahaan dan entitas anak menyajikan semua
perubahan pemilik dalam ekuitas pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Semua perubahan non-pemilik
dalam ekuitas disajikan dalamlaporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Informasi komparatif disajikan
kembali untuk menyesuaikan dengan standar.
=
PSAK 4 revisi 2009, Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. Standar revisi ini secara
khusus mengatur diantaranya akuntansi untuk perubahan kepemilikan pada entitas anak, akuntansi kehilangan
pengendalian pada entitas anak dan informasi yang harus diungkapkan oleh suatu entitas agar pembaca laporan
keuangan dapat menilai sifat hubungan antara entitas dan entitas anak.
Akibat dari penerapan standar ini menghasilkan:
=
Penyajian kepentingan non pengendali dalam laporan posisi keuangan konsolidasian di ekuitas, terpisah dari
kepemilikan induk. Jumlah laba rugi komprehensif harus diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan
non pengendali dan bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non pengendali menjadi defisit.
Akuntansi untuk investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri entitas induk,
dengan menggunakan biaya perolehan atau sesuai dengan PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran. Perusahaan memilih menggunakan metode biaya untuk investasi pada entitas anak dan perusahaan
asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri entitas induk, yang disajikan dalam informasi tambahan dalam laporan
keuangan konsolidasian.
=
PSAK 7 revisi 2010, Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan
pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen antara mereka. Standar ini
juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah
terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya pengungkapan atas kompensasi secara keseluruhan dan masing-masing
kategori kompensasi yang diberikan kepada semua personil manajemen kunci juga diharuskan.
Perusahaan dan entitas anak telah mengevaluasi hubungan antara pihak-pihak berelasi dan mengungkapkannya sesuai
dengan standar revisi ini dan dilakukan secara retrospektif.
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
Effects of Bookkeeping Policy Changes
New Bookkeeping Standards Implementation BSI and Revisions and Financial Standards Interpretation FSI
a. Standards effective in the current fiscal year In the current fiscal year, the Company and its
subsidiaries have implemented every new and revised standards as well as interpretations relevant to its operations
and effective for a period since 1st January 2012. The standards and interpretations are issued by the Bookkeeping
Standard Board of the Indonesian Accounting Circle. The implementation affected the Companys and its subsidiaries
accounting policies in terms of its presentation and consolidation for the current and previous years:
=
BSI 1 2009 revision. This revision regulates the changes in format and content of the financial
consolidation report, including report title revision. This revision regulates the changes in format and content of
the financial consolidation report, including report title revision. As a result of the implementation, the Company
and its subsidiaries presented equity ownership transfers in the equity consolidation amendment report.
All equity non-ownership changes are presented in a comprehensive profit and loss consolidation report.
Comparative information is represented, adjusted to standard.
=
BSI 4 2009 revision. Separate Financial Consolidation and Financial Reports. This revision regulates especially
accounts for ownership changes in subsidiaries, loss of control on subsidiaries, and information to be reported by
an entity so that report readers could assess parent and subsidiary relations.
The results of the implementation are:
=
Non-controlling interest in the equity financial consolidation report is separated from parent ownership.
Comprehensive profit and loss amounts must be attributed to the parent entity and non-controlling
interests, even though this causes deficit in the non- controlling interests.
Accounting for investing in the subsidiary and association in the parents financial report using material
costs or in accordance with BSI 55, Financial Instrument: Acknowledgement and Enumeration. The
Company elects to use the cost to investment in subsidiary and association method in the parents
financial report, presented as addendum in the consolidation financial report.
=
BSI 7 2010 revision. Disclosing of Related Parties. This standard extends the definition of related parties
and disclosing of such, transactions, and balance, including commitments made. The standard also
requires disclosing of relations between the parent and subsidiary, regardless of transactions made. Further, the
disclosure or total compensation of each or particular compensation categories made on every key
management personnel is required. The Company and its subsidiary have evaluated the
relations of related parties and disclosed in accordance with the standards of this revision and have conducted it
retrospectively.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
81
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan
konsolidasian tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa mendatang:
=
PSAK 2 revisi 2009, Laporan Arus Kas
=
PSAK 3 revisi 2010, Laporan Keuangan Interim
=
PSAK 5 Revisi 2009, Segmen Operasi
=
PSAK 8 Revisi 2010, Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
=
PSAK 12 Revisi 2009, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
=
PSAK 15 Revisi 2009, Investasi pada entitas Asosiasi
=
PSAK 19 Revisi 2010, Aset Tak Berwujud
=
PSAK 22 Revisi 2010, Kombinasi Bisnis
=
PSAK 23 Revisi 2010, Pendapatan.
=
PSAK 25 Revisi 2009, Kebijakan Akuntansi Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
=
PSAK 48 Revisi 2009, Penurunan Nilai Aset.
=
PSAK 57 Revisi 2009, Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset.
=
PSAK 58 Revisi 2009, Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Provisi, Liabilitas
Kontijensi, dan Aset
=
ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
=
ISAK 11, Distribusi Aset Non Kas Kepada Pemilik
=
ISAK 14, Aset Takberwujud - Biaya situs Web
=
ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai. b. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan tapi belum
diterapkan Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
l PSAK 10 revisi 2010, Pengaruh Perubahan Kurs Valuta
Asing l
PSAK 13 revisi 2011,Properti Investasi l
PSAK 16 revisi 2011, Aset Tetap l
PSAK 18 revisi 2010, Akuntansi dan PelaporanProgram Manfaat Purnakarya
l PSAK 24 revisi 2010, Imbalan Kerja
l PSAK 26 revisi 2011, Biaya Pinjaman
l PSAK 28 revisi 2011, Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
l PSAK 30 revisi 2011, Sewa
l PSAK 33 revisi 2011, Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum
l PSAK 34 revisi 2010, Kontrak Konstruksi
l PSAK 36 revisi 2011, Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
l PSAK 45 revisi 2011, Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
l PSAK 46 revisi 2010, Pajak Penghasilan
l PSAK 50 revisi 2010, Instrumen Keuangan: Penyajian
l PSAK 53 revisi 2010, Pembayaran Berbasis Saham
l PSAK 55 revisi 2011, Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran l
PSAK 56 revisi 2011, Laba Per Saham l
PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan l
PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
l PSAK 62, Kontrak Asuransi
l PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
l PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada
Pertambangan Sumber Daya Mineral l
ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
The following are new and revised standards and interpretations implemented in the consolidation financial
report. The implementation does not influence significant changes on the amount reported in the consolidation financial
report yet affect future accounting transactions:
=
BSI 2 2009 revision, Cash Flow Report
=
BSI 3 2010 revision, Interim Financial Report
=
BSI 5 2009 revision, Operation Segment
=
BSI 8 2010 revision, Post-report Events
=
BSI 12 2009 revision, Participation in Joint Ventures
=
BSI 15 2009 revision, Investment in Association entities
=
BSI 19 2010 Revision, Intangible Assets
=
BSI 22 2010 Revision, Business Combination
=
BSI 23 2010 revision, Profits
=
BSI 25 2009 revision, Accounting Changes, Estimation, and Error Policies
=
BSI 48 2009 Revision, Asset Depreciation
=
BSI 57 2009 revision, Provision, Contingency Liability, and Assets.
=
BSI 58 2009 revision, Noncurrent Assets Owned for Sale and Terminated Operations Provision, Contingency
Liability, and Assets.
=
FSI 10, Customer Loyalty Programme
=
FSI 11, Non-cash Asset Distribution to Owners
=
FSI 14, Intangible Assets, Webpage cost
=
FSI 17, Interim Financial Report and Depreciation b. Standards effective in the current fiscal year but not
effected on or after 1st January 2012: BSI 10 2010 revision, Effects on Foreign Exchange
Changes
l
BSI 13 2011 revision, Investment Property
l
BSI 16 2011 revision, Fixed Assets
l
BSI 18 2010 revision, Accounting and Pension Benefits
l
BSI 24 2010 revision, Allowance
l
BSI 26 2011 revision, Loan Costs
l
BSI 28 2011 revision, Loss Insurance Contract Records
l
BSI 30 2011 revision, Rent
l
BSI 33 2011 revision, Soil Exfoliation and Ecosystem Management on General Mines
l
BSI 34 2010 revision, Construction Contracts
l
BSI 36 2011 revision, Loss Insurance Contract Records
l
BSI 45 2011 revision, Non-profit Entity Financial Report
l
BSI 46 2010 revision, Income Tax
l
BSI 50 2010 revision, Financial Instrument: Presentation
l
BSI 53 2010 revision, Stock-based Payments
l
BSI 55 2011 revision, Financial Instrument: Acknowledgement and Enumeration
l
BSI 56 2011 revision, Profit per Share
l
BSI 60, Financial Instrument: Disclosure
l
BSI 61, Government Donation and Disclosure of Government Donation
l
BSI 62, Insurance Contract
l
BSI 63, Financial Report in Hyperinflation Economy
l
BSI 64, Exploration and Evaluation of Mineral Mining
l
FSI 13, Net Investment Value Protection in Foreign Ventures
l
FSI 15, FSI 24 – Fixed-return Assets, Minimum Funding Requirements, and Its Interactions
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
82
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
l ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan
Pendanaan Minimum dan Interaksinya l
ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi l
ISAK 18, Bantuan Pemerintah - TidakBerelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
l ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam
PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi l
ISAK 20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya
l I S A K 2 2 , P e r j a n j i a n K o n s e n s i J a s a :
Pengungkapan l
ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif l
ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa.
l ISAK 25, Hak Atas Tanah
l ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013:
l PSAK 38 revisi 2012 Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali l
ISAK 21, Perjanjian Kontrak Real Estat Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan
konsolidasian manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan
konsolidasian l
l FSI 18, Government Assistance – Non-specific relations
to Operations l
FSI 19, Representation Approaches in BSI 63: Financial Report in Hyperinflation Economy
l
FSI 20, Income Tax – Changes in the Entitys or Its Shareholders Tax Status
l
FSI 22, Service Concession Agreement: Disclosure
l
FSI 23, Operational Rents - Intensive
l
FSI 24, Substance Evaluation on Transaction Involving Legal Leases
l
FSI 25, Land Rights
l
FSI 26, Reassessment of Inherent Derivatives Effective in a period on or after 1st January 2013:
l BSI 38 2012 Revision, Business Combination of Mutual
Control l
FSI 21, Real Estate Agreement Contract As of the publication of the consolidation financial report,
the management is evaluating the effects of the standards and interpretations on the consolidation
report. FSI 16, Concession Service Agreement
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
83
Investasi
Investment
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
Tabel PROGRES INVESTASI INVESTMENT PROGRESS
Dalam Juta Rupiah In millions of Rupiah 2010
Realization ANGGARAN
Budget REALISASI
Realization 5:3
5:4
1
3 4
5 6
7
1 Sarana Rollingstock
- 3.548.299
951.439 -
26,81 2
Prasarana Infrastructures -
1.045.913 96.078
- 9,19
3 Fasilitas Facilities
480 151.681
11.771 2.454,42
7,76 4
Anak Perusahaan Subsidiaries -
171.869 66.512
- 38,70
JUMLAH Total 480
4.917.762 1.125.801
234.737,48 22,89
NO U R A I A N Description
TAHUN 2011 RASIO Ratio
2
Tabel INVESTASI INVESTMENT
REALISASI TAHUN 2010
Tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.1.125.800,98 juta atau 22,89 terhadap anggaran Rp. 4.917.761,76 juta. Investasi yang
terealisasi BASTO antara lain: Pengadaan Lok CC 204, Lok CC 205, KKBW dan Bogie TB398, Pengadaan wesel, rel dan SSP St.
Lemah Abang, Mesin balancing rotor TM BY Lahat dan Mesin Test Shock Absorber, serta Tambahan modal disetor untuk PT. KCJ.
In 2011, the realized investment was Rp1,125,800.90 million or 22.89 of the allotted Rp4,917,761.76 million. The
realized investment include: Procurement of locomotives CC 204, CC 205, KKBW, and Bogie RB398, whistles, rail, and
SSP at Lemah Abang Station, rotor balancing machine at TM BY Lahat, shock absorber test machine, and additional
capital remitted to PT. KJC.
Dalam Juta Rupiah In millions of Rupiah
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
ANGGARAN BUDGET 2011
PRA
PROSES PROCESS
BID
BID KETERANGAN NOTE
1 2
3 4
5[4:3] 6
7[6:3] 8
9[8:3] 10
11[10:3] 12
1 Sarana
Rolling Stock
2 Prasarana
Infrastructure
3 Fasilitas
Facilities
4 Anak
Perusahaan Subsidiaries
JUMLAH TOTAL NO
BASTO INVESTASI
INVESTMENT KONTRAK
CONTRACT BASTO:
CC 204, Lok CC 205, KKBW dan Bogie TB398
Pengadaan Lok
BASTO : rel dan SSP St. Lemah Abang
Pengadaan wesel,
BASTO : rotor TM BY Lahat dan Mesin
Test Shock Absorber
Mesin balancing
BASTO : disetor PT. KCJ
Tambahan modal BASTO: Lok CC 204, Lok
CC 205, KKBW and Bogie TB398 procurement
BASTO : Whistle, rail, and SSP at Lemah Abang St.
BASTO : TM BY Lahat rotor balancing machine Shock
Absorber Test machine
BASTO : surplus is remitted PT. KCJ
3.548,30
1.045,91
151,68
171,87 4.917,76
121,50
87,24
20,00
- 228,74
3,42
8,34
13,19
- 4,65
927,80
279,71
62,25
61,45 1.331,20
26,15
26,74
41,04
35,75 27,07
1.368,67
275,20
51,95
28,49 1.724,31
38,57
26,31
34,25
16,58 35,06
26,81
9,19
7,76
38,70 22,89
951,44
96,08
11,77
66,51 1.125,80
84
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
Realisasi Investasi Tahun 2011 terealisasi BASTO sebesar Rp. 1.125,80 Milyar atau 22,89 dengan
rincian sebagai berikut:
? Lokomotif
Locomotives
Rp. 593,4 Milyar
billion
? Bogie TB 398
Rp. 41,4 Milyar
billion
? Gerbong
Cars
Rp. 316,5 Milyar
billion
? Infrastruktur Divre III SS
Reg. Div. III Infrastrucure
Rp. 83,8 Milyar
billion
? Sertifikasi tanah
Land deed
Rp. 12,2 Milyar ?
Mesin Balancing rotor dan tes
Rotor Balancing Machine and TM test rotor
rotor TM Rp. 2,7 Milyar
billion
? Data centre dan instalasi
Perangkat pendukungnya
Data centre equipment
Rp. 1,4 Milyar
billion
? Sistem keuangan dan SDM
berbasis SAP
Financial system and SAP-based HR
Rp. 7,8 Milyar
billion
? Tambahan Modal disetor
Ke PT KCJ
Capital remitted to PT. KJC
Rp. 66,5 Milyar
billion
Rp. 1.125,8 Milyar
billion
Proses Kontrak sebesar Rp. 1.724,31 Milyar atau 35,06, Proses BID sebesar Rp. 1.331,21 Milyar atau
27,07, PRA BID sebesa Rp. 228,74 Milyar atau 4,65 terhadap anggaran Tahun 2011 sebesar
Rp. 4.917,76 Milyar. Investment realization in 2011 BASTO is Rp1,125.8
billion or 22.89, as follows:
The Contract Process amounted Rp1,724.31 billion or 35.06. The BID process amounted Rp1,331.21 billion
or 27.07. Pre Bid process amounted to Rp.228.74 billion or 4,65 of the 2011 budget of Rp.4,917.76 billion.
billion
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
85
Proyeksi investasi
Tujuan dilakukannya investasi adalah untuk peningkatan pelayanan, memperpanjang umur ekonomis, peningkatan
keandalan perawatan, dan ekspansi baik di bidang sarana, prasarana, fasilitas, SDM, maupun teknologi informasi.
Investment Projection
Tabel Proyeksi investasi sarana untuk pengembangan
Rolling Stock Investment Projection No
Jenis Sarana Type
2011 2012
2013 2014
2015 2016
1 Lokomotif CC 204 CC 204 locomotive
65 35
2 Lokomotif CC 205 CC 205 locomotive
6 20
24 3
KKBW 50 Ton 740
400 230
4 PPCW
520 400
280 5
KRDI 4
6 KRL Ex Jepang
200 200
200 200
200 Note : belum memperhitungkan investasi untuk replacement
discounted from replacement investment
Tabel Proyeksi Nilai Investasi Sarana untuk Pengembangan
Rolling Stock Investment Projection No
Jenis Sarana 2011
2012 2013
2014 2015
2016 1
Lokomotif CC 204 CC 204 locomotive 1.462,5
787 2
Lokomotif CC 205 CC 205 locomotive 172,8
576 691,2
3 KKBW 50 Ton
518 280
161 4
PPCW 50 Ton 234
180 126
5 KRDI
121 6
KRL 0 204,3
204,3 204,3
204,3 204,3
Jumlah Total
942,8 1.361,3
2.645 991,8
204,3 204,3
Tabel Proyeksi Nilai Investasi Pengembangan Prasarana dan Fasilitas
Stock and Intfrastructure Investment Projection No
Prasarana dan Fasilitas Description
2012 2013
1014 2015
2016
Sumatera Selatan
1 Stasiun Emplasemen 2009
Station and Emplacements 2009 219,7
2 Infrastruktur 2011 Infrastructure 2011
290,3 3
Infrastruktur Infrastructure 362,6
1.857,4 4
Fasilitas BY Depot BY Facility Depot 65,8
205,6 5
1 unit MTT 200 unit boufer 2011 1 unit MTT 200 unit boufer 2011
51 6
1 unit MTT, 1 unit PBR 1 unit MTT, 1 unit PBR 38,4
Jawa Java
7 Prasarana Pendukung 2011 Supporting Structures 2011
124,6 8
Prasarana Pendukung Supporting Structures 113,4
9 Fasilitas Pendukung 2011 Supporting Facilities 2011
56,8 10
Fasilitas Pendukung Supporting Facilities 47,5
11 Infrastruktur ke Bandara Soetta Infrastructure to Soetta
1617,9 482,1
12 Infrastruktur Jabodetabek Jabodetabek Infrastructure
1377,4 484,65
484,65 484,65
484,65
Total Prasarana Fasilitas
Total Infrastrucutre Facilities
4.365,4 3.029,75
484,65 484,65
484,65
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
Investment is aimed to extend service life, reliability, and to expand current infrastructure and facilities, human
resources, and IT.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
86
Anak Perusahaan
Subsidiaries
1. PT Reska Mulia Usaha
Bandung Restoran Kereta Api
The railways restaurant 2.
PT Railink Jakarta
Pengusahaan Kereta Api Bandara Airport railways
concession
3. PT KAI Commuter Jabodetabek
Jakarta Pengusahaan Kereta Api
Jabodetabek Jabodetabek railways
concession
4. PT KA Pariwisata
Jakarta Bidang Pariwisata Kereta
Api Tourism railways 5.
PT KA Logistik Jakarta
Bidang Layanan Distribusi Logistik Berbasis Kereta
Api Logistic distribution service train
6. PT KA Properti Manajemen
Jakarta Bidang Pengelolaan Aset
Properti Perkeretaapian Railway property asset
management January 1, 2001
In the development stage
In 2009
In 2010 In 2009
In 2010 Mulai Beroperasi
Persentase Jumlah Aset
Start of Kepemilikan
Sebelum Eliminasi Jumlah Modal
Entitas Anak Domisili
Kegiatan Pokok Commercial
Percentage of Total assets before
1 Januari 2001 95.01
22,218,623,734 5,249,000,000
Dalam Tahap 60.00
106,367,194,658 100,000,000,000
Disetor
Tahun 2010 99.90
26,182,766,490 24,775,000,000
No. Subsidiaries
Domicile Principal activity
operations ownership
elimination Total paid in capital
Pengembangan Tahun 2009
99.76 388,829,259,641
210,364,000,000
Tahun 2009 99.90
43,129,227,280 24,775,000,000
Tahun 2010 99.90
17,590,219,588 24,775,000,000
Perusahaan memiliki baik langsung maupun tidak langsung lebih dari 50 saham entitas anak: The Company holds directly or otherwise 50 of the share emitted by its subsidiaries
Laporan Tahunan
Annual Report
2011
Anak Perusahaan
Subsidiaries
PT. Kereta Api Indonesia Persero memiliki enam anak perusahaan, yaitu :
1. PT. Restorasi Multi Usaha 2. PT. Railink
3. PT KAI Commuter Jabodetabek 4. PT. KA Property Management
5. PT. KA Pariwisata 6. PT. KA Logistik
PT. Kereta Api Indonesia Persero controls six subsidiaries: 1. PT. Restorasi Multi Usaha
2. PT. Railink 3. PT KAI Commuter Jabodetabek
4. PT. KA Property Management 5. PT. KA Pariwisata
6. PT. KA Logistik
Analisis dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
Management Discussion and Analysis of the Companys Performance
87
a. PT. RESTORASI MULTI USAHA PT. RMU