Pengamatan Berdoa Kepada Allah

237 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti h5. 5 0 5 j5j j 5 6 j.6 5 j3j j 2 1. 5 j5j 5 6 1. pa. Banyak o - rang me- mu-ji Al - lah, namun ha- ti- 2. ti. Jangan sampai menyimpan dendam, pa- da ka- wan j4j j 3 h2. 2 0 5 j5j 5 j6j 6 j.j 6 5 j3jj 2 1 . 1. nya ma-rah. Du-ni - a da- mai ha- nya ter-ca- pai 2. dan la - wan. Re- la- kan ha- ti da- mai kemba- li 5 j5j j 5 6 j5j j 4 h5. 5 j0j j 3 4 j4jj 3 2 j.j 5 3 1. ji - ka- lau ki - ta mu- lai. Mengu- bah ha- ti dengki 2. ma-ri se - ka-rang mu- lai. Mengu- bah ha- ti dengki j3j j 2 1 j.3 4 j.3 2 j1j j s7 h1. 1 0 1+2 dan i - ri, re - la ber-korban di - ri. Sumber: Buku Pegangan Pembinaan Iman Anak. Hal. 298. Langkah Pertama Menggali Pengalaman Iman

1. Pengamatan

Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar Santa Theresia dari Avilla yang ada di buku siswa dan memberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan terhadap gambar. Contoh pertanyaan yang diajukan peserta didik: 238 Buku Guru Kelas II SD a. Gambar siapa itu? b. Mengapa disebut Santa? c. Mengapa harus berdoa? d. Kapan berdoa? e. Di mana tempat berdoa? Setelah peserta didik mengamati gambar dan bertanya, guru melanjutkan dengan cerita tentang Santa Theresia dari Avilla. Theresia dilahirkan di Avila, Spanyol, pada tanggal 28 Maret tahun 1515. Sebagai seorang gadis kecil di rumah keluarganya yang kaya, Theresia dan kakaknya Rodrigo suka sekali membaca riwayat hidup para kudus dan para martir. Bagi mereka, menjadi martir adalah cara mudah untuk dapat pergi ke surga. Oleh karena itu, kedua anak tersebut secara diam-diam berencana untuk pergi ke tanah Moor. Sementara mereka menapaki jalan, berdoa agar boleh wafat bagi Kristus. Tetapi, mereka belum jauh dari rumah ketika mereka bertemu dengan paman mereka. Seketika itu juga Sang Paman membawa mereka pulang ke pelukan ibunya yang sudah teramat cemas. Kemudian, Theresia dan kakanya bermaksud untuk menjadi pertapa di pekarangan rumah mereka. Rencana ini pun tidak berhasil. Mereka tidak dapat mengumpulkan cukup banyak batu untuk membangun gubuk. Santa Theresia sendirilah yang menuliskan kisah masa kecilnya yang menggelikan itu. Namun demikian, ketika Theresia tumbuh menjadi seorang gadis remaja, Dia berubah. Dia banyak membaca buku-buku novel dan kisah-kisah roman hingga ia tidak punya banyak waktu lagi berdoa. Dia lebih banyak memikirkan 239 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti cara merias serta mendandani dirinya agar tampak cantik. Tetapi, setelah Dia sembuh dari suatu penyakit parah, Theresia membaca sebuah buku tentang Santo Hieronimus yang hebat. Pada saat itu juga, Dia bertekad untuk menjadi pengantin Kristus. Ketika menjadi seorang biarawati, amatlah susah bagi Theresia untuk berdoa. Selain itu, kesehatannya pun buruk. Dia menghabiskan waktunya setiap hari dengan mengobrol tentang hal-hal yang remeh. Suatu hari, di hadapan lukisan Yesus, Dia merasakan suatu kesedihan yang mendalam bahwa ia tidak lagi mencintai Tuhan. Sejak itu, Dia mulai hidup hanya bagi Yesus saja, tidak peduli betapa pun besarnya pengorbanan yang harus dilakukannya. Sebagai balas atas cintanya, Kristus memberikan kepada Santa Theresia karunia untuk mendengar-Nya berbicara. Dia juga mulai belajar berdoa dengan cara yang mengagumkan juga. Santa Theresia dari Avila terkenal karena mendirikan biara-biara Karmelit yang baru. Biara-biara tersebut dipenuhi oleh para biarawati yang rindu untuk hidup kudus. Mereka banyak berkorban untuk Yesus. Theresia sendiri memberi teladan kepada mereka. Dia berdoa dengan cinta yang menyala-nyala dan bekerja keras melakukan tugas-tugas biara. Santa Theresia adalah seorang pemimpin besar dan seorang yang sungguh-sungguh mengasihi Yesus serta Gereja-Nya. Dia wafat pada tahun 1582 dan dinyatakan kudus oleh Paus Gregorius XV pada tahun 1622. Pada tahun 1970 Dia digelari Pujangga Gereja oleh Paus Paulus VI.

2. Pendalaman