56 | RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014
Sasaran Kuantitatif, Arah Kebijakan, dan Program. Sasaran strategis untuk setiap tujuan adalah sebagai berikut:
Tujuan
Kokohnya basis industri manufaktur dan industri andalan masa depan menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Sasaran Strategis I: Tingginya nilai tambah industri, dengan Indikator Kinerja Utama terdiri dari:
1. Laju pertumbuhan industri yang memberikan nilai tambah; 2. Kontribusi industri manufaktur terhadap PDB nasional.
Sasaran Strategis II: Tingginya penguasaan pasar dalam dan luar negeri, dengan Indikator Kinerja Utama:
1. Meningkatnya pangsa pasar ekspor produk dan jasa industri nasional; 2. Pangsa pasar produk industri nasional terhadap total permintaan di pasar
dalam negeri.
Sasaran Strategis III: Kokohnya faktor-faktor penunjang pengembangan industri, dengan Indikator Kinerja Utama:
1. Tingkat produktivitas dan kemampuan SDM industri; 2. Indeks iklim industri Nasional.
Sasaran Strategis IV: Tingginya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi Industri, dengan Indikator Kinerja Utama:
1. Jumlah hasil penelitian dan pengembangan teknologi industri terapan inovatif;
2. Pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan oleh sektor industri.
Sasaran Strategis V: Kuat, lengkap, dan dalamnya struktur industri, dengan indikator Kinerja Utama:
1. Tumbuhnya Industri Dasar Hulu Logam dan Kimia; 2. Tumbuhnya Industri Komponen automotive, elektronika dan permesinan;
3. Tumbuhnya Industri lainnya yang belum ada pada pohon industri.
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014 | 57
Sasaran Strategis VI: Tersebarnya pembangunan industri, dengan Indikator Kinerja Utama:
1. Meningkatnya kontribusi manufaktur diluar pulau Jawa terhadap PDB nasional;
2. Jumlah Investasi baru industri jasa pendukung dan komponen industri yang menyerap banyak tenaga kerja.
Sasaran Strategis VII: Meningkatnya peran industri kecil dan menengah terhadap PDB, dengan Indikator Kinerja Utama:
1. Tumbuhnya industri kecil di atas pertumbuhan ekonomi nasional; 2. Tumbuhnya industri menengah dua kali di atas industri kecil;
3. Meningkatnya jumlah
output IKM yang menjadi “Out-Source” Industri Besar.
G. SASARAN
Untuk mewujudkan pencapaian kondisi yang diinginkan dan tujuan di atas, maka perlu dirumuskan sasaran-sasaran yang sifatnya kuantitatif sehingga
mudah untuk diukur keberhasilan pencapaiannya. Kondisi sektor industri pada lima tahun yang akan datang tidak bisa
dilepaskan dari keadaan perekonomian dalam negeri saat ini dan proyeksinya untuk lima tahun mendatang. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, ada keinginan
kuat untuk lebih meningkatkan peran Industri Kecil dan Industri Menengah di semua cabang industri. Untuk itu diharapkan terjadi peningkatan peran Industri
Kecil dan Menengah mulai tahun 2009 sampai tahun 2014 dan selanjutnya tahun 2025. Peningkatan peran yang diharapkan dari Industri Kecil dan Menengah
untuk setiap cabang industri secara kuantitatif dapat dilihat pada Tabel 2.1.
58 | RENCANA
S TRA
TE GIS KEMENTERIAN P
ERINDUS
TRIAN 2010 - 2014
Tabel 2.1. Perkiraan Pertumbuhan Industri Kecil, Menengah dan Besar Tahun 2009 – 2015, 2020, 2025
Keterangan 2009
2010 2011
2012 2013
2014 2015
2020 2025
Penduduk juta orang 230.85
233.85 236.90
239.99 243.11
246.28 249.49
266.17 283.93
Prosentase pertumbuhan PDB
4.50 5.50
6.15 6.65
7.05 7.70
7.00 7.00
7.00
PDB dalam trilyun Rp Harga Berlaku
5,613.4 5,922.14
6,286.35 6,704.39
7,177.05 7,729.68
8,270.76 11,600.17
16,269.84 PDB dalam trilyun Rp Harga
Konstan 2000 2,176.9
2,296.6 2,437.9
2,600.0 2,783.3
2,997.6 3,207.4
4,498.6 6,309.5
PDBcapita dalam rupiah Rp 24,316,568
25,324,096 26,535,860
27,936,580 29,521,822
31,385,860 33,151,030
43,581,721 57,302,825
PDBcapita dalam US US 2,431.66
2,532.41 2,653.59
2,793.66 2,952.18
3,138.59 3,315.10
4,358.17 5,730.28
Industri Pengolahan Non Migas Ptbhn
2.52 4.65
6.10 6.75
7.47 8.95
8.95 8.98
9.00
Kontribusi Ind.Pengolahan non-migas harga berlaku
22.57 22.98
23.39 23.81
24.24 24.67
25.11 27.45
30.00 Industri Pengolahan Non Mgs
Rp Triliun Harga Berlaku 1,267.19
1,360.86 1,470.46
1,596.37 1,739.55
1,907.10 2,077.19
3,184.13 4,880.95
Kontribusi Ind. Pengolahan Non Migas Harga konstan
24.02 23.83
23.82 23.84
23.93 24.21
24.65 27.01
29.61 Industri Pengolahan Non Mgs
Rp Miliar Harga Konstan 522,939.60
547,256.29 580,645.46
619,842.85 666,166.25
725,780.17 790,762.51 1,214,867.22 1,868,424.15
Nilai Kontribusi IKM-IB Harga Berlaku Rp Triliun
1267.19 1360.86
1470.46 1596.37
1739.55 1907.10
2077.19 3184.13
4880.95 IK
198.02 207.45
217.60 228.54
240.36 253.17
267.06 358.57
517.38 IM
212.25 240.16
272.21 309.09
351.60 400.71
457.53 914.30
1,923.09 IB
858.84 913.25
973.53 1,044.33
1,125.77 1,223.86
1,316.09 1,853.67
2,440.48 Nilai Kontribusi IKM-IB Rp
Triliun Harga Konstan 2000
522.94 547.26
580.65 619.84
666.17 725.78
790.76 1,214.87
1,868.42