Faktor Permodalan Kekuatan Faktor Prasarana Fisik Kekuatan

RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014 | 13 6. Faktor Teknologi Kekuatan Kelemahan

1. Investasi mendorong terjadinya impor teknologi

2. Jumlah SDM relatif besar pada lembaga-lembaga RD

Pemerintah

3. Penyebaran Teknologi secara nyata lebih efektif melalui

impor dan pengenalan mesin 1. Kegiatan RD industri dilakukan oleh pemiliknya di luar negeri 2. Relatif rendahnya tingkat pengembangan teknologi 3. Rendahnya respon lembaga- lembaga RD terhadap permintaan pasar 4. Rendahnya produktivitas sektor manufaktur 5. Relatif rendahnya biaya RD per orang 6. Lemahnya keterkaitan antara lembaga-lembaga RD pemerintah dengan swasta 7. Lemahnya koordinasi arah pengembangan lembaga riset Walau telah dicapai berbagai perkembangan yang cukup penting dalam pengembangan industri, namun dirasakan industri belum tumbuh seperti yang diharapkan, khususnya bila dibandingkan dengan kinerja industri pada masa sebelum krisis multidimensi pada tahun 1998. Berbagai masalah baik yang secara umum menghambat pertumbuhan industri, maupun yang secara khusus dihadapi oleh beberapa industri penting tertentu dipaparkan pada uraian di bawah ini. Masalah Umum a. Masalah Internal Industri 1. Struktur industri masih belum kuat. 2. Industri dasar yang menjadi pemasok bahan baku dan bahan penolong industri jumlah dan kemampuannya masih terbatas, dan sama halnya dengan kemampuan produksi barang setengah jadi dan komponen, sehingga ketergantungan impor masih tetap tinggi. 14 | RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014 3. Masih terbatasnya populasi industri berteknologi tinggi. 4. Kapasitas produksi masih belum optimal. 5. Penurunan kinerja di beberapa cabang industri akibat terpaan krisis global. 6. Terganggunya penguasaan pasar domestik khususnya akibat penyelundupan. 7. Ketergantungan ekspor pada beberapa komoditi dan beberapa negara tujuan. 8. Lemahnya penguasaan desain dan rancang bangun untuk pembangunan industri. 9. Tidak tersedianya dana penelitian dan pengembangan produk industri untuk produk buatan lokal yang cukup di perusahaan industri. 10. Penerapan standar produk komponen dan bahan baku yang tersedia di pasar dalam negeri tidak atau belum memenuhi standar yang telah ditetapkan, sehingga menyulitkan dalam proses fabrikasi dan manufacturing. 11. Belum kuatnya peranan industri kecil dan menengah.

b. Masalah Eksternal Industri

1. Keterbatasan infrastruktur jaringan jalan, pelabuhan, kereta api, listrik, pasokan gas. 2. Birokrasi yang belum pro-bisnis. 3. Arus barang impor ilegal yang tinggi penyelundupan, walau pada satu tahun terakhir ini sudah menunjukkan perbaikan yang berarti. 4. Masalah perburuhan pesangon, premi Jamsostek, UMR dan lain–lain. 5. Masalah kepastian hukum. 6. Insentif fi skal yang belum bersaing dibanding dengan yang ditawarkan oleh negara tetangga. 7. Suku bunga perbankan yang masih tinggi. 8. Ketentuan limbah B3 limbah batu bara, baja, dan lain–lain yang sering kali menyulitkan dunia usaha.