PENDEKATAN Rencana Strategis Kementerian Perindustrian 2010-2014
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014 | 47
keikutsertaan pada berbagai eksibisipameran oleh pemerintah. Selain itu, pengembangan juga ditujukan terhadap industri berbasis Manufaktur untuk
memantapkan antara lain: Industri Baja, Semen, Petrokimia, Keramik, Industri Permesinan Mesin Listrik Peralatan Listrik, Mesin Peralatan
Umum, serta Industri Manufaktur Padat Tenaga Kerja Tekstil Produk Tekstil, Alas Kaki.
Kelompok Klaster Industri Kecil dan Menengah Tertentu difokuskan pada 5 klaster yaitu 1. Klaster Industri Batu Mulia dan Perhiasan, 2. Klaster
Industri Garam, 3. Klaster Industri Gerabah dan Keramik Hias, 4. Klaster Industri Minyak Atsiri, 5. Klaster Industri Makanan Ringan.
Pada tahun 2025 mendatang akan dikembangkan pula knowledge based industry yang merujuk kepada industri yang relatif intensif dalam
memperlakukan teknologi danatau sumber daya manusia sebagai input dari keberlangsungan suatu industri, di antaranya industri bio-teknologi, nano-
teknologi, perangkat lunak, perkapalan dan kedirgantaraan, elektronika dan peralatan listrik, teknologi informasi dan peralatan komunikasi, serta
peralatan energi dan lingkungan.
2. Bawah - atas bottom-up Keberagaman daerah di Indonesia dengan kekayaan alam sebagai
keunggulan komparatif menghadirkan potensi daerah yang layak dikembangkan. Pembangunan daerah harus berdasarkan keunikan daerah
tersebut dan mendorong kemandirian daerah yang tidak dapat ditiru daerah lain atau dikenal dengan basis Kompetensi Inti Industri Daerah. Kompetensi
Inti Industri Daerah adalah sekumpulan keunggulan atau keunikan sumber daya termasuk sumber daya alam dan kemampuan suatu daerah untuk
membangun daya saing dalam rangka mengembangkan perekonomian Provinsi dan KabupatenKota menuju kemandirian. Karakteristiknya yakni
merupakan produk unggulan di daerah atau yang memiliki potensi sebagai unggulan, memiliki keterkaitan yang kuat baik keterkaitan horizontal
maupun keterkaitan vertikal, produk memiliki keunikan lokal, tersedianya sumber daya manusia dengan keterampilan yang memadai.
Kompetensi Inti yang dipilih haruslah memenuhi kriteria, yaitu: bernilai tambah tinggi, memiliki keunikan daerah, keterkaitan kuat dengan sumber
daya yang dimiliki daerah, serta berpeluang menembus pasar internasional.
48 | RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014
Dengan kata lain, penentuan Kompetensi Inti suatu daerah haruslah memberikan dampak yang besar dalam merangsang pertumbuhan ekonomi
daerah.
Dengan mengambil pemikiran mengenai konsep One Village One Product OVOP yang dikembangkan di Oita-Jepang dan konsep SAKASAKTI
Satu KabupatenKota Satu Kompetensi Inti yang berkembang di tanah air, maka untuk membangun daya saing daerah diperlukan penciptaan
Kompetensi Inti bagi daerah tersebut. Karenanya, pendekatan dari bawah - ke atas menjadi satu upaya untuk memperoleh masukan dari daerah yang
lebih lanjut akan diselaraskan dengan program-program pemerintah yang dari atas – ke bawah.
Sesuai dengan analisis lingkungan strategis dan dengan memperhatikan Visi dan Misi Industri Nasional Indonesia, maka dapat dirumuskan kondisi
yang diharapkan dapat diwujudkan oleh Industri Nasional. Kondisi mendatang dibagi ke dalam tiga tahapan waktu, yaitu:
a. Tahap 2020-2025 sebagai kurun waktu untuk mewujudkan Visi pembangunan industri nasional jangka panjang
menjadikan Indonesia negara industri tangguh di dunia;
b. Tahap 2015-2019 sebagai kurun waktu untuk mewujudkan Visi pembangunan industri nasional
menjadikan Indonesia negara industri maju baru; dan
c. Tahap 2010-2014 sebagai perbaikan fundamental industri untuk mencapai visi
pemantapan daya saing basis industri manufaktur yang berkelanjutan serta terbangunnya pilar industri andalan
masa depan.
Operasionalisasi Perpres 28 Tahun 2008 tersebut perlu dilakukan secara terstruktur dan terukur melalui suatu Peta Panduan Roadmap
Pengembangan Industri berdasarkan dua pendekatan tersebut yaitu top-down dengan pengembangan 35 klaster industri prioritas dan bottom-up dengan
pengembangan industri unggulan provinsi serta kompetensi inti industri kabupatenkota. Untuk maksud tersebut, telah diterbitkan Peraturan Menteri
Perindustrian sebagai berikut:
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014 | 49
1. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 103M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Baja;
2. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 104M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Semen;
3. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Petrokimia
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 14M-INDPER12010;
4. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 106M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Keramik;
5. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Mesin Listrik dan
Peralatan Listrik; 6. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 108M-INDPER102009 tentang
Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Mesin Peralatan Umum;
7. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 109M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Tekstil dan
Produk Tekstil; 8. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 110M-INDPER102009 tentang
Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Alas Kaki; 9. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 111M-INDPER102009 tentang
Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Kelapa Sawit sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 13M-INDPER12010;
10. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 112M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Karet dan Barang
Karet; 11. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 113M-INDPER102009 tentang
Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Kakao; 12. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 114M-INDPER102009 tentang
Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Kelapa;
50 | RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014
13. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 115M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Kopi;
14. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 116M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Gula sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 11M-INDPER12010; 15. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 117M-INDPER102009 tentang
Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Hasil Tembakau; 16. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 118M-INDPER102009 tentang
Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Buah; 17. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 119M-INDPER102009 tentang
Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Furnitur; 18. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 120M-INDPER102009 tentang
Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Ikan; 19. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 121M-INDPER102009 tentang
Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Kertas; 20. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 122M-INDPER102009 tentang
Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Susu; 21. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 123M-INDPER102009 tentang
Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Kendaraan Bermotor;
22. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 124M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Perkapalan;
23. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 125M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Kedirgantaraan;
24. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 126M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Perkeretaapian;
25. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 127M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Elektronika;
26. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 128M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Telekomunikasi;
27. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 129M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Komputer dan
Peralatannya;
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014 | 51
28. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 130M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Perangkat Lunak
dan Konten Multimedia; 29. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 131M-INDPER102009 tentang
Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Fashion; 30. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 132M-INDPER102009 tentang
Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Kerajinan dan Barang Seni;
31. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 133M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Batu Mulia dan
Perhiasan; 32. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 134M-INDPER102009 tentang
Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Garam; 33. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 135M-INDPER102009 tentang
Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Gerabah dan Keramik Hias;
34. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 136M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Minyak Atsiri;
35. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 137M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Klaster Industri Makanan Ringan;
36. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 138M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Industri Unggulan Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta; 37. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 139M-INDPER102009 tentang
Peta Panduan Roadmap Pengembangan Industri Unggulan Provinsi Sulawesi Tengah;
38. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 140M-INDPER102009 tentang Peta Panduan Roadmap Pengembangan Industri Unggulan Provinsi Papua.
Sementara itu penetapan peraturan Menteri Perindustrian tentang peta panduan pengembangan industri unggulan provinsi lainnya dan peta panduan
pengembangan kompetensi inti industri kabupatenkota dalam proses penyelesaian.
52 | RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014