ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL
74 | RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014
2. Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi 3. Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang
Adapun agenda yang akan dilaksanakan selama periode 2010-2014 antara lain: 1. Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
2. Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan 3. Penegakan Pilar Demokrasi
4. Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi 5. Pembangunan yang Inklusif dan Berkeadilan
Pada RPJMN II 2010-2014, kerangka ekonomi makro adalah sebagai berikut: rata-rata pertumbuhan ekonomi diproyeksikan sebesar 6,3-6,8 persen, dimana
pada tahun 2013 mencapai 7 persen dan pada tahun 2014 minimal tumbuh sebesar 7 persen. Hasil Retreat Kabinet Paripurna tanggal 19-21 April 2010 di
Istana Tampak Siring Bali, tingkat pertumbuhan ekonomi diproyeksikan sebesar 7,7 persen pada tahun 2014. Sedangkan infl asi berdasarkan RPJMN II 2010-2014
diperkirakan rata-rata sebesar 4-6 persen, pengangguran dari tahun 2009 sebesar 8,1 persen menjadi 5-6 persen pada tahun 2014, sedangkan kemiskinan pada tahun
2009 sebesar 14,1 persen menjadi 8-10 persen pada tahun 2014. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi pada RPJMN II 2010-2014 diprioritaskan pada:
1. Pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan
2. Penciptaan stabilitas
ekonomi yang
kokoh 3. Pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan
Disamping itu, arah kebijakan dan strategi nasional juga mengacu kepada Program 100 hari, 1 tahun, dan 5 tahun Kabinet Indonesia Bersatu II, 15 Program
Pilihan Presiden periode 2010-2014, program prioritas nasional lainnya di bidang perekonomian, isu-isu strategis lima tahun yang akan datang hasil temu nasional
di bidang perekonomian, dan Kontrak Kinerja Menteri Perindustrian RI 2010- 2014.
Program 100 hari Bidang Perekonomian
1. Ketersediaan lahan dan keterpaduan tata ruang 2. Pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur
3. Pembangunan dan pemeliharaan Infrastruktur Strategis
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014 | 75
4. Pengadaan lahan bagi pertanian, perkebunan, dan perikanan 5. Iklim investasi pertanian dan perikanan
6. Kesinambungan swasembada
pangan 7. Jaminan
pasokan energi
8. Sistem harga energi yang kompetitif 9. Ketahanan
energi 10. Pengalihan sistem subsidi: BBM, pupuk, dan listrik
11. Pengembangan energi
terbarukan nasional
12. Revitalisasi Kredit Usaha Rakyat KUR 13. Pengembangan
UKM 14. Ketenagakerjaan
15. Kelancaran arus barang dan daya saing 16. Revitalisasi Industri pupuk dan gula
17. Pengembangan Klaster Industri berbasis sumber daya alam fosil terbarukan 18. Aksesibilitas dan keterhubungan connectivity Antar Wilayah
19. Keselamatan Transportasi
Program 5 tahun Kabinet Indonesia Bersatu II Prioritas 1 : Reformasi Birokrasi dan “Good Governance”
Prioritas 2 : Pendidikan Prioritas 3 : Kesehatan
Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan
Prioritas 5 : Ketahanan Pangan
Prioritas 6 : Infrastruktur
Prioritas 7 : Iklim Investasi dan Bisnis
Prioritas 8 : Energi Prioritas 9 : Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana
Prioritas 10 : Pembangunan Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Pascakonfl ik Prioritas 11 : Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
76 | RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014
Dari kegiatan prioritas nasional di atas, Kementerian Perindustrian secara langsung maupun tidak langsung mendapat tugas khususnya terkait pada
prioritas 1, prioritas 5, dan prioritas 7 dengan penjelasan sebagai berikut :
Prioritas 1: REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA Tema Prioritas
Pemantapan tata kelola pemerintahan yang lebih baik melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum yang
berwibawa, dan transparan. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang ditopang oleh efi siensi struktur pemerintah di pusat dan di daerah, kapasitas
pegawai pemerintah yang memadai, dan data kependudukan yang baik.
Substansi Inti
1. Struktur 2.
Otonomi daerah: Penataan otonomi daerah melalui: 1 Penghentian pembatasan pemekaran wilayah; 2 Peningkatan efi siensi dan efektivitas
penggunaan dana perimbangan daerah; dan 3 Penyempurnaan pelaksanaan pemilihan kepala daerah
3. Sumber daya
manusia 4.
Regulasi: Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundangan di tingkat pusat maupun daerah hingga tercapai keselarasan arah dalam
implementasi pembangunan, di antaranya penyelesaian kajian 12.000 peraturan daerah selambat-lambatnya 2011
5. Sinergi antara pusat dan daerah 6. Penegakan
hukum 7. Data
kependudukan
Prioritas 5 : KETAHANAN PANGAN Tema Prioritas
Peningkatan ketahanan pangan dan lanjutan revitalisasi pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saing produk pertanian,
peningkatan pendapatan petani, serta kelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Peningkatan pertumbuhan PDB sektor pertanian sebesar 3,7 persen per
tahun dan Indeks Nilai Tukar Petani sebesar 115-120 pada 2014.
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014 | 77
Substansi Inti
1. Lahan, Pengembangan Kawasan dan Tata Ruang Pertanian 2. Infrastruktur
3. Penelitian dan Pengembangan: Peningkatan upaya penelitian dan pengembangan bidang pertanian yang mampu menciptakan benih unggul
dan hasil penelitian lainnya menuju kualitas dan produktivitas hasil pertanian nasional yang tinggi
4. Investasi, Pembiayaan, dan Subsidi: Dorongan untuk investasi pangan, pertanian, dan industri pedesaan berbasis produk lokal oleh pelaku usaha
dan pemerintah, penyediaan pembiayaan yang terjangkau, serta sistem subsidi yang menjamin ketersediaan benih varietas unggul yang teruji,
pupuk, teknologi, dan sarana pasca panen yang sesuai secara tepat waktu, tepat jumlah, dan terjangkau
5. Pangan dan
Gizi 6. Adaptasi Perubahan Iklim
Prioritas 7 : IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA Tema Prioritas
Peningkatan investasi melalui perbaikan kepastian hukum, penyederhanaan prosedur, perbaikan sistem informasi, dan pengembangan Kawasan Ekonomi
Khusus KEK.
Substansi Inti
1. Kepastian hukum: Reformasi regulasi secara bertahap di tingkat nasional dan daerah sehingga terjadi harmonisasi peraturan perundang-undangan
yang tidak menimbulkan ketidakjelasan dan inkonsistensi dalam implementasinya
2. Penyederhanaan prosedur: Penerapan sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik SPIPISE pada Pelayanan Terpadu Satu
Pintu PTSP di beberapa kota yang dimulai di Batam, pembatalan perda bermasalah dan pengurangan biaya untuk memulai usaha seperti Tanda
Daftar Perusahaan TDP dan Surat Ijin Usaha Perdagangan SIUP
78 | RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014
3. Logistik nasional: Pengembangan dan penetapan Sistem Logistik Nasional yang menjamin kelancaran arus barang dan mengurangi biaya transaksi
ekonomi biaya tinggi 4. Sistem informasi: Beroperasinya secara penuh National Single Window
NSW untuk impor sebelum Januari 2010 dan ekspor. Percepatan realisasi proses penyelesaian bea cukai di luar pelabuhan dengan implementasi tahap
pertama Custom Advanced Trade System CATS di dry port Cikarang
5. KEK: Pengembangan KEK di 5 lokasi melalui skema Public-Private Partnership sebelum 2012
6. Kebijakan ketenagakerjaan: Sinkronisasi kebijakan ketenagakerjaan dan iklim usaha dalam rangka penciptaan lapangan kerja
Penjelasan 15 program pilihan presiden untuk tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut :
1. Pemberantasan Mafi a Hukum
2. Revitalisasi Industri Pertahanan 3. Penanggulangan
Terorisme 4. Peningkatan Daya Listrik di seluruh Indonesia
5. Peningkatan Produksi dan Ketahanan Pangan 6. Revitalisasi Pabrik Pupuk dan Gula
7. Penyempurnaan Peraturan Agraria dan Tata Ruang 8. Pembangunan
Infrastruktur 9. Penyediaan dana penjaminan Rp 2 trilyun per tahun untuk Kredit Usaha
Kecil Mengenah 10. Penetapan Skema Pembiayaan dan Investasi
11. Perumusan Kontribusi Indonesia dalam Isu Perubahan Iklim dan Lingkungan 12. Reformasi Kesehatan Masyarakat
13. Penyelarasan antara Pendidikan dan Dunia Kerja 14. Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana
15. Sinergi antara Pusat dan Daerah
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014 | 79
Program prioritas nasional lainnya di bidang perekonomian:
1. Melaksanakan pengembangan industri sesuai dengan Peraturan Presiden No. 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional
2. Meningkatkan peran dan kemampuan Republik Indonesia dalam diplomasi perdagangan internasional
3. Memastikan dukungan atas program pengembangan energi terbarukan antara lain energi-bio melalui penyediaan bahan baku
4. Meningkatan pelayanan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia TKI selama proses penyiapan, pemberangkatan, dan kepulangan
5. Meningkatkan upaya pelayanan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia TKI di luar negeri
6. Mengembangkan model
link and match dengan sektor pendidikan dalam upaya mencetak wiraswasta baru
7. Peningkatan penciptaan lapangan kerja melalui sinkronisasi kebijakan ketenagakerjaan dan iklim usaha
8. Merencanakan dengan seksama program pembangunan menuju tercapainya sasaran-sasaran nasional
Isu-isu strategis lima tahun yang akan datang hasil temu nasional di bidang perekonomian sebagai prioritas Kabinet Indonesia Bersatu II
adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan Infrastruktur, dengan isu strategis antara lain: a Skema
Public Private Partnership PPP b Pembangunan Infrastruktur yang belum merata di berbagai daerah
c Penggunaan lahan yang berada di hutan lindung untuk pembangunan infrastruktur perkebunan
d Pengadaan Tanah
e Alternatif Pembiayaan Infrastruktur f Revitalisasi Peran Pemerintah dalam Percepatan Pembangunan
Infrastruktur g Ketidaksinkronan Peraturan Perundang-undangan di bidang
Infrastruktur
80 | RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014
2. Ketahanan Pangan, dengan isu strategis antara lain: a Ketersediaan Lahan dan Tata Ruang
b Pembiayaan dan Iklim Investasi c Pengembangan dan Penerapan Teknologi serta Diversifi kasi Pangan
3. Ketahanan Energi, dengan isu strategis antara lain: a Jaminan
pasokan energi
b Sistem harga yang kompetitif c Investasi dan kemandirian pengelolaan energi
d Renewable energy e Sistem harga yang kompetitif
4. Pengembangan UMKM, dengan isu strategis antara lain: a Revitalisasi
KUR b Pemberdayaan Usaha Mikro dan Pengembangan LKM
c Pengembangan kapasitas UKM d Pengembangan Industri kreatifUKM
5. Revitalisasi Industri dan Jasa, dengan isu strategis antara lain: a Ketenagakerjaan
b Infrastruktur Transport
• Arus barang dan bahan baku tersendat
• High cost economy
• Biaya tidak
bersaing •
Pemberdayaan armada angkutan laut domestik c Bank Pendanaan Akses ke permodalan terbatas, bunga 14-20 persen
tidak bersaing, perbankan tidak paham karakter industri d Investasi Pengurusan ijin lama, tarif bea masuk tidak harmonis, tidak
mendorong investasi baru e Perpajakan Sistim perpajakan kurang fair dan tidak business friendly
f Kepabeanan Sistim kepabeanan rumit dan kurang transparan menghambat kelancaran arus barang
g Pasar Penetrasi pasar lemah akibat unfair trade
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014 | 81
h Bahan BakuStruktur Industri Industri hulu lemah, bahan baku dan bahan penolong terbatas, kurang terintegrasi, Tarif kurang harmonis
i Teknologi Inovasi
dan pengembangan
produk j Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus
6. Pembangunan Transportasi, dengan isu strategis antara lain: a Transportasi multimoda diperlukan untuk mengarah ke “seamless transport”
b Transportasi laut yang diharapkan mampu menjadi penggerak Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua
c Transportasi laut yang belum mampu menjalankan perannya dalam pembangunan wilayah
d Transportasi perkotaan
yang belum
efi sien dan belum ramah lingkungan. e Angka kecelakaan lalulintas yang relatif tinggi
f Masih minimnya investasi swasta di sektor transportasi laut dan udara g Masih adanya inefi
siensi karena praktek monopoli dalam penyelenggaraan transportasi misalnya dalam hal TKBM
h Masih rendahnya aksesibilitas daerah perbatasan, kawasan terdepan, dan terisolasi
Kontrak Kinerja Menteri Perindustrian RI 2010-2014 antara lain adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan pengembangan
industri sesuai
dengan Peraturan Presiden
No. 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional
2. Revitalisasi industri Pupuk 3. Revitalisasi industri Gula
4. Peningkatan iklim
usaha 5. Pengamanan
pasar dalam
negeri 6. Revitalisasi
sektor industri
7. Peningkatan investasi
8. Pengembangan industri kecil dan menengah 9. Peningkatan penggunaan produksi dalam negeri
10. Peningkatan pasar 11. Reformasi birokrasi di bidang pelayanan umum
82 | RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014
Arah kebijakan tersebut di atas yang akan merupakan bagian utama dari RPJMN 2010-2014 telah dibahas lebih dalam pada forum trilateral meeting antara
Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perindustrian dengan hasil sebagai berikut:
1. Disepakati 5 kegiatan prioritas nasional terdiri dari : a Revitalisasi Industri Pupuk
b Revitalisasi industri Gula c Pengembangan klaster industri berbasis pertanian, oleochemical di
Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Riau d Pengembangan Klaster Industri berbasis migas, kondensat di Jawa
Timur dan Kalimantan Timur e Fasilitasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus KEK.
2. Disepakati beberapa kegiatan prioritas bidang perekonomian terdiri dari : a Pengembangan Klaster Industri Petrokimia
b Pengembangan Klaster Industri Baja c Pengembangan Klaster Industri Mesin dan Peralatan Listrik
d Pengembangan Klaster Industri Tekstil dan Produk Tekstil e Pengembangan Klaster Industri Mesin dan Peralatan Umum
f Restrukturisasi Permesinan Industri g Pengembangan Klaster Industri Semen
h Pengembangan Klaster Industri Keramik i Pengembangan Klaster Industri Alas Kaki
j Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Kelapa k Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Kakao
l Pengembangan Klaster Industri Gula m Pengembangan Klaster Industri Karet
n Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Kelapa Sawit o Pengembangan Klaster Industri Furniture
p Pengembangan Klaster Industri Kertas q Pengembangan Industri Bahan Bakar Nabati
r Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Ikan
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014 | 83
s Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Tembakau t Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Buah
u Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Kopi v Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Susu
w Pengembangan Klaster Industri Kendaraan Bermotor x Pengembangan Klaster Industri Perkapalan
y Pengembangan Klaster Industri Kedirgantaraan z Pengembangan Klaster Industri Perkeretaapian
aa Pengembangan Klaster Industri Elektronika ab Pengembangan Klaster Industri Telekomunikasi
ac Pengembangan Klaster Industri Komputer dan Peralatannya ad
Pengembangan Klaster Industri Perangkat Lunak dan Konten Multimedia
ae Pengembangan Klaster Industri Kerajinan dan Barang Seni af Pengembangan Klaster Industri Garam
ag Pengembangan Klaster Industri Fashion dan Batik ah Pengembangan Klaster Industri Batu Mulia dan Perhiasan
ai Pengembangan Klaster Industri Gerabah dan Keramik Hias aj Pengembangan Klaster Industri Minyak Atsiri
ak Pengembangan Klaster Industri Makanan Ringan al Pengembangan Industri Unggulan Provinsi di Kawasan Barat Indonesia
am Pengembangan Kompetensi Inti Industri KabupatenKota di Kawasan Barat Indonesia
an Pengembangan IKM melalui pendekatan OVOP di Kawasan Barat Indonesia
ao Pengembangan Industri Unggulan Provinsi di Kawasan Tengah Indonesia
ap Pengembangan Kompetensi Inti Industri KabupatenKota di Kawasan Tengah Indonesia
aq Pengembangan IKM melalui pendekatan OVOP di Kawasan Tengah Indonesia
84 | RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2010 - 2014
ar Pengembangan Industri Unggulan Provinsi di Kawasan Timur Indonesia as Pengembangan Kompetensi Inti Industri KabupatenKota di Kawasan
Timur Indonesia at Pengembangan IKM melalui pendekatan OVOP di Kawasan Timur
Indonesia au Pengembangan SDM Industri
av Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri