Perkembangan Kredit Perkembangan Bank Umum 1. Aset

40

2.3. Perkembangan Kredit

Meskipun pengeluaran konsumsi masyarakat mengalami peningkatan seiring terjadinya gejolak kenaikan harga barang dan jasa pasca kenaikan harga BBM, DPK yang dihimpun bank umum Sulawesi Tenggara tetap menunjukkan peningkatan. Peningkatan tersebut tentunya telah menambah likuiditas perbankan Sulawesi Tenggara, yang pada gilirannya memberikan peluang kepada bank umum untuk lebih mengoptimalkan pengelolaan aktiva produktifnya. Total aktiva produktif bank umum Sulawesi Tenggara pada triwulan II-2008 sebesar Rp3.869 miliar, meningkat sebesar 7,82 dibandingkan posisi triwulan I-2008. Peningkatan terjadi pada kredit yang disalurkan yakni sebesar 11,71, sementara penempatan pada bank lain dan surat berharga yang dimiliki mengalami penurunan masing-masing sebesar 10,91 dan 21,39 grafik 3.4. Posisi kredit yang disalurkan pada periode laporan tercatat sebesar Rp3.363,73 miliar, meningkat 12,99 dibandingkan triwulan I-2008 yang sebesar Rp2.977,11 miliar q-t-q. Sementara dibandingan posisi Desember 2007 kredit tumbuh signifikan yakni sebesar 19,47 y- t-d. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2007 yang sebesar 20,85 y-t-d. Berdasarkan tujuan penggunaan, kredit yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada triwulan ini ádalah kredit investasi yakni sebesar 22,84, sementara kredit konsumsi dan modal kerja masing-masing tumbuh sebesar 13,82 dan 9,18 q-t-q. Peningkatan kredit invetasi yang tentunya dipergunakan untuk kegiatan produktif, akan memberikan nilai tambah bagi kegiatan perekonomian di Sulawesi Tenggara grafik 3.5. Sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara yang didorong peningkatan pada sektor pertanian, PHR dan konstruksi. Kondisi tersebut sejalan dengan pertumbuhan kredit yang disalurkan perbankan Sulawesi Tenggara yang pada Grafik 3.5. Pertumbuhan Kredit q-t-q Berdasarkan Penggunaan -40 -20 20 40 60 80 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw IV 2006 2007 2008 Modal Kerja Investasi Konsumsi Sumber: LBU BUBPR diolah Grafik 3.4. Pangsa Aktiva Produktif 86,93 11,34 1,73 Kredit Penempatan Pada Bank Lain Surat Berharga Sumber: LBU diolah 41 triwulan II-2008 mengalami peningkatan masing-masing sebesar 15,50, 12,90 dan 10,07. Peningkatan kredit pada sektor pertanian, selain didorong oleh adanya program revitalisasi yang dicanangkan pemerintah, juga didorong oleh meningkatnya harga pangan dunia. Peningkatan kredit pada sektor PHR didorong oleh semakin maraknya kegiatan perdagangan di wilayah ini, sementara pada sektor konstruksi antara lain mulai bergeraknya kegiatan pembangunan infrastruktur publik maupun properti komersial. Selain itu, peningkatan penyaluran kredit juga dipicu oleh adanya program pemerintah berupa Kredit Usaha Rakyat KUR yang disalurkan melalui 2 dua bank milik pemerintah yang beroperasi di Sulawesi Tenggara yakni PT. Bank Rakyat Indonesia dan PT. Bank Mandiri. Menurut penggunaannya, kredit konsumsi merupakan kredit yang memiliki pangsa terbesar dalam struktur kredit perbankan Sulawesi Tenggara, yakni sebesar 52,15, sedangkan kredit modal kerja dan investasi masing-masing memiliki pangsa sebesar 36,88 dan 10,97. Dominasi dana jangka pendek yang dimiliki perbankan serta rendahnya risiko kredit yang disalurkan untuk tujuan konsumsi, merupakan salah satu aspek yang mendorong tingginya pangsa penyaluran kredit konsumsi grafik 3.6. Berdasarkan kelompok bank, penyaluran kredit oleh kelompok bank pemerintah pada triwulan II-2008 mengalami pertumbuhan sebesar 27,72 y-t-d. Sementara, pertumbuhan kredit pada kelompok bank umum swasta nasional mengalami penurunan sebesar -5,96. Dilihat dari pertumbuhan kredit tersebut, nampak bahwa kelompok bank umum pemerintah lebih gencar dalam melakukan ekspansi kredit. Hal ini tentunya akan mendorong bergeraknya roda perekonomian Sulawesi Tenggara sehingga pertumbuhan Grafik 3.7. Pertumbuhan Kredit q-t-q Berdasarkan Kelompok Bank 20 40 60 80 100 120 140 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I 2006 2007 2008 Bank Pemerintah Bank Swasta Nasional Sumber: LBU diolah Grafik 3.6. Pangsa Penyaluran Kredit Berdasarkan Penggunaan 36,88 10,97 52,15 Modal Kerja Investasi Konsumsi Sumber: LBU diolah 42 ekonomi terjadi secara berkelanjutan. Tingginya pertumbuhan kredit pada kelompok bank pemerintah semakin mendominasi pangsa penyaluran kredit bank pemerintah di Sulawesi Tenggara, dengan pangsa sebesar 80,71 atau mencapai Rp2 .714,97 miliar, sementara pangsa kredit bank umum swasta nasional sebesar 19,29 atau mencapai Rp648,76 miliar. Berdasarkan sektor ekonomi, sektor lain-lain yang umumnya dipergunakan untuk kegiatan konsumsi masih mendominasi penyaluran kredit di wilayah ini dengan pangsa sebesar 52,52, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran PHR, sektor konstruksi dan sektor jasa dunia usaha dengan pangsa masing-masing sebesar 31,30, 6,25 dan 4,80. Sementara pangsa sektor- sektor yang lainnya masih berada di bawah 4,00 grafik 3.8. Besarnya pangsa kredit konsumsi dan sektor PHR, sejalan dengan struktur PDRB Sulawesi Tenggara, dimana dari sisi pengeluaran pembentukan PDRB di dorong oleh konsumsi, sementara sektor PHR memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap pembentukan PDRB secara sektoral. Sementara itu untuk penyaluran kredit baru, selama triwulan II-2008 April-Juni bank umum Sulawesi Tenggara telah merealisasikan pemberian kredit baru sebesar Rp827,32 miliar, meningkat 83,51 dibandingkan dengan periode triwulan I-2008 Januari-Maret yang tercatat sebesar Rp450,83 miliar. Pangsa terbesar realisasi kredit baru tersebut masih didominasi kredit untuk konsumsi, yakni sebesar Rp501,35 miliar 60,60, sedangkan untuk modal kerja Rp238,60 miliar 28,84 dan investasi Rp87,37 miliar 10,56. grafik 3.10. Grafik 3.9. Persetujuan dan Realisasi Kredit Baru 28,84 10,56 60,60 Modal Kerja Investasi Konsumsi Sumber: LBU diolah Grafik 3.8. Pangsa Penyaluran Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi 52,52 31,39 6,25 4,80 Lainnya Perdagangan Konstruksi Jasa Dunia Usaha Sumber: LBU 43

2.4. Perkembangan Kredit UMKM