o.y Tahun Kelompok Bahan Makanan

30 Tabel 2.2. Inflasi Juni 2008 Inflasi Bulan Juni 2008 Komoditas Tahunan

y.o.y Tahun

Berjalan y.t.d Bulanan m.t.m Sumbangan m.t.m Bahan Makanan 29.15 24.83 11.81 2.85 Makanan Jadi, Minuman,Rokok Tembakau 7.24 6.13 4.31 0.47 Perumahan, Air, Listrik, Gas Bhn Bakar 12.95 10.44 5.00 1.15 Sandang 9.46 3.15 0.25 0.01 Kesehatan 8.38 7.32 3.98 0.14 Pendidikan, Rekreasi Olah Raga 3.93 0.14 0.13 0.01 Transpor, Komunikasi Jasa Keuangan 6.52 6.64 8.16 1.86 Sumber: data BPS diolah

3.1 Kelompok Bahan Makanan

Inflasi tertinggi pada kelompok bahan makanan terjadi pada kelompok sayur-sayuran yang tercatat mengalami inflasi sebesar 33,10 m.t.m. Inflasi yang terjadi pada kelompok sayur-sayuran terutama didorong oleh kenaikan harga bayam, cabe rawit, kangkung, tomat sayur, cabe merah besar, kelapa, dan terong bulat. Secara umum, sayur-sayuran yang diperdagangkan di Kota Kendari dipasok dari Sulawesi Selatan dan kabupaten-kabupaten di Sulawesi Tenggara. Kenaikan harga BBM dan kondisi infrastruktur yang kurang baik berdampak terhadap mahalnya biaya distribusi berbagai komoditi tersebut. Sementara itu, permintaan terhadap komoditi tersebut tetap tinggi mengingat sayur-sayuran merupakan komoditi yang di konsumsi setiap hari. Tabel 2.3. Perkembangan Harga Mingguan Beberapa Sayur-Sayuran Pada Bulan Juni 2008 Rupiah Sayur-sayuran Satuan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Bawang Merah kg 20,833 18,667 20,000 18,500 Bawang Putih kg 10,000 10,000 10,000 10,000 Cabe Merah Besar kg 11,333 17,000 15,167 15,000 Cabe Merah Keriting kg 15,000 23,000 22,833 24,500 Cabe Rawit kg 30,500 26,667 35,333 37,083 Kol kg 6,000 5,667 5,250 5,000 Buncis kg 7,000 12,917 12,000 10,667 Kelapa kg 3,500 3,500 3,500 3,333 Sumber: Disperindagkop Prov. Sulawesi Tenggara 31 Selain sayur-sayuran, sub kelompok ikan segar juga mengalami inflasi yang cukup tinggi sebesar 16,82 m.t.m. Inflasi pada sub kelompok ikan segar terutama disebabkan oleh inflasi pada komoditi Ikan Kembung, Ikan Cakalang, udang basah, Ikan Layang, Ikan Rambe, Ikan Ekor Kuning. Inflasi yang terjadi pada kelompok ikan segar dipicu karena terganggunya pasokan ikan segar seiring dengan berkurangnya aktifitas melaut para nelayan Sulawesi Tenggara sebagai akibat mahalnya biaya melaut pasca kenaikan harga BBM bersubsidi. Selain mahalnya biaya melaut, kondisi cuaca yang kurang baik ditandai dengan gelombang tinggi menjadi salah satu penyebab berkurangnya aktifitas melaut para nelayan. Tabel 2.4. Perkembangan Harga Mingguan Beberapa Jenis Ikan Pada Bulan Juni 2008 Rupiah Jenis Satuan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Ikan Laut Katambak kg 17,500 17,500 17,500 18,000 Ikan Laut Teri Basah kg 8,000 8,333 9,000 9,000 Ikan Laut Cakalang kg 12,500 12,333 12,500 12,750 Ikan Air Tawar kg 5,800 8,667 9,000 9,000 Ikan Asin Selar kg 20,000 20,000 20,000 20,000 Ikan Asin Ekor Kuning kg 28,667 30,000 30,000 30,000 Ikan Asin Sunu kg 50,000 56,667 55,000 50,000 Ikan Asin Teri Kw. 1 kg 60,000 61,667 60,000 61,667 Ikan Asin Teri Kw. 2 kg 50,000 51,667 50,000 51,667 Ikan Asin Teri Kw. 3 kg 35,000 35,000 35,000 36,337 Sumber: Disperindagkop Prov. Sulawesi Tenggara Sementara itu, beras yang merupakan salah satu komoditas yang memiliki bobot cukup besar juga mengalami inflasi yang antara lain dipengaruhi oleh kenaikan tarif transportasi serta adanya kenaikan HPP gabah dan beras tahun 2008.

3.2 Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar