38 Grafik 3.1. Perkembangan Pangsa Aset Bank Umum
Sulawesi Tenggara Berdasarkan Kelompok Bank
85,30 87,93
81,29 80,31
82,15 81,50
81,99 81,55
80,40 82,31
14,70 12,07
18,71 19,69
17,85 18,50
18,01 18,45
19,60 17,69
Tw I Tw II
Tw III Tw IV
Tw I Tw II
Tw III Tw IV
Tw I Tw II
2 6
2 7
2 8
Bank Pemerintah BUSN
Sumber : LBU BUBPR diolah
2.2. Dana Pihak Ketiga DPK
Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM pada triwulan II-2008 yang telah mendorong kenaikan harga pada berbagai barang dan jasa, tentunya telah menambah beban
pengeluaran masyarakat untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, namun kondisi ini nampaknya belum berpengaruh terhadap kemampuan masyarakat untuk menabung. Hal ini
terlihat pada tetap meningkatnya DPK yang dihimpun oleh bank umum Sulawesi Tenggara. Total DPK bank umum Sulawesi
Tenggara pada triwulan II-2008 tercatat sebesar Rp4.291,75 miliar, meningkat sebesar
4,88 q-t-q dan 16,90 y-o-y, terdiri dari giro Rp1.383,72 miliar 32,24, deposito
Rp659,19 miliar 15,36 dan tabungan Rp2.248,84 miliar 52,40 grafik 3.2. Dari
komposisi di atas terlihat tabungan memiliki pangsa terbesar, hal ini mencerminkan
bahwa motivasi masyarakat dalam menempatkan dananya pada lembaga perbankan bukan semata-mata untuk tujuan investasi
Grafik 3.2. Pangsa DPK Bank Umum Berdasarkan Jenis Simpanan
Triwulan II-2008
52,40 32,24
15,36
Tabungan Giro
Deposito
Sumber: LBU diolah
39 tetapi untuk tujuan berjaga-jaga precautionary. Berbeda dengan komposisi DPK nasional
yang didominasi oleh deposito dengan pangsa sebesar 45,13, sementara giro dan tabungan masing-masing hanya sebesar 25,88 dan 28,98.
Dilihat pertumbuhannya, tabungan menunjukkan peningkatan tertinggi, yakni sebesar 8,17, diikuti deposito dan giro masing-masing sebesar 3,29 dan 0,63 q-t-q.
Peningkatan DPK pada tabungan, antara lain didorong oleh adanya pembayaran gaji ke-13 pada bulan Juni 2008 dan adanya pembayaran BLT tahap 1 yang masuk kembali ke sektor
perbankan. Hal ini terlihat juga pada meningkatnya dana milik perorangan di bank umum Sulawesi Tenggara yang sebesar 6,84 q-t-q.
Sementara itu, rendahnya laju pertumbuhan giro antara lain dipengaruhi oleh berkurangnya dana milik pemerintah daerah yang pada triwulan II-2008 ini turun sebesar
5,24 q-t-q. Penurunan ini didorong oleh adanya meningkatnya pengeluaran baik untuk belanja pegawai maupun pembiayaan
proyek. Berdasarkan golongan pemilik,
sebagian besar DPK perbankan Sulawesi Tenggara dimiliki oleh kelompok perorangan
74,21, diikuti oleh pemerintah daerah 16,80, perusahaan swasta 2,40 dan
lainya 6,59 grafik 3.3. Sebagian besar DPK yang dimiliki oleh
kelompok perorangan tersebut umumnya merupakan dana-dana jangka pendek
berupa giro, tabungan dan deposito dengan jangka waktu kurang 3 bulan yang mencapai 97,14 dari total DPK. Dengan komposisi DPK yang demikian, perbankan dihadapkan pada
tingginya volatilitas dana, yang pada gilirannya agak menyulitkan perbankan untuk menyalurkan pembiayaan dalam bentuk investasi yang jangka waktunya relatif panjang. Hal
ini terlihat pada struktur pembiayaan, dimana penyaluran kredit perbankan Sulawesi Tenggara lebih terkonsentrasi pada kredit konsumsi dan modal kerja yang jangka waktu
pengembaliannya relatif lebih pendek. Grafik 3.3. Pangsa DPK Bank Umum
Berdasarkan Golongan Pemilik Posisi Triwulan II-2008
6,59 2,40
74,21 16,80
Perorangan Pemerintah Daerah
Perusahaan Swasta Lainnya
Sumber: LBU diolah
40
2.3. Perkembangan Kredit