Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat BPR

48 Tabel 3.8. Perkembangan Pendapatan Beban Operasional Juta Rupiah Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Pendapatan Operasional 125.410 266.378 413.842 568.810 153.742 326.642 Beban Operasional 81.814 171.702 279.056 371.884 97.418 234.337 Rasio BOPO 65,24 64,46 67,43 65,38 63,36 71,74 2008 Indikator 2007 Sumber LBU diolah

3. Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat BPR

Seperti halnya dengan kinerja bank umum, kinerja BPR di Sulawesi Tenggara pada triwulan II-2008 juga mengalami peningkatan dibandingkankan triwulan sebelumnya q-t-q, sebagimana tercermin pada beberapa indikator. Total aset pada triwulan II-2008 sebesar Rp51,25 miliar, meningkat 14,17 dibandingkan triwulan I-2008 tabel 3.9. Peningkatan total aset terutama didorong oleh meningkatnya dana pihak ketiga DPK yang dihimpun. Tabel 3.9. Perkembangan Indikator BPR Sulawesi Tenggara Juta Rupiah Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II q-t-q y-t-d y-o-y ASET 32.154 33.651 36.036 46.998 44.887 51.247 14,17 9,04 52,29 TOTAL DPK 28.445 29.643 31.469 41.842 39.496 43.330 9,71 3,56 46,17 Kredit 22.779 24.924 27.099 32.130 34.372 39.115 13,80 21,74 56,94 L D R 80,08 84,08 86,11 76,79 87,03 90,27 2008 2007 Indikator Growth Sumber LBPR – diolah DPK yang dihimpun tercatat sebesar Rp43,33 miliar, meningkat 9,71 dibandingkan posisi triwulan I-2008 q-t-q. Peningkatan terjadi baik pada tabungan maupun deposito dengan peningkatan masing-masing sebesar 14,37 dan 6,49 q-t-q tabel 3.10. Meningkatnya DPK tidak terlepas dari promosi yang dilakukan manajemen dan menariknya suku bunga simpanan yang diberikan BPR terhadap simpanan masyarakat meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap BPR yang beroperasi di Sulawesi Tenggara. 49 Tabel 3.10. Dana Pihak Ketiga BPR Juta Rupiah Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II q-t-q y-t-d y-o-y Deposito 12.459 12.337 13.526 16.227 16.116 18.432 14,37 13,59 49,40 Tabungan 15.986 17.306 17.943 25.614 23.380 24.898 6,49 -2,80 43,87 Total 28.445 29.643 31.469 41.841 39.496 43.330 9,71 3,56 46,17 2008 2007 DPK Growth Sumber: LBPR diolah Dengan semakin meningkatnya DPK yang dihimpun BPR Sulawesi Tenggara, memungkinkan BPR untuk terus berperan aktif mendorong perekonomian daerah melalui peningkatan perkreditannya. Kredit yang disalurkan pada triwulan II-2008 tercatat sebesar Rp39,12 miliar tumbuh 13,80 q-t-q dibandingkan triwulan I-2008 yang sebesar Rp32,13 miliar tabel 3.11. Tabel 3.11 Kredit BPR berdasarkan jenis penggunaan Juta Rupiah Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II q-t-q y-t-d y-o-y Modal Kerja 17.722 19.368 20.977 23.273 24.698 26.587 7,65 14,24 37,27 Investasi 168 188 167 254 375 150 -60,00 -40,94 -20,21 Konsumsi 4.890 5.367 5.955 8.604 9.299 12.378 33,11 43,86 130,63 Jumlah 22.779 24.923 27.099 32.131 34.372 39.115 13,80 21,74 56,94 2008 2007 Indikator Growth Sumber: LBPR diolah Berbeda dengan komposisi penyaluran kredit pada bank umum, yang lebih didominasi untuk tujuan konsumsi, kredit yang disalurkan BPR sebagian besar digunakan untuk tujuan modal kerja yang mencapai Rp26,59 miliar dengan pangsa sebesar 67,97. Sementara, untuk tujuan konsumsi memiliki pangsa hanya sebesar 31,65 grafik 3.11.. Hal ini mencerminkan bahwa peran BPR dalam menggerakkan sektor usaha, terutama usaha mikro yang umumnya bergerak di sektor PHR melalui pemberian modal kerja yang cukup signifikan. Dilihat pertumbuhannya, pertumbuhan tertinggi terjadi pada kredit konsumsi, yakni sebesar 33,11, kredit modal kerja tumbuh 7,65 sementara kredit investasi turun sebesar -60,00. Secara sektoral, penyaluran kredit oleh BPR didominasi oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan pangsa sebesar 52,24. Sementara sektor industri merupakan sektor dengan pangsa terkecil yaitu hanya sebesar 1,25 grafik 3.12. Kondisi ini berbeda Grafik 3.11 Pangsa Kredit Berdasarkan Penggunaan 67,97 0,38 31,65 Modal Kerja Investasi Konsumsi Sumber LBPR diolah 50 dengan bank umum dimana secara sektoral penyaluran kreditnya lebih didominasi sektor lainnya. Meningkatnya penyaluran kredit pada triwulan ini, kurang diikuti oleh membaiknya non performing loans NPL, NPLs mengalami sedikit kenaikan dari 4,59 pada triwulan I-2008 menjadi 6,48 pada triwulan II-2008. Namun demikian untuk memitigasi risiko yang muncul pengelola BPR telah membentuk cadangan PPAP, sebagaimana terlihat pada NPLs nett yang hanya sebesar 5,10. Sementara itu, berdasarkan kelembagaan jumlah BPR yang beroperasi di Sulawesi Tenggara pada triwulan II-2008 tidak mengalami perubahan dibandingkan posisi akhir Desember 2007, yakni sebanyak 6 BPR yang tersebar di wilayah Kendari, Kolaka, Raha dan Bau-Bau. 4. Perkembangan Perbankan per Wilayah 4.1. Perkembangan