10
tumbuh positif. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara pada triwulan II-2008 terutama didorong oleh sektor pertanian dan sektor perdagangan yang masing-masing tumbuh sebesar
7,32 y.o.y, dan 7,77 y.o.y. Tabel 1.1 Pertumbuhan Tiap Sektor dalam persen
2007 2008
LAPANGAN USAHA Q1
Q2 Q3
Q4 Q1
Q2
Pertanian 7.15
2.45 3.25
3.25 6.33
7.32 Pertambangan
-4.4 60.71
21.25 26.78
18.45 -0.77
Industri 8.55
28.09 0.2
4.23 2.34
8.99 Listrik, Gas dan Air
15.51 7.33
5.67 -0.81
9.06 10.12
Bangunan 17.14
8.26 4.92
4.76 16.64
7.84 Perdagangan
9.25 7.1
7.23 10.99
5.02 7.77
Angkutan 8.01
8.92 2.71
20.56 14.37
8.45 Keuangan
9.41 -1.5
26.83 31.67
16.9 11.63
Jasa-jasa 8.09
7.15 5.6
5.67 2.88
2.60
PDRB 7.89
9.14 6.29
8.67 7.78
6.84
Sumber: BPS diolah Proyeksi Bank Indonesia
Tabel 1.2. Kontribusi Tiap Sektor Thd Pertumbuhan PDRB Lapangan Usaha dalam persen
2007 2008
LAPANGAN USAHA Q1
Q2 Q3
Q4 Q1
Q2
Pertanian 2.57
0.88 1.16
1.21 2.29
2.46 Pertambangan
-0.27 3.51
1.21 1.13
0.99 -0.05
Industri 0.75
2.64 0.02
0.39 0.21
0.90 Listrik, Gas dan Air
0.11 0.05
0.04 -0.01
0.07 0.07
Bangunan 1.09
0.64 0.4
0.41 1.16
0.61 Perdagangan
1.43 1.05
1.08 1.61
0.79 1.18
Angkutan 0.63
0.69 0.22
1.41 1.10
0.65 Keuangan
0.45 0.05
1.44 1.79
0.77 0.67
Jasa-jasa 1.13
0.96 0.72
0.73 0.40
0.35
PDRB 7.89
9.14 6.29
8.67 7.78
6.84
Sumber: BPS diolah Proyeksi Bank Indonesia
Dilihat dari kontribusinya terhadap pertumbuhan, sektor pertanian tercatat sebagai sektor yang memberikan kontribusi tertinggi yaitu sebesar 2,46. Selain itu, kontribusi sektor
perdagangan terhadap pertumbuhan juga cukup besar yaitu 1,18 sedangkan kontribusi dari sektor yang lain masih dibawah 1,00.
Kontribusi terhadap pembentukan PDRB pada triwulan II-2008 masih didominasi oleh
11
Sumber: Data Angka Ramalan II BPS Prov. Sulawesi Tenggara
33.79 5.66
10.23 0.71
7.80 15.25
7.81 6.01
12.74
10 20
30 40
Pertanian Pertambangan
Industri Listrik, Gas dan Air
Bangunan Perdagangan
Angkutan Keuangan
Jasa-jasa
sektor pertanian, sektor perdagangan, dan sektor jasa-jasa yang masing-masing memberikan kontribusi terhadap pembentukan PDRB sebesar 33,79, 15,25 dan 12,74 seperti tampak
pada Grafik 1.2.
Perkembangan tiap-tiap sektor ekonomi pembentuk PDRB akan dianalisis lebih lanjut dalam sub bab berikut ini.
2.1 Sektor Pertanian
Sektor pertanian pada triwulan II-2008 tumbuh sebesar 7,32 y.o.y. Pertumbuhan sektor pertanian pada triwulan ini lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2007 dimana total produksi
tanaman bahan makanan periode Januari 2008 - Agustus 2008 diperkirakan sebesar 563,27 ribu ton. Pertumbuhan ini antara lain ditandai dengan meningkatnya produktivitas tanaman bahan
makanan. Berdasarkan angka ramalan II-2008, produktivitas tanaman bahan makanan tercatat sebesar 40,69 kuintalha atau meningkat 2,60 dibandingkan dengan periode yang sama tahun
2007 dimana produktivitas tanaman bahan makanan tercatat sebesar 39,66 kuintalha angka sementara.
Tabel 1.3 Produksi dan Produktivitas Tanaman Bahan Makanan Tahun 2008
Januari - April 2008 Mei - Agustus 2008
Januari - Agustus 2008 Komoditi
Produksi ton
Produktivitas KuintalHa
Produksi ton
Produktivitas KuintalHa
Produksi ton
Produktivitas KuintalHa
Padi 80,766.67
37.48 216,881.67
38.57 297,648.33
38.27 Jagung
55,851.60 24.40
32,108.40 23.86
87,960.00 24.20
Kedelai 1,941.30
9.77 1,143.87
8.62 3,085.17
9.31 Kacang Tanah
3,386.52 9.21
3,551.04 8.53
146,638.09 187.04
Kacang Hijau 523.80
8.21 627.95
8.03 1,151.74
8.11 Ubi Kayu
47,704.80 156.00
98,933.29 158.42
6,937.56 7.46
Ubi Jalar 5,470.63
79.98 14,377.88
83.35 19,848.51
82.39 Total
195,645.31 35.91
367,624.09 43.80
563,269.40 40.69
Grafik 1.2. Kontribusi Setiap Sektor Thd Pembentukan PDRB
Sumber: Proyeksi Bank Indonesia
12
Sumber: Data Angka Angka Sementara BPS Prov. Sulawesi Tenggara
Tabel 1.4 Produksi dan Produktivitas Tanaman Bahan Makanan Tahun 2007
Januari - April 2007 Mei - Agustus 2007
Januari - Agustus 2007 Komoditi
Produksi ton
Produktivitas KuintalHa
Produksi ton
Produktivitas KuintalHa
Produksi ton
Produktivitas KuintalHa
Padi 50,994
35.44 245,472
37.73 296,466.00
37.31 Jagung
69,633 24.51
21,106 20.69
90,739.00 23.50
Kedelai 1,444
9.67 1,102
8.49 6,875.00
8.74 Kacang Tanah
3,817 9.23
3,058 8.20
144,884.00 160.29
Kacang Hijau 557
8.07 587
7.99 1,144.00
8.03 Ubi Kayu
39,830 161.32
105,054 159.90
2,546.00 9.12
Ubi Jalar 4,751
76.14 13,627
83.19 18,378.00
81.25 Total
171,026 32.76
390,006 43.71
561,032.00 39.66
Produksi tanaman bahan makanan di Sulawesi Tenggara masih didominasi oleh produksi padi yaitu sebesar 297,65 dengan pangsa sebesar 52,84 dari total produksi tanaman bahan
makanan sehingga peningkatan produktivitas padi berdampak cukup besar terhadap meningkatnya produktivitas tanaman bahan makanan secara keseluruhan. Produktivitas padi pada periode laporan
tercatat sebesar 38,27 kuintalha atau meningkat 2,57 dibandingkan periode yang sama tahun 2007. Peningkatan produktivitas padi tersebut antara lain disebabkan oleh penggunaan bibit padi
varietas unggul baru VUB serta didukung dengan kegiatan penyuluhan pertanian. Produksi tanaman bahan makanan Provinsi Sulawesi Tenggara pada triwulan II-2008
tercatat sebesar 9,98 dari total produksi di wilayah Sulawesi. Secara umum Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah masih mendominasi produksi tanaman bahan
makanan di Sulawesi yang masing-masing memiliki pangsa sebesar 56,58, 12,29, dan 10,17.
Grafik 1.3 Pangsa Produksi Tanaman Bahan Makanan per Provinsi di Sulawesi
Sumber: Badan Pusat Statistik
Sulawesi Selatan,
56.58 Sulawesi
Utara, 12.29 Sulawesi
Tengah, 10.17
Sulawesi Barat, 4.52
Gorontalo, 6.47
Sulawesi Tenggara,
9.98
13
Sementara itu, kinerja perkebunan kakao di Sulawesi Tenggara diperkirakan lebih baik dibandingkan triwulan II-2008 meskipun masih belum optimal. Kondisi ini antara lain didorong oleh
adanya program revitalisasi perkebunan dimana realisasi program revitalisasi perkebunan kako hingga bulan Juni 2008 tercatat sebesar Rp2,01 miliar
Secara umum, program revitalisasi kakao dilakukan dengan pola sambung samping.
2.2 Sektor Pertambangan