6.29 7.78 6.29 7.78 Sektor Pertanian PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

10 tumbuh positif. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara pada triwulan II-2008 terutama didorong oleh sektor pertanian dan sektor perdagangan yang masing-masing tumbuh sebesar 7,32 y.o.y, dan 7,77 y.o.y. Tabel 1.1 Pertumbuhan Tiap Sektor dalam persen 2007 2008 LAPANGAN USAHA Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Pertanian 7.15 2.45 3.25 3.25 6.33 7.32 Pertambangan -4.4 60.71 21.25 26.78 18.45 -0.77 Industri 8.55 28.09 0.2 4.23 2.34 8.99 Listrik, Gas dan Air 15.51 7.33 5.67 -0.81 9.06 10.12 Bangunan 17.14 8.26 4.92 4.76 16.64 7.84 Perdagangan 9.25 7.1 7.23 10.99 5.02 7.77 Angkutan 8.01 8.92 2.71 20.56 14.37 8.45 Keuangan 9.41 -1.5 26.83 31.67 16.9 11.63 Jasa-jasa 8.09 7.15 5.6 5.67 2.88 2.60 PDRB 7.89

9.14 6.29

8.67 7.78

6.84 Sumber: BPS diolah Proyeksi Bank Indonesia Tabel 1.2. Kontribusi Tiap Sektor Thd Pertumbuhan PDRB Lapangan Usaha dalam persen 2007 2008 LAPANGAN USAHA Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Pertanian 2.57 0.88 1.16 1.21 2.29 2.46 Pertambangan -0.27 3.51 1.21 1.13 0.99 -0.05 Industri 0.75 2.64 0.02 0.39 0.21 0.90 Listrik, Gas dan Air 0.11 0.05 0.04 -0.01 0.07 0.07 Bangunan 1.09 0.64 0.4 0.41 1.16 0.61 Perdagangan 1.43 1.05 1.08 1.61 0.79 1.18 Angkutan 0.63 0.69 0.22 1.41 1.10 0.65 Keuangan 0.45 0.05 1.44 1.79 0.77 0.67 Jasa-jasa 1.13 0.96 0.72 0.73 0.40 0.35 PDRB 7.89

9.14 6.29

8.67 7.78

6.84 Sumber: BPS diolah Proyeksi Bank Indonesia Dilihat dari kontribusinya terhadap pertumbuhan, sektor pertanian tercatat sebagai sektor yang memberikan kontribusi tertinggi yaitu sebesar 2,46. Selain itu, kontribusi sektor perdagangan terhadap pertumbuhan juga cukup besar yaitu 1,18 sedangkan kontribusi dari sektor yang lain masih dibawah 1,00. Kontribusi terhadap pembentukan PDRB pada triwulan II-2008 masih didominasi oleh 11 Sumber: Data Angka Ramalan II BPS Prov. Sulawesi Tenggara 33.79 5.66 10.23 0.71 7.80 15.25 7.81 6.01 12.74 10 20 30 40 Pertanian Pertambangan Industri Listrik, Gas dan Air Bangunan Perdagangan Angkutan Keuangan Jasa-jasa sektor pertanian, sektor perdagangan, dan sektor jasa-jasa yang masing-masing memberikan kontribusi terhadap pembentukan PDRB sebesar 33,79, 15,25 dan 12,74 seperti tampak pada Grafik 1.2. Perkembangan tiap-tiap sektor ekonomi pembentuk PDRB akan dianalisis lebih lanjut dalam sub bab berikut ini.

2.1 Sektor Pertanian

Sektor pertanian pada triwulan II-2008 tumbuh sebesar 7,32 y.o.y. Pertumbuhan sektor pertanian pada triwulan ini lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2007 dimana total produksi tanaman bahan makanan periode Januari 2008 - Agustus 2008 diperkirakan sebesar 563,27 ribu ton. Pertumbuhan ini antara lain ditandai dengan meningkatnya produktivitas tanaman bahan makanan. Berdasarkan angka ramalan II-2008, produktivitas tanaman bahan makanan tercatat sebesar 40,69 kuintalha atau meningkat 2,60 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2007 dimana produktivitas tanaman bahan makanan tercatat sebesar 39,66 kuintalha angka sementara. Tabel 1.3 Produksi dan Produktivitas Tanaman Bahan Makanan Tahun 2008 Januari - April 2008 Mei - Agustus 2008 Januari - Agustus 2008 Komoditi Produksi ton Produktivitas KuintalHa Produksi ton Produktivitas KuintalHa Produksi ton Produktivitas KuintalHa Padi 80,766.67 37.48 216,881.67 38.57 297,648.33 38.27 Jagung 55,851.60 24.40 32,108.40 23.86 87,960.00 24.20 Kedelai 1,941.30 9.77 1,143.87 8.62 3,085.17 9.31 Kacang Tanah 3,386.52 9.21 3,551.04 8.53 146,638.09 187.04 Kacang Hijau 523.80 8.21 627.95 8.03 1,151.74 8.11 Ubi Kayu 47,704.80 156.00 98,933.29 158.42 6,937.56 7.46 Ubi Jalar 5,470.63 79.98 14,377.88 83.35 19,848.51 82.39 Total 195,645.31 35.91 367,624.09 43.80 563,269.40 40.69 Grafik 1.2. Kontribusi Setiap Sektor Thd Pembentukan PDRB Sumber: Proyeksi Bank Indonesia 12 Sumber: Data Angka Angka Sementara BPS Prov. Sulawesi Tenggara Tabel 1.4 Produksi dan Produktivitas Tanaman Bahan Makanan Tahun 2007 Januari - April 2007 Mei - Agustus 2007 Januari - Agustus 2007 Komoditi Produksi ton Produktivitas KuintalHa Produksi ton Produktivitas KuintalHa Produksi ton Produktivitas KuintalHa Padi 50,994 35.44 245,472 37.73 296,466.00 37.31 Jagung 69,633 24.51 21,106 20.69 90,739.00 23.50 Kedelai 1,444 9.67 1,102 8.49 6,875.00 8.74 Kacang Tanah 3,817 9.23 3,058 8.20 144,884.00 160.29 Kacang Hijau 557 8.07 587 7.99 1,144.00 8.03 Ubi Kayu 39,830 161.32 105,054 159.90 2,546.00 9.12 Ubi Jalar 4,751 76.14 13,627 83.19 18,378.00 81.25 Total 171,026 32.76 390,006 43.71 561,032.00 39.66 Produksi tanaman bahan makanan di Sulawesi Tenggara masih didominasi oleh produksi padi yaitu sebesar 297,65 dengan pangsa sebesar 52,84 dari total produksi tanaman bahan makanan sehingga peningkatan produktivitas padi berdampak cukup besar terhadap meningkatnya produktivitas tanaman bahan makanan secara keseluruhan. Produktivitas padi pada periode laporan tercatat sebesar 38,27 kuintalha atau meningkat 2,57 dibandingkan periode yang sama tahun 2007. Peningkatan produktivitas padi tersebut antara lain disebabkan oleh penggunaan bibit padi varietas unggul baru VUB serta didukung dengan kegiatan penyuluhan pertanian. Produksi tanaman bahan makanan Provinsi Sulawesi Tenggara pada triwulan II-2008 tercatat sebesar 9,98 dari total produksi di wilayah Sulawesi. Secara umum Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah masih mendominasi produksi tanaman bahan makanan di Sulawesi yang masing-masing memiliki pangsa sebesar 56,58, 12,29, dan 10,17. Grafik 1.3 Pangsa Produksi Tanaman Bahan Makanan per Provinsi di Sulawesi Sumber: Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan, 56.58 Sulawesi Utara, 12.29 Sulawesi Tengah, 10.17 Sulawesi Barat, 4.52 Gorontalo, 6.47 Sulawesi Tenggara, 9.98 13 Sementara itu, kinerja perkebunan kakao di Sulawesi Tenggara diperkirakan lebih baik dibandingkan triwulan II-2008 meskipun masih belum optimal. Kondisi ini antara lain didorong oleh adanya program revitalisasi perkebunan dimana realisasi program revitalisasi perkebunan kako hingga bulan Juni 2008 tercatat sebesar Rp2,01 miliar Secara umum, program revitalisasi kakao dilakukan dengan pola sambung samping.

2.2 Sektor Pertambangan