31
Selain sayur-sayuran, sub kelompok ikan segar juga mengalami inflasi yang cukup tinggi sebesar 16,82 m.t.m. Inflasi pada sub kelompok ikan segar terutama disebabkan
oleh inflasi pada komoditi Ikan Kembung, Ikan Cakalang, udang basah, Ikan Layang, Ikan Rambe, Ikan Ekor Kuning. Inflasi yang terjadi pada kelompok ikan segar dipicu karena
terganggunya pasokan ikan segar seiring dengan berkurangnya aktifitas melaut para nelayan Sulawesi Tenggara sebagai akibat mahalnya biaya melaut pasca kenaikan harga BBM
bersubsidi. Selain mahalnya biaya melaut, kondisi cuaca yang kurang baik ditandai dengan gelombang tinggi menjadi salah satu penyebab berkurangnya aktifitas melaut para nelayan.
Tabel 2.4. Perkembangan Harga Mingguan Beberapa Jenis Ikan Pada Bulan Juni 2008 Rupiah Jenis
Satuan Minggu I
Minggu II Minggu III Minggu IV
Ikan Laut Katambak kg
17,500 17,500 17,500 18,000 Ikan Laut Teri Basah
kg 8,000
8,333 9,000 9,000
Ikan Laut Cakalang kg
12,500 12,333 12,500 12,750 Ikan Air Tawar
kg 5,800
8,667 9,000 9,000
Ikan Asin Selar kg
20,000 20,000 20,000 20,000 Ikan Asin Ekor Kuning
kg 28,667 30,000 30,000 30,000
Ikan Asin Sunu kg
50,000 56,667 55,000 50,000 Ikan Asin Teri Kw. 1
kg 60,000 61,667 60,000 61,667
Ikan Asin Teri Kw. 2 kg
50,000 51,667 50,000 51,667 Ikan Asin Teri Kw. 3
kg 35,000 35,000 35,000 36,337
Sumber: Disperindagkop Prov. Sulawesi Tenggara
Sementara itu, beras yang merupakan salah satu komoditas yang memiliki bobot cukup besar juga mengalami inflasi yang antara lain dipengaruhi oleh kenaikan tarif
transportasi serta adanya kenaikan HPP gabah dan beras tahun 2008.
3.2 Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
Kelompok perumahan, air, listrik dan gas pada bulan Juni 2008 juga memberikan sumbangan cukup besar terhadap inflasi yaitu sebesar 1,15 dimana inflasi kelompok ini
tercatat sebesar 5,00 m.t.m. inflasi pada kelompok perumahan, air, listrik dan gas terutama didorong oleh inflasi pada sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 7,88
m.t.m seiring dengan inflasi pada biaya tukang, seng, semen, dan besi beton. Secara umum, komoditi-komoditi yang dipergunakan sebagai bahan bangunan tersebut didatangkan dari
luar Sulawesi Tenggara. Kenaikan harga dari tempat asal serta mahalnya biaya distribusi menjadi faktor kenaikan harga komoditi tersebut.
32
Angkutan Dalam Kota,
1.00 Ban Luar
Motor, 0.01 Solar, 0.02
Sewa Motor, 0.05
Bahan Pelumas,
0.10 Ban Luar
Mobil, 0.03
Bensin, 0.64
Tabel 2.5 Perkembangan Harga Mingguan Beberapa Bahan Bangunan Pada Bulan Juni 2008 Rupiah
Jenis Komoditi Satuan
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
SEMEN Merk
Semen Tonasa zak50kg
55,000 55,000 55,000 55,333 Semen Bosowa
zak50kg 54,000 54,000 54,000 54,000
Semen Tiga Roda zak50kg
54,000 54,000 54,000 54,000 Semen Gresik
zak50kg 54,000 54,000 54,000 54,333
BESI BETON
Ukuran 6 mm 16,000 18,667 20,333 20,875
Ukuran 8 mm 23,000 27,584 29,667 31,000
Ukuran 10 mm 34,000 40,667 41,834 42,250
Ukuran 12 mm 51,000 53,167 55,542 56,500
Ukuran 14 mm 130,000 127,500 150,000 176,250
Ukuran 16 mm 225,000 186,250 221,667 275,000
Ukuran 19 mm 308,333 343,750 352,500 352,500
SENG GELOMBANG BJLS 0.50
kaki 6,200
6,200 6,200 6,200
BJLS 0.20 kaki
6,300 6,300
6,300 6,300
Sumber: Disperindagkop Prov. Sulawesi Tenggara
3.3 Transpor, Komunikasi Jasa Keuangan
Selain kelompok bahan makanan dan kelompok perumahan, penyumbang inflasi bulan Juni 2008 bersumber dari kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan
dengan laju inflasi sebesar 8,16 m.t.m dengan sumbangan terhadap inflasi bulanan periode Juni 2008 sebesar 1,86. Inflasi yang terjadi pada kelompok transportasi terutama
didorong oleh inflasi pada sub kelompok transportasi dan sub kelompok sarana penunjang transportasi masing-masing sebesar 11,29 m.t.m dan 3,41 m.t.m. Sementara itu, sub
kelompok komunikasi dan sub kelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan. Inflasi pada sub kelompok transportasi dan sub kelompok sarana penunjang transportasi tersebut
dipicu oleh inflasi angkutan dalam kota, bensin, bahan pelumasoli, tarif sewa motor, ban luar mobil, solar dan ban luar motor.
2.2. Sumbangan per Komoditi Pada Kelompok Transportasi Thd Inflasi