Realisasi Belanja Keuangan Daerah

55 Tenggara tahun 2007 tercatat sebesar Rp42,94 miliar atau 95,37 dari target sebesar Rp45,03 miliar. Penerimaan Dana Bagi hasil Pajak terutama bersumber dari Pajak Bumi dan Bangunan yang pada tahun 2007 mencapai Rp34,37 miliar. Grafik 4.2 Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Sumber Daya Alam Tahun 2000 -2007 - 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Ju ta a n R u p ia h -20 -10 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Dana Bagi Hasil Pertumbuhan y.o.y Sementara itu, realisasi Pendapatan Daerah yang berasal dari Lain-Lain Pendapatan Yang Sah tahun 2007 tercatat sebesar Rp4,87 miliar atau 62,45 dari target sebesar Rp7,80 miliar. Lain-Lain Pendapatan Yang Sah tersebut secara keseluruhan bersumber dari dana hibah.

2. Realisasi Belanja

Menurut Undang-Undang No.32 tahun 2004, Belanja Daerah didefinisikan sebagai semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Total Belanja Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2007 sebesar Rp667,36 miliar atau 87,92 dari yang direncanakan sebesar Rp759,06 miliar. Secara umum, Belanja Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2007 masih didominasi oleh Belanja Operasional yang tercatat sebesar Rp437,36 miliar 65,54 dari total belanja tahun 2007. Sementara, belanja modal dan belanja tak terduga masing-masing tercatat sebesar Rp174,66 miliar dan Rp2,19 miliar sedangkan transfer untuk kabupatenkota tercatat sebesar Rp53,16 miliar. Belanja operasional Provinsi Sulawesi Tenggara masih didominasi oleh belanja pegawai yang tercatat sebesar Rp235,93 miliar atau 53,94 dari total belanja operasional Sumber : Dispenda Prov. Sulawesi Tenggara 56 tahun 2007. Belanja pegawai tersebut juga tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 30,24 dibandingkan belanja pegawai tahun 2006 sebesar Rp181,15 miliar. Belanja Pegawai adalah belanja kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil PNS, dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Grafik 4.3 Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2001-2007 - 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Ju ta a n R u p ia h -20 -10 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Belanja Pegawai Pertumbuhan y.o.y Sementara itu, belanja barang dan jasa Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2007 tercatat sebesar Rp177,14 miliar atau 40,50 dari total belanja operasional. Belanja barang dan jasa mengalami pertumbuhan sebesar 3,85 dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar Rp170,57 miliar. Belanja Barang adalah pengeluaran untuk menampung pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan, dan pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat dan belanja perjalanan. Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja modal Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2007 tercatat sebesar Rp174,66 miliar atau meningkat 14,05 dibandingkan dengan realisasi belanja modal tahun 2006 yang tercatat sebesar Rp153,14 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan karena peningkatan belanja aset tetap serta belanja jalan,irigasi, dan jaringan yang masing-masing meningkat sebesar 227,42 dan 73,67. Disisi lain, realisasi belanja tanah, belanja peralatan dan mesin, serta belanja gedung Sumber : Pemerintah Daerah Prov. Sulawesi Tenggara 57 dan bangunan mengalami penurunan masing-masing sebesar -58,34, -19,26 dan - 10,24 dibandingkan realisasi tahun 2006. Grafik 4.4 Pangsa Realisasi Belanja Modal Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2007 Belanja Gedung dan Bangunan, 37.10 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan, 43.01 Belanja Peralatan dan Mesin, 15.55 Belanja Tanah, 0.48 Belanja Aset Lainnya , 0.01 Belanja Aset Tetap Lainnya, 3.85 Berdasarkan realisasinya, pada tahun 2007 hanya terdapat satu komponen belanja modal yang realisasinya mencapai 100 yaitu belanja aset lainnya sebesar Rp 20 juta namun demikian belanja tersebut hanya 0,01 dari total belanja modal. Di sisi lain, realisasi belanja jalan, irigasi dan jaringan tercatat lebih rendah dari komponen belanja modal yang lain dimana realisasi belanja jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp75,12 miliar atau 79,10 dari anggaran belanja jalan, irigasi, dan jaringan tahun 2007 sebesar Rp94,97 miliar sedangkan realisasi belanja tanah, belanja peralatan, belanja gedung, dan belanja aset tetap lainnya masing-masing sebesar 89,13, 90,96, 84,29, dan 97,86 dengan nilai masing-masing sebesar Rp836,22 juta, Rp27,16 miliar, Rp64,80 miliar, dan Rp6,73 miliar. Kondisi ini mencerminkan pembangunan infrastruktur yang didanai oleh APBD belum terlaksana secara optimal karena masih terdapat anggaran APBD yang belum dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur, meskipun kondisi infrastrukur di Sulawesi Tenggara masih perlu ditingkatkan guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah yang disertai pergerakan harga yang terkendali yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing Sulawesi Tenggara mendorong kegiatan investasi. Sementara itu realisasi komponen belanja modal yang lain berkisar antara 84 - 98 dari anggaran tahun 2007. Sementara itu, realisasi belanja transfer Provinsi Sulawesi Tenggara tercatat sebesar Rp53,16 miliar atau 76,02 dari anggaran belanja transfer tahun 2007 sebesar Rp69,93 miliar. Berdasarkan sub kelompoknya, transferbagi hasil bantuan dana pembangunan dan Sumber : Pemerintah Daerah Prov. Sulawesi Tenggara 58 bantuan dana ke kabupaten pemekaran tercatat mengalami realisasi 100 masing-masing sebesar Rp9,55 miliar dan Rp6,00 miliar. Disisi lain, bagi hasil retribusi ke kabupatenkota hanya terealisasi sebesar 48,32 dari anggaran atau hanya sebesar Rp770,05 juta Rp0,77 miliar dari anggaran sebesar Rp1,59 miliar. Realisasi bagi hasil retribusi ke kabupatenkota tersebut tercatat lebih rendah dibandingkan dengan sub kelompok transferbagi hasil lainnya. Sementara itu, bagi hasil pajak ke kabupatenkota yang merupakan komponen terbesar pada kelompok transferdana bagi hasil hanya terealisir sebesar Rp49,70 atau 69,25 dari anggaran sebesar Rp49,70 miliar. Realisasi belanja transferdana bagi hasil tahun 2007 tercatat mengalami peningkatan 24,55 dibandingkan tahun 2006. Namun demikian, tidak semua komponen dana perimbangan mengalami peningkatan. Hal ini antara lain ditandai dengan penurunan bagi hasil retribusi sebesar -34,92 dibandingkan tahun 2006 dimana realisasi bagi hasil retribusi ke kabupatenkota tahun 2006 tercatat sebesar Rp1,18 miliar. Disisi lain, dana bagi hasil pajak ke kabupatenkota dan bantuan dana pembangunan tercatat mengalami peningkatan masing-masing sebesar 12,57 dan 19,38 dibandingkan tahun 2006. Tabel 4.2. Realisasi APBD-P Provinsi Sulawesi Tenggara URAIAN APBD P Realisasi 2007 Persentase Realisasi Pertumbuhan y.o.y Total Pendapatan 709,299,741,000 679,900,265,018 95.86 13.63 - Jumlah Pendapatan Asli Daerah 174,858,741,000 140,365,467,264 80.27 16.36 - Jumlah Pendapatan Transfer 526,641,000,000 534,663,375,677 101.52 11.92 - Jumlah Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 7,800,000,000 4,871,422,077 62.45 0.00 Total Belanja 759,061,059,093 667,362,924,804 87.92 18.92 - Jumlah Belanja Operasi 474,593,630,594 437,362,583,510 92.16 20.09 - Jumlah Belanja Modal 209,539,903,868 174,656,850,699 83.35 14.05 5,000,000,000 2,185,117,676 43.70 83.16 - Jumlah Belanja Tak Terduga - Jumlah Transfer 69,927,524,631 53,158,372,919 76.02 24.55 SurplusDefisit -49,761,318,093 12,537,340,214 -25.19 -66.27 Pembiayaan - Jumlah Penerimaan Pembiayaan 62,761,318,093 68,840,934,813 109.69 72.36 - Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 13,000,000,000 13,000,000,000 100.00 8.42 Pembiayaan Bersih 49,761,318,093 55,840,934,813 112.22 99.79 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SILPA 68,378,275,027

0.00 5.00

Sumber : Pemerintah Daerah Prov. Sulawesi Tenggara

BAB V Perkembangan Sistem Pembayaran