43
2.4. Perkembangan Kredit UMKM
Dalam upaya mengurangi masalah pengangguran dan kemiskinan, salah satu upaya yang dilakukan pemangku kebijakan di daerah adalah mendorong pengembangan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah UMKM melalui penguatan kelembagaan, pemberian bantuan teknis dan pembiayaan. Hal ini dilakukan mengingat UMKM merupakan sektor usaha yang
menjadi sokoguru dalam perekonomian daerah maupun nasional dengan potensinya yang sangat besar.
Berbagai permasalahan yang dihadapi UMKM terutama dari aspek pembiayaan, dan cukup banyak UMKM yang feasible namun belum bankable, lemahnya aspek produksi dan
pemasaran. Untuk mendorong pengembangan UMKM, pemerintah daerah dan Bank Indonesia telah melakukan berbagai kegiatan antara lain pemberian bantuan teknis,
pelatihan, magang, pameran serta meningkatkan peran Konsultan Keuangan Mitra Bank KKMB, serta dengan adanya skim kredit pembiayaan yang diluncurkan pemerintah pusat
berupa Kredit Usaha Rakyat KUR nampaknya semakin membuahkan hasil, terutama dalam hal meningkatkan akses pembiayaan UMKM ke sektor perbankan. Porsi kreditpembiayaan
perbankan kepada UMKM
1
pada triwulan II-2008 mencapai Rp3.162,93 miliar, meningkat 9,37 dibandingkan posisi triwulan II-2007 yang sebesar Rp2.784,73 miliar q-t-q. Jumlah
kredit UMKM tersebut mencapai 94,03 dari total kredit yang disalurkan oleh bank umum di Sulawesi Tenggara yang sebesar Rp3.363,73 miliar tabel 3.2. Pertumbuhan kredit untuk
sektor UMKM tersebut tentunya akan semakin mendorong peningkatan kegiatan perekonomian sektor riil di Wilayah Sulawesi Tenggara.
Tabel 3.2. Perkembangan KUMKM Perbankan Sulawesi Tenggara Juta Rupiah
Tujuan Penggunaan
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
Tw II q-t-q
y-t-d y-o-y
Modal Kerja 824.024
901.149 949.242 1.025.104 1.121.124
9,37 18,11 36,05
Investasi 189.286
205.995 225.937
221.283 288.744 30,49 27,80
52,54 Konsumsi
1.191.397 1.323.006 1.431.824 1.538.345 1.753.059 13,96 22,44 47,14
Total KUMKM 2.204.707 2.430.150 2.607.003 2.784.732 3.162.927 13,58 21,32
43,46 NPL Nominal
102.417 101.665
65.696 79.345
87.887 NPL
4,65 4,18
2,52 2,85
2,78 Total Kredit
2.346.172 2.607.609 2.783.387 2.977.109 3.363.730 Pangsa KUMKM
Thd Total Kredit 93,97
93,19 93,66
93,54 94,03
2007 Growth
2008
Sumber: LBU Dari sisi risiko sebagaimana tercermin pada rasio NPLs, kualitas kredit yang disalurkan ke
sektor UMKM cukup baik, dimana NPLs gross pada triwulan II-2008 tercatat sebesar 2,78,
1
Kredit UMKM adalah kredit dengan plafon s.d Rp5 Miliar
44 Grafik 3.10. Pangsa Kredit UMKM
Berdasarkan Sektor Ekonomi
55,56 31,36
4,81 4,11 1,94
Lain Lain Perdagangan
Jasa Dunia Konstruksi
Pertanian
Sumber LBU
jauh lebih rendah dari NPLs total kredit perbankan Sulawesi Tenggara yang sebesar 5,07 gross. Rendahnya NPLs sektor UMKM tersebut memperlihatkan bahwa tangung jawab
pelaku UMKM terhadap kewajiban pengembalian pokok dan bunga pinjaman relatif baik, dan hal ini tentunya menjadi pertimbangan bagi perbankan dalam menyalurkan
kreditpembiayaan kepada sektor UMKM. Peningkatan kreditpembiayaan perbankan ke sektor UMKM, tidak hanya terlihat pada
meningkatnya nominal kredit yang disalurkan, akan tetapi terlihat juga pada meningkatnya jumlah pelaku UMKM yang memperoleh kredit, sebagaimana terlihat pada perkembangan
jumlah rekening UMKM pada bank umum Sulawesi Tenggara table 3.3. Jumlah rekening UMKM pada triwulan II-2008 mencapai 91.315 rekening, secara triwulan meningkat sebesar
8,81, atau bertambah sebanyak 7.390 rekening. Tabel 3.3. Perkembangan KUKM menurut Jumlah Rekening
Tujuan Penggunaan
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
Tw II q-t-q
y-t-d y-o-y
Mikro 74724
73203 73039
74.342 79.628
7,11 9,02
6,56 Kecil
5240 7115
8300 8.889
10.939 23,06
31,80 108,76
Menengah 558
601 643
694 748
7,78 16,33
34,05 Jumlah
80.522 80.919
81.982 83.925
91.315 8,81
11,38 13,40
2007 2008
Growth
Sumber : LBU BU diolah Secara sektoral, kredit UMKM yang disalurkan perbankan di Sulawesi Tenggara selain
terserap oleh sektor lainnya yang umumnya digunakan untuk konsumsi yang pangsanya
mencapai 55,56, juga terserap oleh sektor PHR yang memiliki pangsa 31,36,
sektor jasa dunia usaha 4,81, sektor konstruksi 4,11, dan sektor pertanian
1,94 yang digunakan untuk kegiatan produktif grafik 3.11.
2.5. Perkembangan Kredit Berdasarkan Lokasi Proyek