Gambar 2.10. Matriks Selulosa – Hemiselulosa – Lignin Somerville et al. 2004 dalam Houghton et al. 2006; Chandel et al. 2011a
2.8. Mikroorganisme dalam Produksi Bioetanol
2.8.1. Trichoderma reesei
Trichoderma reesei merupakan jamur yang paling umum digunakan dalam
produksi selulase. Jamur ini memproduksi berjenis-jenis enzim selulase dan hemiselulase. Jenis terbesar enzim selulase yang diproduksi adalah selobiohidrolase
I. Produksi enzim-enzim sangat dipengaruhi media tumbuh jamur walaupun mekanisme induksi oleh selulosa masih menjadi misteri. Selulase biasanya
diproduksi on-site dengan 3 – 5 bagian dari substrat yang sudah diolah Olsson et al
. 2005. Selain T. reesei, Trichoderma viride juga dapat menghasilkan selulase Shuler dan Kargi, 1992.
Universitas Sumatera Utara
2.8.2. Aspergillus niger
Aspergillus niger juga digunakan untuk memproduksi selulase namun berbeda dengan selulase dari T. reesei yang dapat mendegradasi kristalin selulosa,
selulase dari A. niger tidak dapat mendegradasi kristalin selulosa. Akan tetapi, selulase dari A. Niger melengkapi jenis selulase yang diproduksi T. reesei. A. niger
juga memproduksi pektinase dan hemiselulase Shuler dan Kargi, 1992.
2.8.3. Saccharomyces cerevisiae
Saccharomyces cerevisiae merupakan organisme yang paling luas digunakan
dalam fermentasi gula menjadi etanol. Ragi ini mampu memfermentasi semua gula heksosa dalam biomassa lignoselulosa dan menghasilkan yield etanol yang sangat
dekat dengan yield teoritis 0,51 g etanol g glukosa, tetapi tidak mampu menggunakan gula pentosa Olsson et al. 2005. S. cerevisiae menghasilkan etanol
dalam keadaan anaerob pada suhu 30 – 35
o
C dan pH 3 – 7 Chandel et al. 2011a.
2.8.4. Candida utilis
Candida utilis merupakan ragi yang sudah diterima FDA sebagai additif
makanan. Saat ini, ragi ini banyak digunakan untuk memproduksi senyawa industri penting seperti protein sel tunggal dan RNA. Walaupun mampu menghasilkan
etanol, ragi ini lebih sering digunakan untuk produksi biomassa karena tidak menghasilkan etanol dalam jumlah banyak dan memiliki sistem represi etanol yang
cukup kompleks Tomita et al. 2012; Rosma dan Cheong, 2007. Dalam penelitian
Universitas Sumatera Utara
ini, peran Candida utilis lebih menonjol untuk menghilangkan xilosa daripada menghasilkan etanol.
2.8.5. Jamur Akar Putih White Rot Fungus