Pengaruh Pemilihan Mikroorganisme pada Fermentasi

netralisasi, magnesium sulfat ditambahkan pada konsentrasi 25 mM dan 50 mM. Setelah itu, 30 ml campuran enzim dan 0,5 g S. cerevisiae granular ditambahkan, dan fermentasi dilangsungkan dalam inkubator pada 20 o C. Hasil penelitian mengenai durasi fermentasi ditunjukkan dalam Gambar 4.4. Gambar 4.4. Pengaruh Durasi Fermentasi pada Fermentasi dengan S. cerevisiae pada 20 o C Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi fermentasi yang lebih lama tidak menghasilkan lebih banyak etanol walaupun gula terkonsumsi. Dalam beberapa literatur, fermentasi dengan kondisi yang hampir sama memerlukan waktu kurang dari satu hari Ahn et al. 2012; Sornvoraweat dan Kongkiattikajorn, 2010.

4.5. Pengaruh Pemilihan Mikroorganisme pada Fermentasi

Mikroorganisme yang digunakan untuk fermentasi sangat mempengaruhi hasil etanol yang diperoleh. Mikroorganisme dari spesies yang sama dapat 0.0 0.3 0.6 0.9 1.2 1 2 3 4 K o n se n tr as i g L Durasi fermentasi hari Gula, 25mM Gula, 50 mM Etanol, 25 mM Etanol, 50 mM Universitas Sumatera Utara memberikan hasil yang berbeda tergantung strain. Penggunaan mikroorganisme dari spesies yang berbeda memerlukan kondisi fermentasi yang berbeda pula. Dalam penelitian ini, S. cerevisiae dipilih sebagai mikroorganisme utama, dan C. utilis sebagai mikroorganisme suplemen. Praperlakuan menggunakan DAP diikuti netralisasi, kemudian magnesium sulfat, campuran enzim dan mikroorganisme ditambahkan lalu fermentasi dilangsungkan pada 20 o C di inkubator. C. utilis diinokulasi selama 1 hari. Hasil penelitian ditunjukkan dalam Gambar 4.5. Gambar 4.5. Pengaruh Pemilihan Mikroorganisme pada Fermentasi. A: Monokultur Saccharomyces cerevisiae , B: Saccharomyces cerevisiae 24 Jam Diikuti Candida utilis 24 Jam. C: Co-kultur Saccharomyces cerevisiae dan Candida utilis Bersamaan Selama 24 Jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Candida utilis memberi kontribusi positif pada produksi etanol. Hasil yang mirip diperoleh Sornvoraweat dan Kongkiattikajorn 2010 yang menggunakan co-kultur Saccharomyces cerevisiae dan Candida tropicalis . 1 2 3 A B C K o n se n tr as i g L Pemilihan mikroorganisme Gula, 25 mM Etanol, 25 mM Gula, 50 mM Etanol, 50 mM Universitas Sumatera Utara Peningkatan kadar etanol ini mungkin berkaitan dengan penggunaan substrat yang berbeda antara kedua ragi, maupun penambahan sukrosa dari cairan inokulum. Oleh karena banyaknya faktor yang mempengaruhi kinerja kedua ragi ini, seperti perbedaan dalam penyerapan dan akumulasi ion magnesium yang berubah terhadap waktu Małgorzata et al. 2006, kompetisi pada keadaan glukosa yang terbatas yang tergantung kondisi aerobik atau anaerobik Postma et al. 1989, sistem penghasil etanol Candida utilis yang rumit seperti diperlukannya metode autoanaerobik, dan adanya sistem represi etanol yang aktif pada fase stasioner Tomita et al. 2012, diperlukan penelitian yang lebih fokus dan terkontrol untuk mengetahui penyebab sebenarnya dari kenaikan kadar etanol ini.

4.6. Pengaruh Perbandingan Pelarut pada Fermentasi