Pengaruh Kadar Magnesium Sulfat pada Fermentasi Pengaruh Durasi Fermentasi pada Fermentasi

mengganggu pelepasan gula dari selulosa. Hal ini menunjukkan bahwa praperlakuan biologis dapat dimodifikasi agar memberikan hasil yang lebih baik.

4.3. Pengaruh Kadar Magnesium Sulfat pada Fermentasi

Magnesium meningkatkan toleransi ragi terhadap alkohol dengan cara mengurangi permeabilitas membran sel Hu et al. 2003. Garam magnesium juga memberikan efek salting out dalam sistem dua fasa air – pelarut, dimana garam menggeser etanol dalam kaldu fermentasi sehingga etanol lebih terkonsentrasi dalam pelarut organik Ghalami-Choobar et al. 2011; Palei, 2010. Dalam penelitian ini, penambahan magnesium dilakukan setelah DAP dan netralisasi. Setelah itu, 30 ml campuran enzim dan 0,5 g S. cerevisiae granular ditambahkan, lalu difermentasi selama 24 jam dalam inkubator pada 20 o C. Hasil penelitian ditunjukkan dalam Gambar 4.2. Gambar 4.2. Pengaruh Kadar Magnesium pada Fermentasi dengan S. cerevisiae Selama 24 jam pada 20 o C 0.0 0.3 0.6 0.9 1.2 25 50 75 100 K o n se n tr as i g L Kadar magnesium mM Gula Etanol Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.2, dapat dilihat bahwa kadar magnesium tidak berpengaruh secara signifikan, walaupun pada kadar 25 mM, terjadi lonjakan konsentrasi etanol dan gula yang lebih tinggi 14 – 66 dibanding pada kadar lainnya. Jangkauan konsentrasi yang lebih besar tidak dapat diteliti dalam penelitian ini karena magnesium sulfat mengganggu keakurasian hasil analisis gula dengan metode DNS seperti terlihat dalam Gambar 4.3. Keberadaan ion Mg 2+ juga dilaporkan dapat mengganggu aktivitas enzim selulase, walaupun dalam literatur yang ada, belum ada kepastian bahwa turunnya aktivitas enzim disebabkan langsung oleh ion tersebut atau karena gangguan pada metode assay enzim tersebut Sinegani dan Emtiazi, 2006. Gambar 4.3. Endapan pada Sampel Sewaktu Dianalisa dengan Metode DNS

4.4. Pengaruh Durasi Fermentasi pada Fermentasi

Durasi fermentasi mempengaruhi komposisi dan lingkungan mikro kaldu fermentasi. Dalam fermentasi etanol, durasi fermentasi yang terlalu lama dapat menyebabkan hilangnya etanol karena penguraian, penguapan, maupun konversi ke produk lain Raamsdonk et al. 2001. Dalam penelitian ini, setelah DAP dan Universitas Sumatera Utara netralisasi, magnesium sulfat ditambahkan pada konsentrasi 25 mM dan 50 mM. Setelah itu, 30 ml campuran enzim dan 0,5 g S. cerevisiae granular ditambahkan, dan fermentasi dilangsungkan dalam inkubator pada 20 o C. Hasil penelitian mengenai durasi fermentasi ditunjukkan dalam Gambar 4.4. Gambar 4.4. Pengaruh Durasi Fermentasi pada Fermentasi dengan S. cerevisiae pada 20 o C Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi fermentasi yang lebih lama tidak menghasilkan lebih banyak etanol walaupun gula terkonsumsi. Dalam beberapa literatur, fermentasi dengan kondisi yang hampir sama memerlukan waktu kurang dari satu hari Ahn et al. 2012; Sornvoraweat dan Kongkiattikajorn, 2010.

4.5. Pengaruh Pemilihan Mikroorganisme pada Fermentasi