Fermentasi dan Skema Proses Terpadu

pertumbuhan. Selain itu, jenis hidrolisis asam menghasilkan limbah dan memerlukan penanganan khusus. Oleh sebab itulah, proses hidrolisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis hidrolisis enzim. Berbagai jenis produk samping hasil hidrolisis asam dapat dilihat pada Gambar 2.5.

2.5.3. Fermentasi dan Skema Proses Terpadu

Ragi Saccharomyces cerevisiae merupakan mikroorganisme yang paling disukai dalam fermentasi heksosa. Selain ragi, Pichia stipitis dan Candida shehatae juga mampu memfermentasi heksosa dan pentosa ke etanol Parekh et al. 1986 dalam Joshi et al. 2011. Gorsek dan Zajsek 2010 menemukan bahwa dalam jangkauan suhu 16 o C sampai 30 o C, produksi etanol oleh ragi meningkat. Di samping intensifikasi proses, penggembangan juga dilakukan dalam sistem bioreaktor misalnya external loop liquid-lift bioreactor, circulating loop bioreactor , bioreaktor membran, ultrasonic airlift reactors, fluidized bed reactor Stang et al. 2001; Roble et al. 2003; Huang et al. 2011. Sistem bioreaktor yang dikembangkan biasanya mengangkat isu-isu mengenai masalah viskositas campuran yang tinggi sehingga mengurangi transfer massa ataupun merujuk pada upaya integrasi proses ekstraksi etanol secara simultan dalam proses kontiniu sehingga mengurangi inhibisi produk. Beberapa skema proses yang sering digunakan dalam produksi bioetanol dirangkum dalam Tabel 2.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3. Skema Proses Terpadu dalam Produksi Bioetanol Skema Proses Terpadu Keterangan Separated hydrolysis and fermentation SHF Tahap hidrolisis selulosa dan fermentasi dipisah sehingga mengurangi interaksi antar tahap. Kelemahan: sering kali produk akhir hidrolisis menghambat kerja enzimnya dan membatasi kinerjanya. Simultaneous saccharification and fermentation SSF atau Hybird Hydrolysis and Fermentation HHF Tahap hidrolisis selulosa dan fermentasi digabung. Secara umum meningkatkan kinetika fermentasi dan ekonomi karena mengurangi akumulasi gula yang menginhibisi enzim dan adanya etanol mengurangi kontaminasi mikroba. Kelemahan: kondisi optimal enzim dan mikroba mungkin berbeda dan banyak gula dipakai untuk pertumbuhan ragi. Simultaneous saccharification and cofermentation SSCF Sama seperti SSF tetapi fermentasi pentose juga diintegrasikan ke dalam proses. Kelemahan: sama seperti SSF tapi lebih rumit lagi. Consolidated BioProcessing CBP atau Direct Microbial Conversion DMC Produksi selulase, hidrolisis substrat, dan fermentasi dilakukan dalam satu tahapan. Kelemahan CBPDMC: tidak ada mikroba alami yang mampu memproduksi selulase sekaligus memfermentasi hidrolisat harus menggunakan mikroba hasil rekayasa genetik dan proses terbentur oleh wujud alami suspensi yang berserat rheologi aliran. Joshi et al. 2011; Geddes et al. 2011; Neves et al. 2007

2.5.4. Strategi-strategi yang Diterapkan untuk Meningkatkan Tiap Proses