Rawa yang airnya selalu tergenang. Tanah-tanah didaerah rawa yang selalu

lerengnya curam sehingga banyak ditemukan jeram. DAS dibagian tengah sungai, keadaannya relatif landai sehingga jalur transportasi dan komunikasinya relatif mudah. DAS di daerah hilir sungai merupakan daerah yang landai dan subur.

I. POTENSI AIR PERMUKAAN DAN AIR TANAH

Air tanah adalah bagian air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah. Kedalaman air tanah tidak sama pada sertiap tempat. Hal itu tergantung pada tebal tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut.

1. Lapisan kedap. Kadar pori lapisan kerap atau tak tembus air sangat kecil.

Kadar pori adalah jumlah ruang di celah butir-butir tanah yang dinyatakan dengan bilangan persen.

2. Lapisan tak kedap. Kadar pori lapisan tak kedap air atau tembus air cukup

besar. Oleh karena itu, kemampuan untuk meneruskan air juga besar. Air hujan yang jatuh ke daerah ini akan terus meresap ke bawah sampai sampai berhenti di suatu temapt setelah tertahan oleh lapisan yang kedup. Diantara kedua jenis lapisan tersebut, yakni lapisan kedap dan lapisan tak kedap, terdapat lapisan peralihan yang merupakan variasi dari dua jenis lapisan tersebut. Tekanan air yang timbul dari air tanah tak bebas tergantung pada perbedaan tinggi antara suatu tempat dengan daerah tangkapan hujannya.

3. Penampang Air Tanah. Air tanah freatik terdapat pada formasi lapisan

batuan porous yang menjadi pengikat air tanah dengan jumlah cukup besar. Kedalam lapisan freatik tergantung pada ketebalan lapis-lapis batuan diatasnya. Untuk menjaga agar kelestarian air tanah di lingkungan kita tetap terjamin, maka perlu dicegah hal-hal berikut: Beberapa wilayah di Indonesia mempunyai kandungan air tanah yang potensial. Hal ini disebabkan antara lain karena: a. Intensitas curah hujan cukup tinggi rata-rata lebih dari 2.000 mmtahun. b. Besarnya populasi tumbuh-tumbuhan penutup daratan ± 41.850 jenis dan sekitar 75 berupa lahan kehutanan