Sungai komposit, yakni sungai yang mengalir dari darah yang berlainan

k. Sungai anaklinal, yakni sungai yang mengalir pada permukaan, yang secara

lambat terangkat dan arah pengangkatan tersebut berlawanan dengan arah arus sungai.

l. Sungai kompound, yakni sungai yang membawa air dari daerah yang

berlawanan geomorfologinya.

C. Pola aliran sungai

Ada berbagai pola aliran sungai sebagai berikut: 1. Pararel adalah pola aliran sungai yang terdapat pada suatu daerah yang luas dan miring sekali, sehingga gradien dari sungai itu besar dan sungainya dapat mengambil jalan ke tempat yang terendah dengan arah yang kurang lebih lurus. Pola ini misalnya dapat terbentuk pada suatu costal plain dataran pantai yang masih mudah yang lereng aslinnya miring sekali ke arah laut. 2. Rektangular adalah pola aliran yang terdapat pada daerah yang mempunyai struktur patahan, baik yang berupa patahan sesungguhnya atau hanya joint retakan. Pola ini merupakan pola aliran siku-siku. 3. Angulat adalah pola aliran yang tidak membentuk sudut siku-siku tetapi lebih kecil atau besar dari 90°C. 4. Radial sentrifugal adalah pola aliran pada kerucut gunung berapi atau dome yang baru mencapai stadium muda dan pola alirannya menuruni lereng-lereng pegunugan 5. Radial sentripental adalah pola aliran pada suatu kawah atau crater dan suatu kaldera dari gunung berapi atau depresi lainnya. 6. Trelis adalah pola aliran yang berbentuk seperti tralis. Disini sungai mengalir sepanjang lembah dari suatu bentukan antiklim dan sinklim yang pararel. 7. Anular adalah variasi dari radial pattern. Terdapat pada suatu dome atau kaldera yang sudah mencapai stadium dewasa dan sudah timbul sungai konsekwen, subsekwen, resekwen, dan obsekwen. 8. Dendritik adalah pola aliran yang mirip cabang atau akar tanaman. Terdapat pada daerah yang batu-batuannya homogen, dan lereng-lereng tidak begitu terjal, sehingga sungai-sungainya tidak cukup mempunyai kekuatan untuk menempuh jalan yang lurus dan pendek.

D. Meander sungai

Meander sungai adalah bentuk kelokan-kelokan aliran sungai. Kenampakan ini sering didapati pada aliran sungai didaerah dataran rendah, terbentuk meander ialah karena adanya reaksi dari aliran sungai terhadap batu-batuan yang relatif homogen dan kurang resisten terhadap erosi. Pada lengkungan mender masing-masing terdapat dua sisi. Bagian dari lengkung meander yang selalu mendapat sedimentasi sehingga menyebabkan aliran terseut berpindah disebut under cut. Aliran air mengalir lebih cepat pada sisi luar lengkung dibandingkan arus pada sisi dalam, sehingga sisi luar lengkungan tererosi dan hasilnya terendapkan pada sisi dalam. Demikian seterusnya sampai pada suatu saat meander mungkin akan terbentuk setengah lingkaran atau bahkan hampir melingkar penuh. Batas daratan yang sempit yang memisahkan antara tikungan satu dan tikungan lainnya akhirnya terpotong oleh saluran yang baru, dan terbentuklah danau tapal kuda atau danau mati oxbow lake . Sungai san juan merupakan salah satu contoh sungau bermeander yang melakukan erosi pendalaman terhadap batuan dasar sehingga sungai tersebut berkedudukan tepat didasar lembahnya. Contoh lain adalah meander yang terdapat pada suatu dasar lembah yang lebar dengan dinding batuan yang bertingkat. Pada ujung aliran dekat muara dilaut atau danau, akan terbentuk endapan yang disebut delta. Delta meliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut antara lain: jenis batuan, kecepatan aliran sungai, dan musim.

E. Identifikasi berbagai proses pelapukanpengikisan sungai

Pertumbuhan suatu lembah sungai dapat berjalan melalui tiga proses yakni: pendalaman, pelebaran, dan pemanjangan.