Kelembapan Relatif Kelembapan Absolut

7. Curah Hujan

Hujan adalah jatuhnya air dalam bentuk cair maupun padat dari atmosfer ke permukaan Bumi. Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Curah hujan bias diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Alat untuk mengukur besarnya curah hujan disebut rain gauge penakar hujan. Berdasarkan proses terjadinya, hujan dapat dibedakan sebagai berikut. a. Hujan Orografis Hujan ini terjadi apabila udara yang mengandung uap air didorong oleh angin naik ke lereng pegunungan, yang makin ke atas suhu semakin dingin. Kondisi ini membuat uap air membentuk awan dan terjadilah kondensasi. Hujan yang jatuh pada lereng yang dilalui oleh awan ini disebut hujan orografis. Pada lereng sebelahnya lereng yang tidak dilalui awan bertiup angin yang kering dan disebut sebagai daerah bayangan hujan b. Hujan Frontal Hujan frontal merupakan hujan yang terjadi di daerah front atau daerah yang terbentuk oleh pertemuan dua massa udara yang berbeda temperatur suhu. Massa udara panas bertemu dengan massa udara dingin sehingga massa udara terkondensasi dan terjadilah hujan. c. Hujan Zenithal Tipe hujan ini terjadi karena udara naik disebabkan oleh pemanasan pada suhu yang tinggi. Udara panas ini naik terus-menerus dan akhirnya terjadilah kondensasi yang mengakibatkan hujan. Hujan tipe ini sering terjadi di daerah tropis sehingga juga sering disebut sebagai hujan naik tropis. Selain itu, hujan tipe ini sering disebut hujan konveksi atau ekuatorial karena adanya arus konveksi menyebabkan uap air di ekuatorial naik secara vertikal sebagai akibat pemanasan air laut secara terus-menerus. Masih ada sebutan lain bagi hujan tipe ini, yaitu hujan zenithal. Disebut hujan zenithal karena biasanya hujan ini terjadi ketika matahari melalui zenith daerah ini. Hampir semua wilayah di daerah tropis mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun.

C. KLASIFIKASI TIPE IKLIM

Iklim di suatu daerah dipengaruhi olseh posisi garis lintang, angin, massa daratan dan benua, arus samudra, dan topografi.

1. Klasifikasi Iklim

Berikut ini pembagian iklim yang ada di Bumi. a. Iklim Matahari Klasifikasi iklim matahari berdasarkan pada garis lintang. Hal itu berpengaruh pada jumlah energi matahari yang tersedia. Keadaan tersebut menyebabkan wilayah lintang rendah khatulistiwa memiliki jumlah penyinaran matahari lebih banyak sehingga suhunya lebih tinggi dibanding daerah lintang tinggi. b. Iklim Koppen Iklim Koppen diklasifikasikan berdasarkan pada curah hujan dan suhu udara. Klasifikasi ini dikemukakan oleh Wladimir Koppen, seorang ahli klimatologi dari Jerman. Berikut ini pembagiannya. 1 Iklim Tipe A Iklim Hujan Tropis Wilayah ini memiliki curah hujan tinggi, penguapan tinggi, dan suhu rata-rata bulanan di atas 18°C. Wilayah beriklim tipe A dibagi menjadi tiga sebagai berikut. a Iklim tipe Af memiliki curah hujan tinggi dan suhu udara panas sepanjang tahun sehingga terdapat banyak hutan hujan tropik. Contohnya di wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Papua. b Iklim tipe Am memiliki ciri-ciri antara lain curah hujan tergantung musim, jenis tanaman pendek dan homogen, dan hutan homogen yang menggugurkan daunnya ketika kemarau. Wilayah yang beriklim Am antara lain di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua bagian selatan.