Pengaruh Seisme Terhadap Kehidupan

b. Gempa Vulkanik Gempa yang terjadi karena letusan gunung api. Jenis gempa ini kurang kuat jika dibandingkan dengan jenis gempa tektonik dan hanya terasa di daerah sekitar gunung tersebut c. Gempa Runtuhan Terban Gempa yang terjadi akibat runtuhnya atap gua yang terdapat di dalam litosfer, seperti gua kapur dan terowongan tambang Berdasarkan bentuk episentrumnya, ada dua macam gempa: a. Gempa Linier Episentrum gempa berbentuk garis linier. Gempa-gempa tektonik umumnya termasuk jenis gempa linier, karena patahan berbentuk garis b. Gempa Sentral Episentrumnya berbentuk titik. Gempa Vulkanik dan gempa runtuhan termasuk kelompok ini karena episentrumnya berbentuk titik Berdasarkan letak kedalaman hiposentrumnya, terdapat tiga macam gempa: a. Gempa dalam Jika letak hiposentrumnya 300-700 km b. Gempa intermidiet menengah Jika hiposentrumnya terletak antara100-300 km c. Gempa dangkal Jika kedalaman hiposentrumnya kurang dari 100 km Berdasarkan jarak episentrumnya, gempa dibedakan menjadi dua: a. Gempa dekat lokal Jarak episentrumnya kurang dari 10.000 m b. Gempa jauh Jarak episentrumnya lebih dari 10.000 m Pengaruh positif gempa bagi kehidupan: a. Gempa tektonik dapat digunakan untuk mengetahui jenis mineral yang ada di bumi b. Gempa tektonik dapat digunakan untuk mengetahui struktur lapisan kulit bumi c. Gempa dapat digunakan untuk menentukan jenis konstruksi bangunan Pengaruh negative gempa bagi kehidupan: a. Bangunan yang roboh ambruk b. Terjadi kebakaran, karena terjadi sambungan pendek aliran listrik c. Terjadi banjir karena bendungan dan tanggul-tanggul yang bobol d. Saluran pipa air dan gas yang putus e. Terjadi tsunami apabila pusat gempa berada di dasar laut f. Sarana dan prasarana transportasi rusak g. Distribusi barang dan jasa terhambat

E. Pengaruh Proses Eksogen Terhadap Kehidupan

Eksogen, atau tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi . Sifatnya merusak atau merombak permukaan bumi yang sudah terbentuk oleh tenaga endogen. Tenaga eksogen juga mengakibatkan bentuk-bentuk muka bumi. Tenaga eksogen dapat berasal dari tenaga air, angin, dan organisme yang menyebabkan terjadinya proses pelapukan, erosi, denudasi, dan sedimentasi. Contoh seperti bukit atau tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi. Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu: 1. Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin. 2. Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser, dan sebagainya. 3. Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia. Perusakan bentuk muka bumi oleh tenaga eksogen berupa pelapukan, pengikisan erosi dan pengendapan. 1. Pelapukan Pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa sinar matahari, air, gletser, reaksi kimiawi, dan kegiatan makhluk hidup organisme. Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu: a. Pelapukan Fisis Atau Mekanik Pelapukan mekanik fisik adalah proses pengkikisan dan penghancuran bongkahan batu jadi bongkahan yang lebih kecil,tetapi tidak mengubah unsur kimianya. Proses ini disebabkan oleh sinar matahari, perubahan suhu tiba-tiba, dan pembekuan air pada celah batu. Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu: 1 Adanya perbedaan temperatur yang tinggi. 2 Adapun pembekuan air di dalam batuan 3 Berubahnya air garam menjadi kristal. b. Pelapukan organik Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan danmanusia, binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akarakar serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan c. Pelapukan kimiawi Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya berupa pengelupasan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur Karst. Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 Zat asam arang dapat dengan mudah melarutkan batu kapur CACO3. Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan