dengan satuan waktu jarak tempuh. 3.
Konsep Keterjangkauan Sulit atau mudahnya suatu lokasi untuk dapat dijangkau dipengaruhi oleh
lokasi, jarak dan kondisi tempat. Contoh: Surabaya –Jakarta bisa ditempuh
dengan bus atau pesawat. 4.
Konsep Pola Pola merupakan tatanan geometris yang beraturan. Contoh, penerapan
konsep pola adalah pola permukiman penduduk yang memanjang mengikuti jalan raya atau sungai.
5. Konsep Geomorfologi
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan bumi. Ilmu Geografi tidak terlepas dari bentuk-bentuk permukaan bumi,
seperti pegunungan, perbukitan, lembah dan dataran. Hal inilah yang menyebabkan permukaan bumi merupakan objek studi Geografi.
6. Konsep Aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan pengelompokan suatu gejala yang terkait dengan aktivitas manusia. Misalnya pengelompokan kawasan
industri, pusat perdagangan dan daerah pemukiman. Konsep Nilai Kegunaan
Manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang. Nilai kegunaan pun bersifat
relatif. Misalnya pantai mempunyai nilai kegunaan yang tinggi sebagai tempat rekreasi bagi warga kota yang selalu hidup dalam keramaian,
kebisingan dan kesibukan. 7.
Konsep Interaksi Interdependensi Interaksi merupakan terjadinya hubungan yang saling mempengaruhi antara
suatu gejala dengan gejala lainnya. Contohnya adalah perbedaan kondisi antara daerah pedesaan dan perkotaan yang kemudian dapat menimbulkan
suatu kegiatan interaksi seperti halnya penyaluran kebutuhan pangan, arus urbanisasi maupun alih teknologi.
8. Konsep Diferensiasi Area
Fenomena yang berbeda antara tempat yang satu dengan yang lain. Contoh: Areal pedesaan khas dan corak persawahan.
9. Konsep Keterkaitan Keruangan
Keterkaitan antara suatu fenomena dengan fenomena lainnya merupakan suatu keterkaitan keruangan. Misalnya hubungan antara kemiringan lereng
di suatu wilayah dengan ketebalan lapisan tanah serta hubungan antara daerah kapur dengan kesulitan air.
C. Objek Studi Geografi
O bjek kajian geografi terdiri atas dua objek, yaitu sebagai berikut.
1. Objek Material
Objek material geografi adalah
fenomena geosfer permukaan Bumi
yang
meliputi atmosfer lapisan udara, litosfer dan pedosfer lapisan batuan dan tanah, hidrosfer bentang perairan, biosfer dunia tumbuhan dan hewan,
dan antroposfer manusia
. Biosfer tersebut membentuk lingkungan geografi yang terdiri atas komponen abiotik seperti udara, tanah, air, barang
tambang, dan sebagainya. Kompenen biotik meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan. Dengan demikian, apabila sebuah fenomena ditinjau dari sudut
pandang geografi akan selalu diintegrasikan dengan ilmu-ilmu yang lainnya. 2.
Objek formal Objek formal adalah sudut pandang dan cara berpikir pendekatan terhadap
gejala material di muka bumi, baik yang sifatnya fisik maupun sosial yang dilihat dari sudut pandang keruangan spasial. Objek formal inilah yang
membedakan Geografi dengan ilmu yang lainnya. Dalam Geografi selalu ditanyakan mengenai dimana gejala itu terjadi dan mengapa gejala tersebut
terjadi.
D. Prinsip-prinsip Geografi
1. Prinsip Distribusi Penyebaran
Prinsip yang pertama yang digunakan untuk menelaah dan mengkaji gejala dan fakta Geografi adalah prinsip distribusi atau penyebaran. Geografi
menganut prinsip ini karena adanya persebaran fenomena Geografi yang
tidak merata di muka Bumi ini. Fenomena tersebut bisa berupa bentang alam, tumbuhan, hewan dan manusia.
Tugas Geografi memberikan gambaran tentang penyebaran fenomena tersebut dan penyebab terjadinya. Dengan memperhatikan penyebaran suatu
fenomena yang terjadi, pengungkapan persoalan yang berkenaan dengan fenomena tersebut dapat terarah degan baik. Tidak hanya itu, penggunaan
prinsip penyebaran juga dapat mengungkap hubungan antara satu fenomena dengan yang lain secara menyeluruh.
2. Prinsip Interelasi Keterkaitan
Setelah pola penyebaran dan fakta Geografi dalam suatu ruang telihat, prinsip ke dua dari Geografi adalah mengurai hubungan yang saling terkait
didalamnya. Geografi menganut prinsip ini karena adanya hubungan yang saling terkait antara alam dan manusia. Interelasi atau hubungan ini dapat
terjadi antara alam dengan alam, manusia dengan manusia, maupun alam dengan manusia. Melalui hubungan tersebut, pengungkapan karakteristik
gejala atau fakta Geografi tempat atau wilayah tertentu juga dapat dilakukan.
3. Prinsip Deskripsi Penggambaran
Ketika pola penyebaran suatu fenomena dan keterkaitannya dalam suatu ruang, tugas Geografi selanjutnya adalah mendeskripsikan hal-hal tersebut.
Geografi menganut prisnip ini ditujukan untuk menggambarkan fenomena geosfer yang memerlukan deskripsi baik melalui tulisan, table, gambar atau
grafik yang disajikan melalui fakta, gejala, dan masalah sebab-akibat secara kualitatif maupun kuantitatif.
4. Prinsip Korologi
Prinsip Korologi merupakan gabungan atau perpaduan dari ketiga prinsip diatas. Dalam prinsip ini gejala dan permasalahan Geografi dianalisis
persebarannya, interaksi dan interelasinya dari berbagai aspek yang mempengaruhinya. Prinsip korologi, merupakan prinsip Geografi yang
komprehensip, karena memadukan prinsip-prinsip lainnya. Prinsip ini merupakan ciri dari Geografi modern.