Pola aliran sungai PENUTUP

terjal, sehingga sungai-sungainya tidak cukup mempunyai kekuatan untuk menempuh jalan yang lurus dan pendek.

D. Meander sungai

Meander sungai adalah bentuk kelokan-kelokan aliran sungai. Kenampakan ini sering didapati pada aliran sungai didaerah dataran rendah, terbentuk meander ialah karena adanya reaksi dari aliran sungai terhadap batu-batuan yang relatif homogen dan kurang resisten terhadap erosi. Pada lengkungan mender masing-masing terdapat dua sisi. Bagian dari lengkung meander yang selalu mendapat sedimentasi sehingga menyebabkan aliran terseut berpindah disebut under cut. Aliran air mengalir lebih cepat pada sisi luar lengkung dibandingkan arus pada sisi dalam, sehingga sisi luar lengkungan tererosi dan hasilnya terendapkan pada sisi dalam. Demikian seterusnya sampai pada suatu saat meander mungkin akan terbentuk setengah lingkaran atau bahkan hampir melingkar penuh. Batas daratan yang sempit yang memisahkan antara tikungan satu dan tikungan lainnya akhirnya terpotong oleh saluran yang baru, dan terbentuklah danau tapal kuda atau danau mati oxbow lake . Sungai san juan merupakan salah satu contoh sungau bermeander yang melakukan erosi pendalaman terhadap batuan dasar sehingga sungai tersebut berkedudukan tepat didasar lembahnya. Contoh lain adalah meander yang terdapat pada suatu dasar lembah yang lebar dengan dinding batuan yang bertingkat. Pada ujung aliran dekat muara dilaut atau danau, akan terbentuk endapan yang disebut delta. Delta meliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut antara lain: jenis batuan, kecepatan aliran sungai, dan musim.

E. Identifikasi berbagai proses pelapukanpengikisan sungai

Pertumbuhan suatu lembah sungai dapat berjalan melalui tiga proses yakni: pendalaman, pelebaran, dan pemanjangan.

1. Pendalaman lembah sungai

Didaerah hulu sungai dengan perbedaan ketinggian masih cukup besar, sungai memliki aliran yang cukup kuat. Kecepatan aliran yang besar menyebabkan proses erosi dan transportasi bekerja lebih dominan. Kekuatan aliran erosi bekerja dengan cara menumbuk dan menggeras dasar sungai. Cara kerja ini disebut sebgai pengikisan hidrolik. Serpihan batuan yang terbawa oleh aliran yang deras juga tutut mengikis dan mempercepat pendalaman sungai, yang disebut sebagai pengikisan mekanik. Disamping itu berjalan pula proses pengikisan kimiawi berupa pelarutan dan reaksi asam terhadap dasar dan tepi saluran sungai.

2. Pelebaran lembah sungai

Pada daerah datar, proses erosi yang bekerja lebih banyak adalah erosi menyamping lateral. Hal ini disebabkan lambatnya kecepatan arus yang mengalir. Erosi lateral yang dominan berisfat melebarkan saluran dan lembah sungai. Selain itu berjalan pula proses agradasi atau penambahan endapan yang berasal dari materi longsoran masa wasting dari daerah lereng-lereng diatasnya. Adanya proses ini mempercepatkan terjadinya pelebaran lembah sungai.

3. Pemanjangan lembah sungai

Pemanjangan lembah dapat terjadi karena terjadinya penurunan permukaan laut, sehingga daratan bertambah maju, dan karena pertumbuhan delta, yang berarti menambah pula muka daratan.

4. Kualitas fisik air sungai dan pemanfaatan sungai

Kualitas air sungai di Pulau Jawa, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Tangerang, dan Surabaya cenderung menurun. Penurunan kualitas air sungai dapat ditunjukan dengan adanya perubahan kadar parameter tertentu seperti kadar PH, kebutuhan oksigen biologi atau biolocal Oxyegen Demand BOD dan kebutuhan oksigen kimiawi Chemical Oxyegen Demand COD. Parameter BOD dan COD sungai-sungai diseluruh propinsi dipulau Jawa yang telah melampaui baku mutu yang ditetapkan, diantaranya sungai Ciliwung,