37
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang utama dalam suatu penelitian. Sudaryono dkk 2013: 29 menjelakan bahwa teknik pengumpulan data ialah
suatu hal yang penting dalam penelitian, karena metode ini merupakan strategi atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data
yang diperlukan dalam penelitiannya Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Menurut Kartono Imam Gunawan, 2014: 143 observasi merupakan studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial
dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Metode observasi membutuhkan pemusatan perhatian terhadap suatu
obyek dengan menggunakan seluruh alat indera. Dalam penelitian ini, menggunakan observasi nonpartisipan. Observasi nonpartisipan ialah
peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen Sugiyono, 2007: 145.
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan pada saat subyek melakukan kegiatan bina diri di rumah seperti merawat diri, kebersihan
diri, makan-minum, serta berbusana dan juga mengamati cara orang tua dalam melatih saat anak melaksanakan aktivitas bina diri. Kegiatan
observasi ini dilakukan untuk memperoleh informasi atau gambaran mengenai fokus yang akan diteliti.
38
2. Wawancara
Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara
penanya atau pewawancara dengan penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara Moh Nazir,
2005: 193. Esterberg
Sugiyono, 2013:
317 mendefinisikan
interviewwawancara sebagai berikut : “ a meeting of two persons to
exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular
topic ”. Yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya
wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topik tertentu. Dalam penelitian kualitatif, observasi partisipatif sering digabungkan dengan wawancara mendalam. Hal
tersebut dilakukan karena ada hal-hal yang tidak nampak dalam observasi tapi dapat diketahui setelah melakukan wawancara dengan narasumber
serta agar data yang didapatkan lebih mendalam dan bermakna. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara semiterstruktur. Jenis wawancara semiterstruktur ini termasuk
dalam kategori
in-dept interview,
dimana dalam
pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur Sugiyono, 2007: 233. Tujuan dari wawancara yang
39
dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai pola asuh orang tua dalam mengembangkan kemandirian bina
diri anak cerebral palsy tipe spastik. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan orang tua dari anak cerebral palsy tipe
spastik, nenek dari anak cerebral palsy tipe spastik dan guru kelas dari anak cerebral palsy tipe spastik. Alat-alat yang digunakan dalam
wawancara yaitu buku catatan, camera dan alat tulis.
E. Instrumen Penelitian