35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus. Peneliti akan menggali informasi secara mendalam dan memusatkan diri secara intensif
tentang pola asuh yang diterapkan orang tua untuk mengembangkan kemandirian bina diri anak cerebral palsy tipe spastik. Hal ini sejalan dengan
pendapat Imam Gunawan 2014: 112 bahwa penelitian studi kasus memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang
mempelajarinya sebagai suatu kasus. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Nurul Zuriah 2006:15 bahwa:
“Penelitian studi kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan terperinci mengenal latar belakang keadaan sekarang yang
dipermasalahkan dan dikaji dalam penelitian. Secara spesifik, kekhususan dan kekhasan penelitian jenis ini adalah subyek yang diteliti terdiri dari
suatu kesatuan unit secara mendalam, sehingga hasilnya merupakan gambaran lengkap atau kasus pada unit itu. Kasus tersebut dapat terbatas
pada satu orang saja, satu keluarga, satu daerah, satu peristiwa ataupun suatu kelompok terbata
s lainnya.” Sejalan dengan pendapat diatas, maka penelitian yang dilakukan peneliti
fokus meneliti pola asuh yang diterapkan oleh orang tua dalam mengembangkan kemandirian bina diri anak cerebral palsy di SLB Rela
Bhakti 1 Gamping secara lebih mendalam. Pola asuh orang tua yang diteliti dalam penelitian ini yaitu ditinjau dari proses pengasuhan orang tua terhadap
anak, sikap pola asuh orang tua terhadap anak, pemberian bimbingan dan arahan orang tua terhadap anak, serta perhatian dan kontrol orang tua
terhadap anak dalam melakukan aktivita sehari-hari.
36
B. Subyek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 188 subyek penelitian adalah subyek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Subyek penelitian dalam penelitian ini
adalah satu 1 orang tua yang memiliki anak cerebral palsy tipe spastik dan siswa cerebral palsy tipe spastik. Orang tua dalam penelitian ini yaitu ayah
atau ibu atau salah satu dari mereka yang mempunyai anak cerebral palsy tipe spastik dengan kemampuan bina diri yang sudah mampu mandiri. Selain
orang tua, penulis juga membutuhkan informan pendukung untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Informan pendukung dalam
penelitian ini yaitu guru kelas yang menangani siswa cerebral palsy tipe spastik di kelas tersebut dan juga nenek dari siswa cerebral palsy tipe spastik
tersebut. C.
Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tahap pra pengambilan data yang dimulai dari bulan Desember 2015, kemudian tahap pengambilan data
mulai dari bulan April sampai Mei 2016, dan tahap penyusunan hasil penelitian yang selesai pada bulan Juni 2016.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SLB Rela Bhakti 1 Gamping. SLB Rela Bhakti 1 Gamping terletak di Cokrowijayan, Banyuraden, Gamping,
Sleman dan juga mendatangi rumah subyek yang terletak di Kwarasan, Nogotirto, Gamping, Sleman.
37
D. Teknik Pengumpulan Data